Connect with us

Perkutut

H.Jay/H.Reyhan Binuang Kal-Sel, Sukses Orbitkan White Elephant ke Puncak Podium LPI CakraAdiningrat Bangkalan, Target Lanjutan Incar Sang Indukan

KONBUR Tayang

:

H-Ryahan Binuang

Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Tingkat Nasional Liga Perkutut Indonesia CakraAdiningrat Bangkalan yang dihelat pada Sabtu dan Minggu, 03 – 04 Agustus 2024, sukses menggelar tanpa masalah. Peserta yang melebihi ekspektasi panitia menjadi catatan khusus bahwa even ini benar-benar mampu mengemas secara apik.

H.Atro (kiri) orang kepercayaan H.Jay/H.Reyhan.

Pertarungan memperebutkan podium juara juga berlangsung ketat dan penuh aksi dramatis. Keberhasilan tersebut diikuti pula kemenangan White Elephant amunisi H.Jay/H.Reyhan kung mania Binuang Kalimantan Selatan. Turun di partai perkutut muda yakni Piyik Hanging, perkutut ternakan Inaya Malang mengakhiri penjurian di podium pertama.

H.Atro saat bersilaturahmi ke Inaya Bird Farm Malang.

Sukses ini berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga serta gong penutup di babak akhir dengan raihan bendera tiga warna hitam. Menempati nomor gantangan 123, White Elephant mampu menunjukkan performa terbaiknya di antara 5 blok peserta yang ikut berebut juara.

“Alhamdulillah White Elephant mau bunyi meski belum maksimal,” terang H.Atro yang mengawal langsung di arena. Disampaikan pula bahwa kemenangan ini tentu menjadi awal yang baik untuk lebih mengkondisikan White Elephant agar lebih maksimal pada event selanjutnya.

H.Atro saat memastikan burung incarannya.

“Mudah-mudahan untuk lomba selanjutnya White Elephant bisa kembali tampil dan bisa juara lagi,” sambung H.Atro.

Kemenangan sang amunisi dalam membungkam lawan akhirnya sampai juga ke H.Jay/H.Reyhan. Tanpa menunggu waktu lama, H.Atro diperintahkan untuk memboyong sekaligus indukan White Elephant.

Saat latihan di Lapangan Sawojajar Malang.

Saat menghubungi Edi Gunawan sang pemilik Inaya, H.Atro tidak berhasil membujuk agar indukan White Elephant bisa dilepas. “Jangan dululah, saya masih eman,” jelas kung mania yang akrab dipanggil Buntong.

Disampaikan pula bahwa White Elephant merupakan produk atau anak pertama dari pasangan indukan jantan Sawung dengan betina TLT K.3. Merupakan anakan pertama hanya 1 telor.

H.Atro bersama Edi “Buntong” Gunawan pemilik Inaya BF Malang.

“Burung yang dibawa Abah Atro itu anakan pertama dengan 1 telor, anakan kedua juga 1 telor tapi betina, sedangkan anakan ketiga netes 2 tapi 1 ekor mati,” sambung Buntong.

Kenyataan inilah yang membuatnya harus mempertahankan kedua indukan dengan harapan akan muncul White Elephant lain yang akan melengkapi barisan amunisi bergelang Inaya.

Bahkan pasca kemenangan White Elephant, H.Atro langsung meluncur ke markas Inaya sekaligus latihan di lapangan Sawojajar dengan harapan bisa berhasil meluluhkan hati Buntong agar indukan yang diincar segera di lepas.

H.Atro bersama Rudy Supriyadi (dua kiri) Banjarbaru Kalimantan Selatan

Namun, Edi Gunawan masih bertahan dengan pendapat awal bahwa belum ingin melepasnya. “Mohon ma’af Abah Atro, saya belum ada keinginan untuk melepas indukan itu, karena saya masih ingin memilikinya,” ungkap Edi Gunawan lagi.

Indukan White Elephant di kandang Inaya BF Malang.

Padahal H.Jay/H.Reyhan sudah menyediakan dana yang lumayan besar untuk memboyong indukan White Elephant dari Inaya Bird Farm Malang.

“Bos sudah siapkan uangnya Rp 100 juta untuk indukan White Elephant, tapi Buntong tidak mau jual katanya,” lanjut H.Atro lagi. Sedangkan White Elephant sendiri berhasil di take over dengan nilai Rp 30 juta.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.