Perkutut
Piala CakraAdiningrat Bangkalan (Minggu 04/08) Capai 9 Blok Peserta, Sukses Terapkan Penjurian Fair Play, Trophy Bergilir Berhasil di Rebut Megawati dan Mont Blank

Hari kedua pelaksanaan Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Tingkat Nasional memperebutkan Piala Bergilir CakraAdiningrat Bangkalan (Minggu, 04 Agustus 2024), semakin menunjukkan kelasnya sebagai kegiatan yang banyak mendapatkan dukungan dari kung mania.

Tidak kurang 9 blok (4 blok Kelas Dewasa Senior dan 5 blok Kelas Dewasa Yunior), berebut podium juara. Even Mandatory Fight ini benar-benar menjadi ajang pamer kualitas. Tepat pukul 08.00.wib, penjurian dimulai. Mengawali kegiatan, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan beberapa sambutan.

Yang pertama adalah disampaikan Ketua Yayasan Kesultanan Bangkalan, R.Panji H.Abd.Hamid Mustawi Cakraningrat. “Saya atas nama Yayasan Kesultanan Bangkalan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena Pialanya menyangkut Keluarga Besar kami. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terselenggara dengan baik dan kalau bisa digelar setiap tahun,” jelas Ketua Yayasan Kesultanan Bangkalan.

Sambutan berikutnya disampaikan Sekda Bangkalan yang mewakili Pj.Bupati Bangkalan. “Saya terharu dengan kegiatan hari ini karena bapak saya senang perkutut, tapi anak-anaknya tidak ada yang senang,” terang Drs.H.Irman Gunadi. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan bisa mendongkrak ekonomi di Bangkalan.

“Saya mewakili Pj.Bupati Bangkalan beliau tidak bisa hadir karena ada acara di Jakarta. Pesan beliau diharapkan dengan kegiatan ini bisa berimbas pada peningkatan perekonomian di Bangkalan,” ungkap Sekda Bangkalan. Disampaikan juga bahwa dukungan untuk bisa menghadirkan kegiatan seperti ini begitu luar biasa.

“Terima kasih kepada pengurus, saya setuju kalau kegiatan ini diagendakan setiap tahun karena akan menumbuhkan sektor ekonomi,” sambung Drs.H.Irman Gunadi. Sambutan terakhir disampaikan Ketua Umum P3SI. Menanggapi dukungan untuk menggelar kegiatan Piala CakraAdiningrat bisa dilakukan setiap tahun.

“Jangankan tiap tahun, tiap bulan sekalipun saya setuju karena panitia benar-benar menyuguhkan gelaran yang luar biasa. Baru kali ini saya melihat Piala yang begitu bagus dan luar biasa,” tegas Mayjend TNI (Purn.) H.Zainuri Hasyim. Akhmad Mauludin juri nasional asal Sampang Madura memberikan informasi terkait sistem penjurian yang dilakukan.

“Saya informasikan kepada seluruh peserta bahwa untuk sistem penjurian hari ini menggunakan 3 – 5 – 7. Jika ada burung patah, maka penghitungan kembali ke awal. Semisal dua kali mengeluarkan suara bagus, namun bunyi ketiga ternyata patah, maka penghitungan dilakukan dari awal lagi,” papar Akhmad Mauludin. Diakhiri dengan pelepasan burung oleh undangan kehormatan dan proses penjurian dimulai.

Cuaca panas yang menyengat, tidak menyurutkan antuasias peserta untuk tetap bertahan di pinggir lapangan memberikan support pada perkutut orbitannya. Teriakan peserta masih saja terdengar. “Saya tidak bisa dengar suara burung dengan jelas karena suara teriakan begitu kencang,” jelas H.Winardi Sethiono pemilik Win’s BF Banjarmasin.

Babak demi babak berlangsung sampai akhirnya penentuan juara dilakukan. Untuk podium pertama kelas Dewasa Senior berhasil menjadi milik Megawati amunisi H.Bella Ginting Medan. Keberhasilan perkutut ternakan TS yang dikerek pada nomor 125 berkat raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama.

Bendera empat warna pada babak kedua, bendera tiga warna pada babak ketiga dan bendera dua warna hitam pada babak keempat. Disusul kemudian Samson andalan Cokro Hindoyo Lombok. Kemenangan perkutut ternakan HDL yang menempati nomor kerekan 148 berkat raihan bendera tiga warna hitam rata dari babak pertama sampai babak keempat.

Dan ditempat ketiga diraih Ruby Star orbitan Dede Primarasa Bandung. Kemenangan perkutut ternakan Ababil yang dikerek pada nomor 108 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga serta bendera tiga warna pada babak ketiga. Dan urutan ketiga diraih Ruby Star orbitan Dede Primarasa Bandung.

Usai penjurian, panitia melakukan cek ring untuk memastikan bahwa perkutut yang masuk daftar juara, benar-benar sudah teregistrasi di organisasi P3SI Pusat. Hal ini penting sebagai kewajiban setiap peternak untuk melengkapi data dokumentasi ternaknya, sehingga keberadaan mereka benar-benar tercatat dan data yang mereka miliki masuk daftar.

Sukses perkutut ternakan Ababil yang dikerek pada nomor 108 berkat raihan bendera tiga warna empat babak berturut-turut. Keberhasilan panitia menyuguhkan gelaran yang spektakuler ini diakui banyak peserta menjadi sebuah moment yang baru dalam hal penjurian yang fair play, transparan dan berkeadilan.

Beberapa peserta mengakui bahwa apa yang sudah diinformasikan pada awal acara, bahwasanya system penjurian akan menggunakan 3 – 5 – 7, benar-benar diterapkan. Tidak ada kong kalikong diantara peserta dan juri. Semua bergulir sesuai aturan yang berlaku. “Penjurian bagus dan fair plau, sudah sesuai dengan apa yang diinformasikan di awal pelaksanaan lomba,” terang Roy kung mania Sumedang.

Hal senada disampaikan Kades H.Matsin Bluto Sumenep. “Penjurian luar biasa, hal ini sesuai dengan cita-cita saya dan juga rekan-rekan lain yang selama ini menginginkan adanya penjurian yang memihak pada kebenaran. Tidak ada manipulasi dan permain kotor yang selama ini seringkali terjadi,” ungkap pemilik Bintang Surya BF.

Dalam kesempatan ini pula disampaikan dokumen pakta integritas hasil Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi Tingkat Nasional, Sistem Penjurian dan Perumusan yang Fair Play,Transparan dan Berkeadilan di Hotel Ningrat Bangkalan, pada Sabtu 03 Agustus 2024 usai pelaksanaan konkurs.

“Saya berharap setelah Pakta Integritas ini selesai, maka tidak ada lagi perbedaan system penjurian. Mulai saat ini system penjurian sudah seragam dan sama serta berlaku di seluruh derah di Indonesia, baik untuk kegiatan yang sifatnya nasional seperti LPI sampai pada kegiatan di daerah seperti latber,” ungkap Ketua Umum P3SI.

Untuk berita lengkap tentang hasil Rapat Konsolidasi dan Rekonsiliasi serta komentar bagus kung mania soal system penjurian yang bagus, yakni fair play, transparan dan berkeadilan sesuai dengan keinginan kung mania, simak terus berita di mediaagrobur.com
