Perkutut
Setelah Vakum Selama Pandemi, Pengwil P3SI Bali Akhirnya Gelar LPB 2022
SETELAH dua tahun (2020-2021) tidak menggelar konkurs Liga Perkutut Bali karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Pengurus Wilayah Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia Provinsi Bali memutuskan untuk kembali menggelar LPB pada tahun 2022 setelah kondisi Covid-19 di Bali sudah mulai melandai.
Kepastian menggelar konkurs LPB yang rencananya berlangsung 10 seri ini diputuskan saat rapat kerja wilayah dengan agenda Persiapan Konkurs 2022 yang dihadiri pengurus Pengwil P3SI Bali terdiri dari Ketua Budi Dharma, Sekretaris H Achmad Thosan, Ketua Bidang Organisasi dan Keamanan Haryanto, Ketua Bidang Lomba H Salim Andriyanto, Penasehat Made Mindradjaja, Pengurus Daerah (Pengda) P3SI Denpasar, Pengda P3SI Gianyar, Pengda P3SI Badung, Pengda P3SI Gianyar, dan Pengda Tabanan, wakil juri P3SI Bali serta wakil dari kung mania Bali.
Pada rakerwil tersebut selain memutuskan LPB 2022 juga sekaligus menyusun jadwal lomba yang dimulai seri I pada 20 Februari 2022 dan ditutup seri X pada 27 November 2022. ‘’Setelah mencermati kondisi pandemi Covid-19 yang sudah mulai melandai, kami akan kembali menggelar LPB 2022 yang tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,’’ papar Ketua P3SI Bali Budi Dharma.
Budi Dharma juga menjelaskan, pada setiap LPB peserta yang terlibat juga sangat terbatas berkisar 50 orang dengan luas lapangan sekitar 5.000 meter persegi. Namun Pengwil juga senantiasa memantau kondisi perkembangan Covid yang terjadi. Apa pun imbauan atau instruksi dari pemerintah, pihaknya siap melaksanakan demi memutus penyebaran Covid-19.
Selain memastikan LPB 2022 akan digulirkan, Pengwil P3SI Bali juga memutuskan Kadek Bagiarta ditunjuk menjabat sebagai ketua bidang penangkaran Pengwil P3SI Bali pasca H Sugik yang mengundurkan diri karena konsentrasi memimpin Pengda P3SI Denpasar. Di pundak Kadek Bagiarta sebagai ketua bidang penangkaran didorong peternak perkutut di Bali semakin berkualitas dengan hasil produksinya yang mampu bersaing di arena lomba dan tentunya bisa mengangkat perekonomian Bali.
Dalam rapat tersebut juga disepakati menggelar bursa perkutut di masing-masing pengda untuk memediasi peternak dalam hal pemasaran. Hasilnya, selain peternak terbantu juga panitia dari pengda dan pengwil juga kecipratan untuk mendukung program pengda dan pengwil seperti peduli kasih (bakti sosial) dan konservasi atau pelepasan burung.
Beberapa keputusan terkait penyelenggaraan LPB 2022 yakni diberlakukannya Mandatory Fight mulai putaran LPB ke-6 sampai dengan ke-10 dengan ketentuan apabila tidak hadir, maka perolehan poin akan dikurangi 50 poin.
Jika ada peserta yang dengan sengaja mengganti burung dan atau ring (Mandatory Fight), maka akan didiskualifikasi dari perebutan Nominasi Burung Terbaik. Nama burung yang masuk dalam 10 besar (Mandatory fight), akan ditampilkan di tiang gantangan, untuk mempermudah kehadiran peserta. Pemerikasaan ring akan dilakukan oleh panitia terhadap burung yang masuk nominasi juara.
Kelas Konkurs LPB adalah Piyik Hanging, Piyik Yunior, Dewasa Yunior dan Senior. Inspektur Perlombaan (IP) adalah : Ketua Pengwil, Wakil Ketua Bidang Juri Pengwil dan Pengda.
Jika peserta lomba protes atas penilaian juri, maka diharapkan melaporkan ke Inspektur Perlombaan (IP) agar segara ditindaklanjuti secara adil.
Kejuaraan LPB 2022 yakni Nominasi Terbaik Dewasa Senior I – X, Nominasi Terbaik Dewasa Yunior I – X, Peternak Bali Piyik Terbaik (Akumulasi Nilai Piyik Hanging & Piyik Yunior), Peternak Bali Dewasa Terbaik (Akumulasi Nilai Dewasa Yunior & Dewasa Senior). Saat gelaran LPB juga diikutkan lelang burung. (gde)