Perkutut
Rapat Koordinasi & Rekonsiliasi Juri dan Perumus P3SI Tingkat Nasional Hasilkan Pakta Integritas, Langkah Awal Menuju Hobi Perkutut yang Lebih Terhormat
Sabtu 03 Agustus 2024, usai gelaran Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Piala CakraAdiningrat Bangkalan, ada agenda lanjutan yakni Rapat Koordinasi & Rekonsiliasi Juri dan Perumus P3SI Tingkat Nasional, bertempat di Hotel Ningrat Jalan KH.Moh Kholil no.113 Kemayoran Bangkalan.
Bertema “Menyamakan Persepsi Sistem Penilaian dan Perumusan Berdasarkan AD/ART dalam Rangka Menuju Konkurs Fair Play, Transparan dan Berkeadilan” agenda ini sangat penting untuk kemajuan hobi perkutut di masa depan. Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum P3SI, juri-juri dari berbagai wilayah di Indonesia serta Pengurus P3SI Pusat, Wilayah dan Daerah.
Sekitar pukul 15.00 wib, acara dimulai. ”Kita mencoba membuat persamaan sistem penjurian agar semakin lama semakin membaik. Organisasi ini sudah diberikan aturan-aturan yang baku untuk bagaimana kita menjalankan lomba yang diinginkan. Ini adalah langkah yang luar biasa,” terang Ketua Umum P3SI Mayjend TNI )Purn.) H.Zainuri Hasyim mengawali sambutan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa selama 20 tahun menjadi orang nomor 1 di organisasi perkutut Indoensia, belum pernah ada rapat seperti ini. “Ini sebuah upaya yang lebih bagus dan selangkah lebih maju. Agar juri bisa melaksanan tugas sebaik-baiknya. Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya, untuk bagaimana ikut punya pikiran dan ide agar P3SI lebih maju,” sambung mantan Pangdam Siliwangi.
Disampaikan pula bahwa P3SI adalah organisasi yang besar. “P3SI milik kita bersama dan bukan milik saya pribadi. Ke depan harus lebih maju lagi. Harapan saya, semua pengurus tidak punya kepentingan pribadi dan kelompok. Mudah-mudahan agenda ini bisa menjadi lebih nyaman bagi pemain. Ini adalah sejarah yang patut kita apresiasi,” ungkap Ketua Umum P3SI.
H.Gunawan MTG memberikan sambutan singkat, jelas dan padat. “Setiap juri pasti punya penilaian, apakah obyektif apa subyektif. Ternyata subyektif dan gak bisa obyektif. Maka dari itu harus disamakan. Juri tanggungjawabnya berat. Dengan adanya persamaan system penjurian maka perbedaan akan dihilangkan,” terang Ketua Bidang Penjurian P3SI Pusat.
Ir.HR.Moch Mahmud yang diberikan kesempatan berikutnya menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan ini. “Kita selalu mengevaluasi dan menganalisa kenapa setiap lomba selalu ada polemik. Saya kira ada sesuatu yang perlu diluruskan. Selama ini penjurian bersifat normatif sehingga memunculkan banyak tafsir, sehingga banyak yang menterjemahkan menurut versi masing-masing,” papar Ketua Pengda Bangkalan.
Ditambahkan pula bahwa dalam menilai burung subyektivitasnya terlalu tinggi sehingga hasilnya tidak berkeadilan. Ada aturan yang terukur dan tidak terukur. Terukur bunyi dua warna 2 kali, 3 warna tiga kali dan seterusnya. Aturan yang tidak terukur harus dilakukan dengan Diklat yang butuh waktu yang tidak sederhana.
Pakta integritas hari ini untuk menjalankan sistem penjurian. Ini akan menjadi dasar pengurus pusat untuk mengeluarkan juknis dan juklak untuk Selanjutnya dijalankan. Agenda kali ini banyak usulan yang disampaikan. Beragam pendapat membuat suasana menjadi hidup. Semua aktif memberikan pendapat sesuai dengan pengalaman mereka.
Akhmad Mauludin Juri Nasional Sampang menjadi juri bicara mendampingi H.Gunawan MTG. Acara ini benar-benar menjadi ajang mengeluarkan pendapat. Durasi panjang untuk menemukan formula yang pas, sempat membuat acara diskorsing demi memberikan kesempatan kepada peserta untuk istirahat dan sholat.
Saat pembahasan soal penilaian dan perumusan selesai, ada usulan dari salah satu peserta untuk melarang pengurus menjoki burungnya dengan cara ikut berteriak memanggil nama juri ataupun menyebut nomor kerekan dan gantangan. H.Gunawan MTG dengan tegas mendukung langkah tersebut.
“Seluruh pengurus baik pusat, wilayah ataupun daerah tidak boleh menjoki burungnya di arena lomba,” tegas H.Gunawan MTG. Sampai akhirnya sekitar pukul 17.30 acara dinyatakan selesai dan lahirlah Pakta Integritas. Rumusan Pakta Integritas ini sudah banyak beredar di group WhatsApp. Silahkan disimak dan dipelajari.
Rapat ditutup oleh Ketua Umum P3SI. “Alhamdulillah rapat hari ini sudah selesai dan menghasilkan keputusan untuk penyempurnaan system penjurian dan perumusan. Selanjutkan akan kami sebarkan ke beberapa Pengurus di tingkat Pusat, Wilayah dan Daerah. Kelutusan ini berlaku untuk semua kegiatan, baik tingkat nasional, regional ataupun daerah,” tegas pria kelahiran Malang 78 tahun lalu.
Selanjutnya tidak ada lagi yang namanya perbedaan, tidak ada lagi yang namanya polemik, tidak ada lagi yang namanya toleransi dan tidak ada lagi yang namanya protes. Sistem penjurian dan perumusan semua sudah jelas sesuai dengan AD/ART yang berlaku.