Connect with us

Perkutut

Rakerda P3SI Bangkalan (Edisi 2), Tiga Peternak Produknya Sukses Menyentuh Prestasi Level Nasional

Published

on

Rapat Kerja Daerah P3SI Bangkalan yang digelar pada Minggu, 14 Januari 2024 di showroom CTP Bird Farm, mencatat beberapa keberhasilan, salah satunya adalah peternak yang sukses mencetak produk dengan level nasional. Artinya bahwa produk ternak yang dihasilkan, prestasinya sudah terbukti di arena.

Ketua Pengda Bangkalan (tengah) bersama pengurus, tokoh dan peternak

Konkurs level nasional yakni Liga Perkutut Indonesia, menjadi lokasi menjajal kemampuan ketiganya dengan hasil memuaskan dan membanggakan. Raihan bendera empat warna menjadi senjata ampuh untuk menuntaskan proses penjurian dalam setiap kali turun tarung.  Farm yang dimaksud adalah Irama Bird Farm, JBN Bird Farm dan Domisol Bird Farm.

Irama Bird Farm sukses menghadirkan produk bernama Bangkit Kembali yang kini menjadi amunisi H.Jay/H.Reyhan Binuang Kalimantan Selatan pada kelas Dewasa Senior. JBN sukses mencetak Caviar Landon yang kini resmi menjadi gaco H.Tohir PHT Gresik, juga turun di Kelas Dewasa Senior dan Domisol sukses mencetak sekaligus mengorbitkan Dewata, andalan Frans Djaya Bell-Man Cilegon Banten turun di Kelas Dewasa Yunior.

Kehadiran tiga produk tersebut bukan sekedar menjadi penyemarak di dalam arena, namun seringkali masuk daftar kejuaraan pada posisi di barisan paling depan. Bangkit Kembali, Caviar Landon dan Dewata telah membuktikan dirinya layak dan patut untuk selalu dipertimbangkan sebagai peserta yang setiap saat bisa mengancam tahta kehormatan bagi pemburu kemenangan. Bangkit Kembali lahir dari kandang Irama R.6.BR dengan formasi indukan jantan Irama R.3 berpasangan dengan betina Wahyu.

Cipto Irama (dua kiri), produknya sukses menggapai prestasi level nasional

Caviar Landon lahir dari kandang JBN K.23 dengan formasi indukan jantan anak Irama Agung berpasangan dengan betina Anak Sarana. Sedangkan Dewata lahir dari kandang Domisol Diktator dengan formasi indukan jantan ABI dan betina Domisol. Cipto Irama mengaku bangga dengan produk ternaknya yang mampu meraih prestasi sampai ke konkurs nasional.

“Tentu saya bangga karena punya produk ternak dengan kualitas bagus dan bisa meraih juara di tingkat nasional,” terang Cipto. Apalagi saat ini produk tersebut menjadi milik kung mania yang gila lomba, sehingga keberadaannya akan selalu hadir di lapangan. Terlebih jika sampai meraih hasil maksimal, maka kondisi ini akan semakin membantu memperluas informasi bahwa produk farm miliknya memiliki kualitas yang tidak perlu lagi diragukan.

Bahkan Cipto mengakui bahwa ada produk lain yang akan menjadi penerus Bangkit Kembali. Sederet kandang bakal melahirkan amunisi yang akan semakin melambungkan nama Irama sebagai farm yang sarat dengan prestasi. “In syaa Allah ada penerus Bangkit Kembali dari kandang Irama,” ungkap Cipto.

Adapun kandang yang dimaksud adalah Irama N.6 (R.6 BR – saudara Bangkit Kembali x HAL K.1), Irama R.7 (Wahyu x HAL K.1), Irama R.1 (JBM x Irama K.A.2), Irama N.4 (Irama R.1 x AKN A.4) dan Irama H.15 (CTP D.3 x Irama R.8). Hal senada dirasakan H.Holik JBN. Caviar Landon, produk ternaknya tiba-tiba menggebrak lewat prestasi yang ditorehkan.

H.Tohir (dua kanan) pemilik JBN Bird Farm Galis

Sepak terjang Caviar Landon di arena konkurs, membuat nama JBN Bird Farm sebagai farm pencetak perkutut tersebut, terimbas. “Alhamdulillah ternakan JBN ada yang bisa juara. Mudah-mudahan prestasinya terus ada sebagai juara,” harap H.Holik. Kehebatan produk tersebut diakui memang muncul tanpa diprediksi bakal mengguncang hobi perkutut tanah air. Awalnya burung ini pindah dari satu kung mania ke kung mania lain.

Sampai akhirnya bakat terpendam muncul saat bersama Team Domisol Blega Bangkalan. Sejak saat itulah Caviar Landon, nama yang diberikan menjadi buat bibir di kalangan penggila lomba. Kabar paling anyar bahwa Caviar Landon kini resmi menjadi amunisi baru H.Tohir PHT Gresik yang di take over dari H.Said IFF Sepanjang Sidoarjo dengan mahar Rp 160 juta.

H.Holik JBN mengaku masih ada kelanjutan produk yang bisa diandalkan. “Sebenarnya produk JBN yang bagus-bagus banyak yang sudah dibeli orang lain, tapi saya masih menyimpan beberapa produk yang terpantau bagus,” ungkap H.Holik. adapun produk yang dimaksud adalah dari kandang JBN K.18 (JBN K.63 x JBN K.11).

Usia burung ini masih berada di angka 6.5 bulan. Ada juga produk lain yang dinilai akan menjadi calon yakni JBN B.6 (JBN K.17 x CTP D.4). Tak kalah dengan yang lain, Domisol juga mengaku siap mengorbitkan kembali produk unggulan. :Saya punya ponakan Dewata, namanya Singapur dan sudah pernah turun lomba, namun di Kelas Piyik Hanging. In syaa Allah burung ini bisa diandalkan sampai nanti usia dewasa,” jelas Abu Ali Domisol.

Wawan (kiri) dan Abu Ali berhasil lahirkan produk unggulan tingkat nasional

Dewata telah membuktikan sebagai produk yang reputasinya bisa berdiri sejajar dengan farm yang sudah memiliki nama besar sebelumnya. “Hasil yang harus saya syukuri karena bisa mencetak dan mengorbitkan Dewata sampai pada puncak prestasi. Tentunya kami berharap bisa menghasilkan produk unggulan lain,” ungkap Ali Domisol.

Keberhasilan tersebut diapresiasi oleh Ketua Pengda Bangkalan. Terkait dengan prestasi yang sudah ditorehkan peternak Bangkalan, hal ini merupakan salah satu keberhasilan program Bidang Peternakan. “Selama ini produk ternak Bangkalan kurang, dengan adanya pembinaan yang banyak berkiprah, maka ada hasil yang didapat,” terang Ir.H.R.Moch Mahmud.

Diharapkan ke depan akan muncul lagi peternak yang bisa menambah daftar panjang peternak sukses di Bangkalan yang melahirkan jawara level nasional. “Secara tidak langsung, keberhasilan dan sukses ini akan menjadikan misi kami bahwa Bangkalan Sejahtera akan tercapai dan dampaknya kepada pendapatan peternak,” ungkap pemilik CTP Bird Farm.

Lebih lanjut Misi Maju Bersama akan segera menjadi realita dan diharapkan sukses ini tidak lantas membuat mereka terbuai. “Kami bukan bangga dan terlena, tapi akan terus berjuang dan bisa diikuti oleh peternak lain. Komitmen kami adalah untuk bersama-sama meningkatkan kualitas produk ternak,” sambung Ir.H.R.Moch Mahmud.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.