Perkutut
H.Sukamto Lion Bird Farm Pasuruan, Terus Lahirkan Bintang Lapangan dari Kadang Ternak Sendiri

Dua puluh dua tahun lamanya H.Sukamto Pasuruan menjadi bagian dari komunitas kung mania tanah air. Angka yang terbilang bukan lagi terbilang sebagai pendatang baru dan pemula. Berbagai konkurs yang tergelar dari satu kota ke kota lain, pernah dirasakan dan luput dari jangkauan.

Perjalanan hobi perkutut dilalui dengan berbagai cerita, baik suka ataupun duka sampai akhirnya mengantarkan H.Sukamto sebagai salah satu kung mania yang memiliki popularitas yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Keputusan untuk membangun kandang ternak nampaknya menjadi sebuah pilihan tepat.
Pasalnya Lion Bird Farm yang dipakai nampaknya semakin melambungkan nama H.Sukamto sebagai pelomba yang berhasil naik level. Lawan mulai memperhitungkan ketika saat akan menginjakkan kaki di arena konkurs. Terlebih saat deretan perkutut Lion Bird Farm moncer dalam sebuah gelaran.

Sudah tidak terhitung lagi berapa ekor perkutut bergelang Lion yang berhasil masuk daftar kejuaraan di kelas yang menjai pilihannya. “Sebenarnya banyak perkutut ternakan saya sendiri yang masuk kejuaraan, tetapi ada sebagian yang saya lupa namanya. Namun yang masih saya ingat betul sampai saat ini adalah Suka-Suka,” terang pengusaha sukses satu ini.
Soal prestasi, sudah tidak terhitung lagi berapa koleksi trophy yang berhasil dikumpulkan olehnya dan tidak sedikit gelaran yang berhasil mengabadikan Suka-Suka sebagai perkutut handal. Bahkan kemenangan demi kemenangan inilah yang membuat banyak lawan harus mengakui keunggulannya.

“Saya ingat betul bagaimana Suka-Suka berhasil menang dalam setiap lomba yang saya ikuti,” sambung H.Sukamto. Kebanggaan semakin menjadi lengkap ketika Suka-Suka masuk kandang menjalani rutinitas sebagai indukan, ternyata mampu melahirkan anakan yang tidak kalah bagusnya.
“Saat saya jadikan indukan, Suka-Suka melahirkan anakan yang bagus, waktu itu saya kasih nama Perdana. Prestasinya juga bagus dan sering juara di arena lomba,” sambung H.Sukamto lagi. Kehebohan atas prestasi Perdana berdampak pada banyaknya kung mania yang ingin memiliki saudaranya.

Dampak dari semua itu, Lion Bird Farm menerima bookingan untuk kandang tersebut. “Saat itu bookingan saudara-saudara Perdana sebesar Rp 32,5 juta, antrian sampai mencapai 9 strip,” ungkap H.Sukamto lagi. Meski deretan panjang untuk mendapatkan saudara Perdana, namun bookingan yang diterapkan adalah booking pantau.
H.Sukamto mengaku tidak ingin mengelabui pembeli dan tidak ingin memanfaatkan kondisi demikian. Bahkan dari informasi yang disampaikan, pernah ada calon pembeli yang ingin mendapatkan nomor antrian lebih dulu dengan cara membayar duluan. Namun semua itu tidak berlaku dan setiap calon pembeli harus memenuhi aturan main.

“Pernah ada calon pembeli dari luar Pasuruan telpon saya dan dia bilang mau ngasih uang kesana dulu dengan tujuan agar nomor antriannya didahulukan, tapi saya menolak dan ingin melakukan proses yang sesuai dengan kesepakatan,” ungkap kung mania yang selalu menjunjung tinggi kejujuran.
Seiring perjalanan waktu ketika hobi perkutut semakin semarak, H.Sukamto nampaknya tidak redup dengan bermunculannya banyak peternak dan pelomba. Lion Bird Farm sepertinya masih terus berhasil mengibarkan bendera sebagai peternak yang banyak melahirkan produk unggulan yang kualitasnya tidak kalah dengan pendahulunya.

Tahun 2022, Lion Bird Farm benar-benar menunjukkan kelasnya sebagai peternak sukses. Sederet nama produk bergelang Lion hadir menyapa dengan raihan prestasi membanggakan. Sebut saja Naroda, berhasil menembus podium pertama di Kelas Piyik Hanging dalam gelaran LPI Pasuruan.
Naroda lahir dari kandang Lion EEE dengan formasi indukan Lion K.H.11 dengan indukan betina Lion K.C11). Produk berikutnya adalah Arjuna yang berhasil menggapai urutan pertama di partai yang sama yakni Kelas Piyik Hanging dalam gelaran LP-Jatim Bupati Cup Sampang beberapa waktu lalu.

Arjuna lahir dari kandang Lion B.1 dengan formasi indukan jantan Discovery dengan betina Lion C.15. Produk lanjutan adalah Tersayang, juga berhasil mengakhiri penjurian diurutan pertama Kelas Piyik Hanging dalam gelaran Suropati Cup Pasuruan beberapa waktu lalu. Tersayang lahir dari kandang Lion A.888 dengan formasi indukan jantan TOP B.9 dengan betina TOP K.555).
H.Sukamto mengakui bahwa untuk saat ini nampaknya bukan perkara mudah untuk mengorbitkan burung sampai pada kelas kerekan karena terkendala masalah perawat. “Dulu saya menggunakan jasa H.Cholil untuk merawat burung sehingga moncer sampai di Kelas Dewasa Senior,” ungkap kung mania yang kini mulaii melirik usaha pengembangan kambing asal Inggris dan Australia serta rumput odot untuk pakan kambing.
