Connect with us

Perkutut

Pengwil Cup Lombok, Penyerahan Juara Umum LPL 2022, Target Tahun Depan Bisa Naikkan Level Kualitas Andalan

KONBUR Tayang

:

Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk Pengwil Cup Lombok yang digelar pada Minggu, 20 November 2022, di RTH Lapangan Pengda Lombok Tengah berlangsung lancar tanpa ada kendala. Tiga kelas yang dibuka (Dewasa Senior, Dewasa Yunior dan Piyik Hanging) penuh sesak oleh peserta.

Peraih juara 1 Kelas Dewasa Senior

Dari data yang masuk, kung mania yang ikut beramaikan gelaran akhir tahun ini berasal dari seluruh wilayah yang ada di Lombok. Sepertinya kegiatan ini menjadi ajang pertemuan kung mania untuk menutup tahun 2022 yang sudah mereka lakoni selama setahun penuh sejak awal sampai akhir.

Selanjutnya mereka akan memulai lagi rutinitas turun lapangan pada tahun 2023, tentunya dengan kemasan dan jago-jago yang lebih fresh dan siap tarung untuk memperebutkan posisi paling menggiurkan. Even ini juga dimeraihkan oleh penyerahan juara umum Liga Perkutut Lombok tahun 2022.

Peserta yang berhasil menjadi juara dua Dewasa Senior

Kemeriahan nampak begitu luar biasa, karena penuh oleh serbuan perkutut dari semua usia bersama sang joki dan pemiliknya serta, pemandangan berupa doorprize atau hadiah yang khusus diberikan pada peserta yang beruntung, baik mereka yang sukses menembus urutan kejuaraan pada gelaran kali ini ataupun liga.

Cuaca cerah, seperti memberikan dukungan penuh pada panitia untuk menggelar acara dari awal hingga akhir tanpa ada gangguan. Perebutkan piala bergilir menjadi moment yang ditunggu-tunggu peserta, karena mereka berharap dan membawa pulang supremasi yang paling bergengsi yang selama ini menjadi salah satu tujuan.

Peraih juara umum Dewasa Yunior

Hendry Kusuma, selaku salah satu panitia menuturkan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata sebagai ajang unjuk kebolehan para jawara dan orbitan. “Diharapkan Pengwil Cup Lombok bisa menjadi studi banding dan melihat perkembangan untuk persiapan agenda selanjutnya di tahun 2023,” terang pemilik Hollywood Bird Farm.

Lebih lanjut disampaikan bahwa ke depan, kegiatan seperti ini akan dikemas lebih baik dan lebih menarik, sehingga memiliki daya tarik yang lebih bagus lagi. Harapan lain bahwa dengan Pengwil Cup diharapkan ada sinergi dengan Pengda-Pengda lainnya sehingga hobi perkutut akan semakin meriah.

Juara Dewasa Yunior Pengwil Cup 2022 berhak atas trophy dan Piala Bergilir

“Pengwil memfasilitasi dan menjembatani agar kelak lomba semakin semarak, even semakin banyak dan meriah. Diharapkan ada inovasi dari Pengda agar lomba kedepan semakin ramai, inovatif dan bisa memancing hasrat kompetisi dan kemajuan perkututan di Lombok dibawah naungan organisasi resmi Pengwil,” ungkap Hendry.

Sementara itu, jalannya lomba berlangsung seru dan menegangkan. Di Kelas Senior, Blue Marlin, orbitan Carpenter BF Banyu Mulek yang dibabak awal kurang kerja, berhasil menjadi juara setelah dibabak keempat memperoleh bendera tiga warna. Sedangkan di babak ketiga hanya meraih bendera 2 warna.

Peserta yang berhasil meraih juara pertama Kelas Piyik Hanging

Diakhir penentuan, akhirnya perkutut ring Makita yang dikerek pada nomor 25 dinobatkan sebagai peraih podium pertama. Dilanjutkan oleh Batossai andalan Mas Mirah BF Praya ternakan Datu 92 yang dikerek pada nomor 45 diurutan kedua dan Hitam Putih milik Mustahap/Misil BF Selong ring Misil 108 pada keekan nomor 30 ditempat ketiga.

Kemenangan Batosai dan Hitam Putih berkat kestabilan kerja selama empat babak dengan perolehan bendera dua warna hitam atau nilai 43 1/4 rata. Menurut Hendry Kusuma hal ini menjadi tolak ukur bahwanya di Lombok perkembangan kualitas dan syarat bunyi burung mulai menunjukkan kemajuan.

Peraih juara di kelas yang diikuti

“Tidak bisa sekedar burung gacor, musti kualitas dan syarat bunyi dipegang karena juri benar-benar ditekankan untuk teliti, tidak mentolerir apapun bentuk tindakan tidak fair play serta keringanan dalam hal syarat bunyi, kualitas dan stabilitas agar kedepan semakin selektif dan berpacu untuk menghadirkan jagoan yang bisa bermain di Jawa,” papar Hendry.

Diharapkan nantinya untuk tahun 2023 akan muncul burung-burung dan juga perawat yang akan melambungkan nama kung mania Lombok di pentas nasional. “Jadi untuk 2023 diharapkan burung yang berkompetisi, para pemilik, perawat dan penghobi lebih menaikan standart kualitas gaconya, dalam hal pakem, kualitas serta syarat bunyi sesuai AD/ART dan tahun 2023 semoga Lombok bisa mengaplikasikan hasil Munas,” harap Hendy mengakhiri obrolan.

Advertisement

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.