Perkutut
Team Siliwangi Kalianget Sumenep, Silaturahmi Jadi Kebutuhan Anggota Demi Pererat Kekompakan
Komunitas perkutut yang tergabung dalam Team Siliwangi Kalianget Sumenep, seakan mengerti betul arti dan manfaat dari kebersamaan diantara para anggotanya. Sebab bagi mereka pertemuan atau yang keren disebut silaturahmi adalah cara untuk bisa lebih dekat, menambah persaudaraan dan menimbulkan rasa memiliki.
Di luar aktifitas ke lapangan, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk kumpul bareng. Soal waktu yang ditetapkan, mereka menyesuaikan dengan saat kosong, bisa pagi hari, siang, sore atau malam hari. Jika mereka bisa berkumpul pagi hari, biasanya mereka membawa serta burung orbitannya untuk sekedar dijadikan bahan evaluasi.
Apakah burung tersebut sudah layak untuk masuk lapangan, atau ada hal-hal yang perlu dibenahi agar bisa siap tampil. Biasanya burung dikerek atau digantang, kemudian pemiliknya meminta saran dan masukan. Dari sanalah muncul diskusi kecil. Bahkan jika pertemuan dengan dilakukan usai turun lomba, mereka menyingung soal hasil dari kegiatan lomba yang baru saja mereka ikuti.
Pokoknya dalam pertemuan, mereka pasti ada yang dihasilkan. Parman, Ketua Team Siliwangi mengaku senang dengan apa yang sudah berjalan. “Acara kami memang tidak teragendakan karena ada yang punya kesibukan. Jika kami senang kosong, maka langsung kontak teman-teman untuk kumpul. Namun kalau hari Minggu dan kebetulan tidak turun lomba, maka kami agendakan untuk kerek dan gantang bareng,” jelas Parman.
K Moh Zainul, Penasehat Team Siliwangi mengaku senang dengan apa yang sudah dilakukan. “Kami rutin kan pertemuan meski kadang tidak terjadwal, tiba-tiba hubungi anggota untuk segera merapat. Kadang ada yang bisa, tidak jarang pula tidak bisa hadir. Kami tidak memaksa mereka harus datang,” terang pemilik Karunia BF.
Seperti acara kumpul-kumpul dikediaman H.Muis, Senin 08 September 2024, tokoh lawas yang sampai saat ini masih terus eksis. Meski tidak semua hadir karena ada kesibukan, pertemuan tetep saja dilangsungkan. H.Muis merupakan kung mania senior. Mereka mengaku banyak belajar dari pria yang sudah kenyang asam garam seputar hobi perkutut.
“Saya mulai main perkutut sejak tahun 1980. Sampai saat ini masih tetep eksis karena hobi dan juga senang dengan kumpul bareng anak-anak,” ungkap pemilik HAM Bird Farm. Sebagai orang yang dituakan, H.Muis tidak segan-segan untuk menukarkan ilmunya tentang hobi perkutut.
“Kalau ada yang kebetulan tanya, selama saya bisa, maka pasti akan saya berikan jawaban,” sambung H.Muis. Lebih lanjut disampai bahwa pengalaman sebagai kung mania yang sukses mengorbitkan perkutut handak seperti Rawit, Kucing dan Polang Resmi menjadi referensi yang lain untuk bisa memahami dan menimbah ilmu tentang hobi perkutut.
Dengan segudang pengalaman yang sudah dilakoni, H.Muis mengaku senang masih bisa eksis dan bertemu dengan para yunior karena bisa menularkan pengalamannya. Dayat. Salah satu anggota mengaku senang dengan acara kumpul-kumpul.
“Saya senang dengan acara silaturrahmi karena banyak manfaat yang bisa diambi. Kami saling berbagi cerita, senda gurau dan juga saling memberikan pengalaman yang dibutuhkan,” jelas pemilik Andra Bird Farm. Lebih lanjut disampaikan bahwa pertemuan seperti itu memang rutin dilakukan.
Soal waktu tidak terbatas, menyesuaikan dengan saat santai para anggota. Bintang Pantura Bird Farm juga menjadi anggota yang ikut dalam setiap pertemuan yang diselenggarakan..