Perkutut
Sinar Surya Bird Farm Pamekasan, Sang Pendatang Baru, Produknya Langsung Deal Berbandrol Menggiurkan, Transaksi Perdana Bersama Frend Wijaya
Delapan bulan lalu, Sujono memulai kesibukan baru sebagai peternak perkutut. Awalnya tidak ada pikiran untuk memulai rutinitas baru tersebut. Pertemuan dengan Harun Mila Bird Farm Pademawu Pamekasan, membuat Sujono terpikat untuk menambah profesi baru yakni menjadi seorang peternak.
“Saya pertama kali ketemu Kak Harun, setelah ngobrol, saya tertarik untuk melakukan apa yang dia lakukan sekarang ini yakni jadi peternak perkutut,” terang pria asal Pontianak Kalimantan Barat. Berbekal kenyakinan meski tanpa pengalaman di dunia hobi perkutut, Sujono membulatkan tekad untuk merealisasikan keinginan tersebut.
Semangat tinggi muncul karena Harun sendiri mengaku siap membantu segala yang menjadi kebutuhan Sujono dalam membangun kandang ternak, mensuplai materi sampai pada hal-hal yang dibutuhkan selama proses berlangsung. Pelan namun pasti, akhirnya kandang ternak Sujono yang bernama Sinar Surya resmi berdiri.
Sesuai kesepakatan, semua materi dibantu dari Mila Bird Farm. Waktu terus berganti, selama ini komunikasi Sujono dan Harun tidak pernah putus. Ketika ada waktu kosong, Sujono selalu bersilaturahmi ke tempat Harun. “Tempat kerja saya berada di Pakandangan Bluto Sumenep, jadi hanya waktu libur saja yakni Sabtu Minggu atau pas tidak ada kerjaan, saya baru bisa pulang ke Pamekasan,” terang Sujono.
Selama tidak berada ditempat, Sujono mengaku ada yang membantu mengurus kandang ternak, sehingga indukan yang ada di dalam kandang, tidak sampai menderita. Mungkin sudah jadi pilihan tepat, selama ini Sinar Surya Bird Farm tidak pernah mengalami masalah dalam proses ternak. Semua berjalan lancar.
Sampai akhirnya, produk demi produk berhasil lahir dari kandang ternak. Koordinasi dan konsultasi tetap terus dilakukan oleh Sujono dengan Harun untuk memastikan langkah apa yang harus di tempuh. Harun juga tidak segan-segan untuk memberikan dan menularkan ilmunya pada pendatang baru ini.
“Jono ini orangnya tidak rewel dan setiap kali saya kasih tau, selalu nurut. Ini yang membuat saya senang membantunya,” ungkap Harun. Sujono sendiri mengaku senang bisa berkenalan dengan Harun karena tidak membedakan asal usul. “Saya di Pamekasan adalah pendatang, tapi Kak Harun memperlakukan saya dengan baik, itu yang membuat saya senang berada disini,” ungkap Sujono.
Proses ternak yang berlangsung normal ini akhirnya membuahkan hasil. Lewat pantauan yang dilakukan Harun, beberapa produk sinar Surya dinilai memiliki kualitas yang bagus. Hal ini juga diakui oleh kung mania yang seringkali cangkruk di markas Mila Bird Farm, salah satunya Frend Wijaya.
“Saya sering datang ke rumah Mas Harun untuk pantau-pantau burung, ternyata ada yang masuk. Setelah saya tanya, burung tersebut ternakan orang baru, saya gak peduli karena memang bagus,” jelas Frend Wijaya. Terjadilah negosiasi untuk mendapatkan burung tersebut. Sampai akhirnya keduanya sepakat untuk melakukan transaksi atas burung ternakan Sinar Surya kandang K.22 (IBM x Mila).
Usianya memang baru sekitar 2 bulan, namun soal kualitas Frend Wijaya mengakuinya. Bahkan Harun juga mengatakan hal yang sama. “Saat saya dengar burung ini, langsung ingin memilikinya karena bagus dan ternyata Mas Harun juga menilai sama, saya semakin yakin untuk membawanya pulang,” sambung Frend Wijaya lagi.
Tidak disebutkan berapa nominal bandrol produk tersebut, namun yang pasti berada di angka yang menggiurkan. “Mudah-mudahan burung ini nanti bisa orbit dan sesuai harapan,” harap Frend Wijaya yang diamini Harun dan juga Sujono. Dipastikan bahwa produk tersebut siap dibawa ke arena lomba. “Itu memang burung prospek lomba, makanya saya sarankan pada Frend Wijaya untuk dilombakan, jangan dimasukkan kandang,” kelakar Harun.