Perkutut
Arisan Dinilai Jhon PeBe BF Muncar-Banyuwangi: Ramai Diserbu Pemain Pemula, Anak Manis Jadi Yang Terdepan
Tak dipungkiri, sejak digulirnya Liga Perkutut Blambangan (LPB) Banyuwangi putaran tahun 2021 kemarin. Perkembangan perkutut di kota Gandrung ini makin ramai dan makin bergairah. Terbukti, selain banyak muncul pemain pekutut pemula dan peternak baru di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya. Latber maupun arisan dinilai diluar dari LPB juga mulai banyak digelar.
Seperti hari Minggu, 6 Februari 2022 kemarin, Sarjono pemilik Jhon PeBe BF. Sukses mengemas acara arisan dinilai yang bertenpat di samping markas Jhon PeBe, Tambakrejo, Muncar itu. Bahkan digelaran pertama ini, panitia mendapat dukung penuh dari Kepala Desa, perangkat sampai pemuda dari Karang Taruna Desa tersebut.
Seperti fasilitas penting untuk mendukung suksesnya acara tersebut. Mulai dari tenda panitia, meja kursi sampai hadiah doorprise, berupa sembako. Hampir semuanya disiapkan oleh Kepala Desa bersama Pemuda Karang Taruna.
Dan bukan hanya itu, tenda-tenda untuk penjual makanan dan minum yang ada di sekitar lokasi lomba. Semua juga sudah disiapkan oleh Kepala Desa bersama para Perangkat dan Pemuda Karang Taruna Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar.
“Betul dan Alhamdulillah, semua fasilitas yang ada dilokasi, hampir semuanya atas bantuan dari bapak Kepala Desa bersama perangkat dan para pemuda karang taruna di sini. Karena tujuan dari acara jelas, selain ingin meramaikan dunia perkutut di pelosok Desa. Roda ekonomi masyarakat kecil juga kita perhatikan,” tandas Sarjono.
Lihat saja, lanjut ketua panitia ini. Para penjual makanan dan minum yang ada di sekitar lokasi ini, semua mengaku senang. Karena selain sudah mendapat tenda gratis untuk berjualan. Makanan dan minuman yang mereka jual, juga laris manis diserbu peserta yang hadir dari seluruh penjuru wilayah Banyuwangi.
Dikesempatan yang sama, Kepala Desa Tambakrejo juga mengaku senang dengan digelarnya acara ini. Pasalnya ia melihat senidiri, bahwa lomba perkutut ternyata juga bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat bawah dan UMKM. Terbukti penjual nasi, rokok, kopi serta kebutuhan burung perkutut, juga ikut menikmati hasil dari acara ini.
Sementara menurut Sarjono, acara arisan dinilai ini sebetulnya sudah direncanakana lama. Bahkan awalnya ia akan menggelar acara ini bulan Januari 2022 lalu. “Ya awalnya akan saya gelar bula Januari kemarin. Tapu berhubung Pengcam Wongsorejo gelar lomba degan bulan yang sama. Akhirnya baru hari ini arisan dinilai bisa dilaksanakan. Selain untuk mengenalkan lapangan baru di sini, juga untuk ajang silaturahim dengan sesama kungmania,” tambah Sarjono.
Arisan dinilai, yang hanya membuka kelas piyik hanging itu teryata mendapat perhatian luar biasa khususnya dari para pemula. Buktinya, dari 2 blok gantungan yang disediakan oleh panitia. Semuanya full dan tak ada satupun gantungan yang tersisa.
Dan berikut piyik-piyik yang berhasil menunjukkan kualitas anggungnya dihadapan juri yang bertugas. Diurutan terdepan, ada nama Anak Manis andalan Jhon Pebe BF. Jago muda bergelang Jihan ini berhasil merebut podium tertinggi. Setelah dibabak kedua matmpu mendapat nilai tertinggi bendera 3 warna.
Baru disusul kemudian oleh Sahdu milik Dera/Nuris dari Tegal Dlimo sebagai runner up. Lalu ada Sentiyaki milik Ponidi dari Dam 3, masuk juara 3. Kemudian ada Predator andalan Pitoyo dari Tambakrejo mengamankan posisi keempat. Dan ada Jangkung milik pak Supar dari Karetan yang sukses mengunci posisi lima besar.
Dikesempatan terakhir, Sarjono selaku penanggung jawab acara. Mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang hadir dan juga kapada Kepala Desa berserta semua perangkat dan juga karang taruna. “Ya itu yang bisa saya sampaikan dan tak lupa kami juga mohon ma’af. Jika diacara ini masih banyak kekurangan,” tutup Sarjono. *agronbur.