Perkutut
TN 2000 BF Sidoarjo, Pendatang Baru yang Mulai Sukses Mengorbitkan Jawara Kelas Konkurs
Tahun 2020 menjadi awal bagi Luthfi Rofiqi menekuni hobi perkutut. Satu tahun kemudian, tepatnya 2021, Luthfi memutuskan untuk menambah status yakni penghobi dan peternak. Plakat dari P3SI Pusat turun dengan nomor Register 4228 /P3SI/2021. Sejak saat itu TN 2000 Bird Farm resmi menjadi peternak perkutut yang sudah teregister di organisasi induk bernama P3SI.
Namun keinginan untuk menjadi peternak sebenarnya terhalang oleh kesibukan lain. Salah satunya adalah usaha di bengkel perbaikan mobil milik sendiri, menjadi alasan Luthfi tidak bisa lagi fokus secara maksimal di kandang ternak. Padahal lokasi kandang dan bengkel mobil berada tidak jauh dan ada di satu lokasi yang sama.
Bahkan jika bengkel lagi ramai, maka jangankan untuk melihat kondisi penghuni dalam kandang, melirik kandang ternak saja, rasanya begitu sulit. Kondisi inilah yang menjadikan TN 2000 Bird Farm hanya menjadi peternak tanpa bisa memaksimalkan indukan yang dimiliki. Luthfi mengaku tidak memiliki waktu lagi untuk sekedar memantau perkembangan indukan. Yang penting jatah makan dan minum tetap tersedia meski kadang agak telat.
Keinginan untuk bisa membawa produk kandang ke lapangan, harus tertunda dulu. Meski Luthfi tetap bisa berlomba, namun burung yang dibawa merupakan produk peternak lain. “Keinginan saya untuk menjadi peternak perkutut memang harus ditahan dulu karena kesibukan lain, tapi ternak tetap ada meski tidak lagi terurus dengan baik,” terang bapak dua putra. Seiring perjalanan waktu, ketika kesibukan mulai mengalami penurunan, Luthfi mulai mengembalikan pikiran dan waktu untuk mengurus ternak.
Beberapa evaluasi yang dilakukan, ternyata indukan yang sudah berhasil dikumpulkan sebelumnya, harus mengalami perubahan, menambah indukan baru dari trah peternak yang dirasa bisa membantu mempercepat tercapainya tujuan awal, yakni mencetak produk sendiri. Sampai akhirnya diputuskan menambah indukan baru dari HMC, IFF, Jackman, Alexander, WKP, LMN.
“Saya berharap dengan materi baru bisa mempercepat proses saya menuju tujuan ingin mencetak produk bagus yang bisa dibawa ke arena lomba. Proses pemilihan indukan dan menjodohkan dari beberapa materi hasil perburuan, akhirnya berakhir dengan masuknya pasangan indukan dalam 25 kandang ternak. Selama proses itu berlangsung, Luthfi mengaku ingin tetap jadi ke lapangan dengan membawa amunisi yang bisa ditampilkan dan mampu membawa pulang trophy juara.
“Sambil menunggu ternakan saya produksi, saya tetap ingin turun lomba, makanya saya cari burung yang bisa dibuat lomba,” sambung Luthfi. Didapatlah beberapa amunisi hasil perburuan bersama rekan-rekan sesama kung mania. Dua diantaranya sudah membukukan kemenangan dalam gelaran Liga Perkutut Indonesia bertajuk Cinta Satwa Cup Pasuruan, Sabtu 07 Oktober 2023.
Turun pada kelas Piyik Yunior, perkutut bernama Sniper Gun, perkutut ternakan IFF sukses menembus urutan kejuaraan di barisan 13. “Hasil yang harus saya syukuri karena bisa mendapatkan trophy juara meski di urutan 13. Ini adalah penghargaan yang selama ini saya inginkan,” ungkap Luthfi lagi. Sedangkan amunisi lainnya yakni Jokotole, juga mengantarkan posisi Luthfi sebagai peserta yang berhak membawa pulang kemenangan dalam Kelas Piyik Bebas diposisi kelima.
Prestasi tersebut diraih dalam gelaran Ladinil Tiger Sepanjang Sidoarjo pada Kamis, 12 Oktober 2023. “Alhamdulillah kamis kemarin saya kembali menambah prestasi di Sepanjang Sidoarjo, turun pada Kelas Piyik Bebas dan bisa meraih juara kelima,” katanya lagi. Dua prestasi yang diraih, tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan rekan-rekan kung mania, tak terkecuali adanya campur tangan dari perawat handal yakni Wawan WKP dan Arief Bule serta Zubair yang juga memberikan support penuh dalam setiap saat.
Pasca kemenangan ini menjadi penyemangat Luthfi Rofiqi untuk lebih eksis lagi menekuni hobi perkutut sekaligus peternak yang mampu mencetak produk unggulan. Setidaknya dengan prestasi tersebut Luthfi telah menunjukkan bahwa peluang untuk menjadi juara tidak harus selamanya diraih pemain senior. Pemula, memiliki peluang untuk bisa mendapatkan kesempatan yang sama.
Setidaknya nanti Luthfi berharap hobi perkutut yang saat ini ditekuni, pada akhirnya akan mengantarkan pada hoki yang bisa menjadi jalannya rejeki. “Saya berharap nanti hobi yang saya tekuni akan menemui hoki yang menjadi jalannya rejeki. Moto saya hoby jadi hoky,” harap Luthfi.