Perkutut
Setelah STAR BOMBA, Kurniadi ASM Bird Farm Lepas ROLL ROYCE Adiknya, ke Dahnan Sumenep, Nilai Transaksi Tidak Kalah Heboh
Nama besar Star Bomba sebagai amunisi yang sukses menyita perhatian kung mania tanah air atas prestasi yang sudah dibukukan selama menjelajah konkurs dari satu kota ke kota lain, nampaknya berdampak pada saudara-saudaranya. Star Bomba kini sudah resmi menjadi milik H.Fauzi kung mania Sumenep.
Kepergian sang amunisi ini sepertinya tidak membuat semangat Kurniadi untuk tetap eksis berada di arena konkurs, mengingat ada pengganti yakni sang adik bernama Roll Royce yang ditargetkan bisa menjadi pengganti sang kakak. Roll Royce digadang-gadang akan melanjutkan kiprah Kurniadi di pentas perebutan podium juara.
Soal reputasi, diakui Roll Royce masih belum cukup pengalaman menghadapi serangan lawan saat berlaga di atas gantangan ataupun kerekan. Namun secara kualitas, jangan diragukan karena beberapa gelaran yang pernah dirasakan, Roll Royce pernah menghadirkan suara emasnya yang bakal membuat lawan ciut.
Dalam laga pertama kali yang diikutinya, Roll Royce pernah memetik kemenangan terindah dalam gelaran Latber Putri Kuning Pengcam Guluk-Guluk Sumenep, pada Sabtu 23 November 2024 lalu sebagai peraih podium pertama di Kelas Piyik Hanging. Tarung perdana dengan hasil menggembirakan, membuat Kurniadi merasa bahwa Roll Royce bakal meraih reputasi apik.
Terlebih perkembangan yang memuaskan, semakin menyakinkan bahwa inilah awal bagi Kurniadi untuk kembali mengibarkan bendera kemenangan dalam setiap turun lomba. Cita-cita untuk mengulang masa kejayaan bersama produk sendiri sudah berada di depan mata. Namun sayang, rencana itu harus dibatalkan karena Roll Royce akhirnya berpindah tangan ke Dahnan, kung mania Sumenep.
“Rencana Roll Royce mau saya jadikan amunisi ke tahun 2025 menggantikan Star Bomba, tapi saya harus membatalkan rencana karena Roll Royce sudah diboyong oleh Pak Dahnan Sumenep,” terang pemilik ASM Bird Farm Sumenep. Kurniadi menyatakan bahwa perkutut yagn lahir dari kandang Merriot ini akan dipastikan tarung untuk Kelas Piyik Yunior di even tahun 2025 nanti.
“Sebenarnya saya sempat menolak pinangan itu dengan alasan untuk menjadikan Roll Royce sebagai amunisi, tapi Pak Dahnan sepertinya benar-benar ingin memiliki Roll Royce untuk dijadikan jagoan,” sambung Kurniadi. Bahkan sempat terjadi negosiasi soal apakah perkutut bergelang ASM 260 akan dilepas atau tidak.
Sampai akhirnya, Kurniadi harus merelakan Roll Royce untuk dimilik Adnan. “Saya relakan kepergian Roll Royce untuk jadi amunisi baru Pak Dahnan, biar bisa ikut lomba dan bisa meraih juara bersama burung ini,” ungkap Kurniadi. Tidak disebutkan berapa nominal yang mereka sepakati untuk melepas dan memboyong Roll Royce.
Namun jika melihat prospek dan masa depan perkutut yang lahir pada 03 Juni 2024, maka bandrol yang disepakati berada di angka selangit. “Harga yang kami sepakati fantastis karena burung ini punya masa depan yang bagus,” sambung Kurniadi lagi. Dahnan mengaku bahwa pertama kali mengetahui burung tersebut saat tampil sebagai juara di Latber Guluk-Guluk Sumenep.
Ketika itu Roll Royce yang masih berusia muda, tampil di Kelas Piyik Hanging sebagai juara pertama. “Saya pantau burung ini sejak juara pertama di Kelas Hanging pada lomba di Guluk-Guluk, burung ini kog masuk dalam kategori saya,” jelas Dahnan.
Karena ingin terus mengikuti perkembangan burung ini, Dahnan belum memberikan keputusan untuk meminang meski sebenarnya sudah ada target untuk memiliki. Sampai akhirnya keputusan untuk mengambil alih kepemilikan Roll Royce sudah tidak bisa ditunda lagi dan kini Dahnan siap mengorbitkan Roll Royce di konkurs tahun 2025.
Transaksi Star Bomba, Roll Royce dan sederet produk ASM Bird Farm Sumeneo lainnya, semakin menaikkan pamor dan reputasi ASM Bird Farm Sumenep sebagai peternak yang sukses melahirkan dan mengorbitkan amunisi kelas konkurs.
Disampaikan pula bahwa Kurniadi masih menyimpan amunisi yang tidak kalah hebatnya, namun usianya masih muda dan butuh jam terbang untuk bisa bersaing di konkurs, saat menghadapi lawan. “Kalau sudah calon amunisi, saya masih ada, tapi usianya terlalu muda, jadi tunggu sampai bisa tampil di lapangan,” tambahnya lagi.