Perkuat Amunisi Indukan Kandang Petir Bromo BF Jember, Wawan Kaliurang Dapat Support Murai Super Bejo Dari Ming Basket

Murai batu “Super Bejo”, jawara lagendaris besutan Mr.Ming Basket Surabaya. Namanya memang sudah tak asing lagi di telinga kicaumania Indonesia. Pasalnya jago yang pertama kali ditemukan oleh Mr.Tatang, sang pemandu bakat sekaligus juri senior yang masih aktif  di Gantangan Subdenpom BC Jember itu. Track record prestasi juaranya di berbagai lomba nasional lintas E.O (Event Organizer), sudah tak terhitung lagi.

Menurut Mr.Tatang, awal Super Bejo ditemukan saat turun lomba di Tuban bersama juri AJI sekitar tahun 2008 silam. Dimana saat itu, aksi Super Bedjo benar-benar menarik perhatiann saya. Selain gaya mainnya ngeplay,sambil nekan melepasisian lagu negeroll burung-burung kecil. Suara tembakan panjang bermacam-macam lagu, juga terdengar jelas dan tembus.

“Betul, bukan hanya kualitas materi lagunya saja yang mewah. Tapi Super Bejo benar-benar burung istimewah. Meski main beberapa sesi, tapi kualitas materi lagu dan durasi kerjanya tetap stabil, volum suaranya juga dominan. Dari situlah saya langsung telpon Mr.Ming, kalau ada murai bagus. Namun sayang, saat itu Mr.Ming belum begitu percaya dan minta dilhat lagi di lomba Mojokerto,” cerita Mr.Tatang.

Dan di lomba Mojokerto itulah, lanjut Mr.Tatang. Mr.Ming akhirnya resmi memboyong Super Bejo. Setelah melihat sendiri, kualitas maupun kerja Super Bejo yang memang istimewah. Bahkan, saat Mr.Ming sendiri yang menggantang, Super Bejo langsung juara satu. Dan sejak di tangan Mr.Ming Basket, prestasi Super Bejo terus meroket.

Seperti yang juga disampaikan oleh Mr. Lukman yang dipercaya merawat dan sekaligus mengawal Super Bejo turun lomba. Sudah ratusan lebih tropy juara satu kelas utama yang berhasil dikoleksi oleh Super Bejo. Mulai lomba dari blok barat, blok tengah, blok timur sampai lomba di Bali.

“Benar, bahkan saat even nasional “BnR Award” di Bogor tahun 2015 lalu. Super Bejo berhasil membawa pulang mobil Avanza, sebagai juara pertama. Lalu di Piala Raja, Super Bejo juga berhasil memboyong tropy juara 1. Dan di even Bali Shanti pertama, Super Bejo sukses memboyong 5 tropy juara 1,” kenang Mr.Lukman, saat dikonfirmasi lewat handphone.

Dengan melihat rekam jejak Super Bejo yang memang luar biasa itulah, Wawan Kaliurang Jember mengaku sangat gembira. Ketika Mr.Ming mempercayakan Super Bejo, untuk ditangkarkan di markas Petir Bromo miliknya. Dan hari Minggu 6 Maret kemarin, Super Bejo sudah resmi masuk farm di Kaliurang, Jember

“Betul dan saya sangat berterima kasih kepada Mr.Ming Basket. Karena meskipun saya dan beliau belum pernah bertemu langsung. Dan hanya komunikasi lewat sabungan handphone saja. Tapi beliau sangat percaya untuk mengirim Super Bejo ke penangkaran murai yang saya kelola. Dengan bentuk kerjasama yang sudah kita sepakati bersama,” tutur Wawan.

Dan dengan datangnya Super Bejo, makin menambah “garang” materi indukan yang dikoleksi oleh Wawan Kaliurang, dalam mengembangkan penangkaran murainya. Dan diperlu diketahui, meski Petir Bromo BF (bird farm) hanya ada 5 petak kandang. Tapi materi indukannya, adalah burung-burung kualitas super yang disupport langsung oleh Ken Murai Mania.

Perlu diketahui juga, Ken adalah seorang breeder (penangkar) murai batu handal dari Padang yang namanya sudah banyak dikenal. Pasalnya, sudah banyak jawara-jawara murai yang beredar di Jakarta adalah hasil orbitan dari kandang penangkarannya. Dimana semuanya sudahh jadi koleksi para pemain top murai batu.

Seperti nama Pelor Sakti, yang jadi koleksi H. Andi Owen Jakarta. Jago jebolan ring Ken itu track record prestasi juaranya di lintas EO juga sudah tak terhitung. Pernah juara 1 dua kali di Kejurda Cup 2 RI Pasmod Bekasi. Juga pernah juara 1 kelas utama dengan hadiah mobil di BIC Bogor Rinze.

Juga ada Monster Jr, selain sukses juara 1 kelas murai BOB saat diturunkan di even VIP Class Of Murai Batu (23/1) Depok. Murai batu hebat ring Ken yang jadi koleksi Om Arif MAU SF Depok itu.  juga sukses, memboyong tropy juara 1 di Ebod Joss Bird Champion pertengahan bulan Februari kemarin. Ini bukti kalau Ken memang piawi soal urusan breeding.

Dan itu diakui oleh Wawan, selain ia mendapat support materi indukan dari Ken. Ia juga banyak mendapat bimbingan soal ternak. Mulai memilih indukan kualitas, dari melihat katuranggan (ciri fisk) burung. Sampai cara crossing/menyilang atau menjodohkan indukan yang benar dan bagus. Sesuai dengan trahnya (garis keturunannya), agar didapat anakan atau keturunan yang bagus pula.

“Betul, selama 2 tahun ini Ken sudah banyak membantu saya. Bahkan ia tak keberatan untuk mensupport materi indukan yang rata-rata burung kelas. Seperti indukan jantan, semuanya adalah trah dari burung lomba yang sudah sering kali juara. Begitu pula dengan dua induk betina ring Ken yang jadi ungglan di sini, keduanya betina kualitas super,” tandas Wawan.

Satu diberi nama lima darah, lanjut Wawan dan satunya diberi nama empat darah. Maksud dari nama lima darah menurut Wawan, betina tersebut hasil silangan dari 5 pejantan kualitas super yang sudah sering kali juara di lomba lintas EO. Dan untuk mencetak satu betina lima darah tersebut, butuh waktu sekitar 7 tahunan.

“Betul, jadi betina lima darah itu keturunan dari Gam, Made, Mustika Minang, Maha Meru dan Dewa Angin. Makanya, setiap pejantan yang saya kawinkan dengan betina lima darah. Keluar anakan yang berbeda, tapi semuanya bagus-bagus. Dan anakan yang jantan, sudah diboyong kicaumania,” tambah Wawan.

Dari 5 kandang yang ada di markas Petir Bromo, menurut Wawan semuanya sudah produksi. Dan untuk nama Kandang (K), semuanya diambil dari nama pejantannya. Seperti K-Setan Hitam, jantan jawara dari Ken ini yang dikawinkan dengan betina dari Abah Hudan dengan ring 911. Selama setahun, Setan Hitam hanya 2 kali produksi. Pertama 1ekor jantan dan kedua juga 1ekor betina.

Kemudian K-Kendedes, pejantan dari Ken dengan ring Sultan Jr 102 ini trah dari Sultan yang juga burung jawara. Bahkan Kendedes ketika diambil dari Ken baru lepas trotol, sudah mampu merebut juara. Namun setelah itu, Wawan memilih Kendedes langsung dimasukkan kandang penangkaran dan juga sudah 4 kali produksi.

Dan dari kandang Kendedes ini, Wawan hanya menyimpan 1 ekor jantan saja, sama semua anakkan yang betina. “Betul, hanya jantan dari trah Kendedes ini yang saya simpan dan sekarang ada di Probolinggo rumah saudara. Tujuannya tak lain untuk mengembangkan kandang trah Kendedes,” kata Wawan.

Lalu K-Sniper, burung ini juga dari Ken, yang dikawinkan dengan betina empat darah ring Ken. Juga sudah produksi 2 kali, dimana semua anakkan yang  jantan ada di tangan kicaumania. Bahkan ada kabar dari salah satu pembeli trah Sniper, kalau burung ini sudah mampu merebut juara di latpres setelah lepas trotol.

Dan hanya K-Petir Bromo yang indukan jantannya bukan dari Ken. Tapi menurut Wawan, burung ini ditake over dari Aji Saka kicaumania Jawa Timur itu atas rekom dari Ken. Karena oleh Ken, Petir Bromo ini sudah dipantau lama. Dan memang burung kualitas yang sudah sering kali juara lintas EO.

Dan atas saran Ken juga, Petir Bromo ini yang dipasangkan dengan betina lima darah. Selama setahun dipasangkan betina unggulan ring Ken itu, Petir Bromo hanya 2 kali produksi. Pertama 3 ekor dan kedua 4 ekor. Namun sayang dari 7 ekor anak Petir Bromo, yang 5 ekor mati. Dan hanya menyisahkan 2 ekor jantan yang semuanya sudah diboyong kicaumania Surabaya.

Betina lima darah inilah yang bakal dipasangkan dengan Super Bejo. Karena menurut Wawan, keputusan ini diambil selain Petir Bromo yang sudah mulai mabung. Hal ini juga sudah dikonsultasikan dengan Ken Murai Mania dan Ken pun setuju. Karena  ia sangat paham dengan kualitas Super Bejo.

Benar, saya selalu komunikasi dengan Ken, setiap apa yang saya lakukan soal breeding. Bahkan Ken mengakui kalau Super Bejo itu memang burung istimewah. Karena Mustika Minang jagonya pernah dikalahkan, saat bertemu di Piala Raja tahun 2015 lalu. Ya mudah-mudahan, dengan betina lima darah, talenta Super Bejo bisa menurun di anak-anaknya nanti,” harap Wawan.

Dan dari 5 petak kandang milik Wawan, semuanya ada di rumah mertua yang tak jauh dari rumahnya. “Betul, itu semenjak saya kumpul dengan mertua. Dan sampai sekarangpun tetap di rumah mertua. Karena terus terang, rumah saya sendiri sempit. Kalau ada kandang, kasihan anak dan istri saya,” pungkas Wawan, yang tetap fokus menjaga kualitas anakan dari kandang penangkarannya.  *agrobur.