Perkutut
Terusik Suara “Pelangi” Amunisi Made BDB BF Mataram di Liga Perkutut Lombok #5, H.Cholil HDL Gresik Langsung Take Over, Nilai Traksaksi Bikin Merinding

Sabtu, 10 Agustus 2024 lalu, H.Cholil tokoh perkutut asal Menganti Gresik Jawa Timur bersama beberapa rekan terbang menuju Lombok untuk menyaksikan kegiatan Liga perkutut Lombok Seri 5. Tujuan utama adalah sekedar jalan-jalan sambil menikmati hobi perkutut di Lombok saat ini yang menunjukkan perkembangan luar biasa.

Minggu, 11 Agustus 2024, H.Cholil langsung menuju Lapangan Ruang Terbuka Hijau, lokasi yang dijadikan arena liga. Tegur sapa bersama beberapa peserta yang sudah dikenalnya, membuat H.Cholil merasa bahwa Lombok bukan lagi tempat baru. Keakraban dengan kung mania disana, menjadi sinyal kuat bahwa tokoh perkutut satu ini sudah menjadi bagian dari mereka.
Ketika berada di tengah-tengah peserta, saat proses penjurian berlangsung, H.Cholil terusik dengan suara dari salah satu peserta yang berada di Kelas Dewasa Senior, persisnya pada kerekan nomor 05. Semakin disimak, suara burung tersebut membuat H.Cholil tidak bisa diam. Spontan, naluri sebagai kung mania muncul.

Dengan seksama, dipantaulah suara burung yang dimaksud. Benar-benar edan, begitu lontaran H.Cholil pada burung tersebut pada saat itu. “Ternyata di Lombok banyak burung mewah, salah satunya yang saya incar ini. Makanya saya tidak salah jika memilih Lombok untuk berburu burung bagus,” ungkap perawat berkaliber nasional.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, H.Cholil berusaha mencari tahu, siapa gerangan pemilik burung yang berada di nomor kerekan 05. Tidak butuh waktu lama, sang pemilik langsung terdeteksi. Tanpa basa-basi, H.Cholil langsung mendekati sang pemilik dan berusaha untuk menanyakan apakah burung tersebut mau dilepas.

Nampaknya sang pemilik paham betul bahwa ketika ada burung yang diincar sang perawat handal ini, pastinya bukan burung biasa. Antara melepas atau tidak, itulah yang dirasakan sang pemilik. Namun bukan H.Cholil namanya jika tidak mampu menguasai keadaan. Segudang pengalaman yang dimilikiya, langsung membuat lawan bertekuk lutut.
Sang pemilik burung yakni Made BDB BF Mataram, langsung luluh hatinya dan bersedia untuk melepas amunisi yang bernama Pelangi meski proses penjurian sedang berlangsung. “Saya bilang dengan sejujurnya bahwa take over burung milik Pak Made adalah Rp 35 juta,” ungkap H.Cholil.

Bahkan saat berada di panggung untuk menyerahkan hadiah kepada para pemenang, H.Cholil sempat ditanya soal bandrol burung tersebut. Dengan tegas dan terang disampaikan bahwa harga untuk sepasang burung bergelang Warna Agung 3590 dan Trans 1620 adalah Rp 35 juta. “Harga yang kami sepakati Rp 35 juta, riil dan tidak ada jumlah rekayasa,” sambung pemilik HDL BF Mengantai Gresik.
Diakui oleh H.Cholil bahwa Pelangi memang memiki potensi luar biasa untuk menjadi bintang lapangan. Podium juara keempat yang diraih Pelangi, bukanlah performa yang sebenarnya sehingga peluang untuk menjadi kampium belum terwujud. “Burung ini mewah dan saya yakin bisa mengeluarkan potensi yang ada,” jelas H.Cholil.

Ditambahkan pula bahwa Lombok nampaknya menjadi referensi bagi H.Cholil untuk terus memburu calon jawara lapangan. “In syaa Allah kalau Lombok ada kegiatan lagi, saya pasti akan hadir karena sampai saat ini saya masih terus berburu burung-burung kelas,” sambung H.Cholil lagi.
