Perkutut
Tembus Juara Tiga Piyik Hanging Piala Pangdam V Brawijaya, Bintang Pantura Orbitan H.Subahri Waru Pamekasan Deal ke H.Rudi, Nilai Transaksi Rp 25 Juta

Tak dapat dipungkiri bahwa Konkurs seni Suara Alam Burung Perkutut memperebutkan Piala Pangdam V Brawijaya, menjadi agenda bergengsi kung mania tanah air. Agenda yang masuk kalender Liga Perkutut Indonesia 2023 ini, selalu menjanjikan untuk ditonton dan diikuti karena para peserta yang hadir, merupakan perkutut dengan level nasional.

Mereka hadir dalam bukan hanya sebagai jalan menyambung silaturrahmi semata, tetapi juga pamer orbitan untuk memastikan apakah bisa masuk kategori bagus ata sebaliknya. ajang seperti ini juga menjadi lokasi dimana para penggila lomba memburu amunisi. Karena yang pasti perkutut yang diturunkan sudah melalui seleksi ketat sebelum sampai ke lokasi.
Seperti yang dilakukan, H.Rudi mania kung yang tinggal di Pamekasan Madura. Jauh-jauh dari Pulau Garam, H.Rudi mengaku ingin menyaksikan secara langsung bagaimana perktut kelas atas ini bertarung memperebutkan podum teratas. Kebetulan juga, H.Rudi ingin memantau burung milik H.Subahri Waru Pamekasan yang sudah diincarnya sejak lama.
“Saya hadir ke Surabaya, selain untuk menyalurkan hobi dan bertemu dengan teman-teman, juga ingin memantau burung milik H.Subahri. Saya ingin memastikan kualitas burung bernama Bintang Pantura saat bertemu musuh-musuh berat di LPI. Apakah burung ini mampu melakukan perlawanan atau sebaliknya,” papar H.Rudi.
Turun di Kelas Piyik Hanging, perkutut ternakan Ardat ini menempati nomor gantangan 92. Babak demi babak H.Rudi ditemani H.Subahri pasang mata dan telinga untuk menyaksikan secara langsung performa sang incaran. Babak pertama, Bintang Pantura mengakhiri penjurian dengan raihan bendera tiga warna. Nilai awal yang menggembirakan.

Memasuki babak kedua, Bintang Pantura makin menunjukkan potensi besarnya. Bertarung di partai penuh lawan berat, perkutut satu ini tidak mengalami demam panggung, bahkan sebaliknya mampu tampil tanpa tekanan. Di akhir babak kedua, hasil penilain dengan bendera tiga warna hitam tertancap persisi di bawa nomor gantangannya.
H.Rudi mengaku senang dengan hasil tersebut. Tanda-tanda untuk memastikan kepemilikan Bintang Pantura makin jelas. Babak ketiga dimulai. Kali ini Bintang Pantura mengalami penurunan performa. Bendera dua warna hitam menjadi miliknya saat penilai di babak ketiga. Namun saat babak keempat. Bintang Pantura kembali tampil.
Kali ini raihan bendera tiga warna kembali menjadi miliknya. Saat menurunkan sang Bintang Pantura, H.Rudi dan H.Suubahri sepakat untuk melakukan transaksi. “Saya cukup puas dengan penampilan Bintang Pantura. Saya secara langsung menyaksikannya dan saya tertarik untuk membawanya pulang untuk diorbitkan pada lomba berikutnya,” ungkap H.Rudi.
Nilai transaksi yang mereka sepakati adalah Rp 25 juta. “Memang benar, Bintang Pantura saya ambil denganharga Rp 25 juta,” sambung H.Rudi lagi. H.Subahri mengaku sengaja melepas Bintang pantura agar H.Rudi memiliki gaco dan semangat untuk berlomba. “Mudah-mudahan saya h.Rudi makin semangat menekuni hobi perkutut dan sering berlomba,” harap H.Subahri.
