Connect with us

Perkutut

Memandikan Burung, Bukan Sekedar Membasahi Bulunya, Ini Tips yang Benar Ala H.Atro Surabaya

Published

on

Memandikan burung menjadi satu diantara sekian rutinitas yang dilakukan kung mania, baik itu perawat ataupun pemilik. Seperti halnya makhluk lainnya, mandi merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan tujuan agar badan atau tubuh bisa lebih segar dan membuat aktifitas semakin menyenangkan.

H.Atro Surabaya, perawat handal yang banyak orbitkan perkutut jawara

Terlebih lagi bahwa dengan mandi, akan tubuh akan lebih bersih dan terhindar dari kotoran yang sempat melekat. Begitu halnya dengan perkutut yang membutuhkan mandi sebagai kebutuhan yang harus dirasakan dan dipenuhi. Mandi, seringkali dilakukan secara berkala dan terjadwal.

Soal hari yang ditentukan untuk menjadi agenda mandi, biasanya diputuskan oleh sang perawat. Saat kapan mandi, apakah pagi hari, siang hari, sore ataupun malam. Yang perlu diperhatikan saat memandikan burung adalah membasahi. Seluruh tubuh harus merasakan air mandi sehingga proses mandi memberikan manfaat.

Bagian kulit dada burung harus terkena air mandi

Jika selama ini memandikan perkutut hanya sebatas membuat basah bulunya, maka hal itu adalah langkah yang kurang benar. H.Atro, perawat perkutut senior yang tinggal di Embong Sawah Surabaya, mengatakan bahwa ada cara memandikan burung, agar hasilnya bisa dirasakan betul oleh perkutut itu sendiri.

“Mandi bukan membuat bulu burung perkutut basah, lalu dijemur. Itu kurang sesuai dengan kebutuhan burung. Mandi yang benar adalah selain membasahi bulunya, kulit perkutut harus juga dibasahi dengan air yang dibuat mandi. Karena kalau cuma bulunya saja yang basah, maka itu hasilnya kurang maksimal,” ungkap pria berusia 74 tahun.

Bagian kepala usahakan bisa mendapatkan siraman air mandi

Lebih lanjut disampaikan bahwa selama ini, saat memandikan burung hanya sekedar membuat basah bulu perkutut, kemudian dijemur atau sekedar diangin-anginkan. Maka hal itu akan kurang menghasilkan manfaat. Artinya bahwa proses yang dilakukan belum memenuhi kebutuhan akan mandi dari burung itu sendiri.

“Namanya juga mandi, maka airnya harus kena kulit, bukan cuma bulunya saja,” sambung perawat jawara milik H.Reyhan dan H.Jay Binuang Kalimantan Selatan. Adapun bagian kulit yang harus terkena air, adalah seluruhnya, bukan hanya kulit dibagian kaki saja, tetapi bagian sayap luar dan sayap bagian dalam, bagian kepala serta seluruh badan.

Bukan air biasa, namun sudah dicampur dengan beberapa bahan

Cara memandikan agar kulit perkutut juga terkena air, maka bulunya disingkirkan, nah disela-sela bulu itu akan kelihatan kulit burung. Disitulah air diteteskan atau disiramkan agar kulit tersebut juga merasakan air mandi. Beigtu juga bagian dada, juga dilakukan cara yang sama, sehingga kulit yang awalnya tertutup oleh kulit, bisa terkena siraman air.

Untuk memaksimalkan hasilnya, maka saat memandikan bisa menggunakan alat semprot yang biasa dipakai oleh perawat burung. Dikatakan oleh H.Atro bahwa dengan menggunakan alat semprot maka hasil yang dirasakan sangat terasa. “Biasanya saya pakai alat semprot berukuran kecil saja agar airnya bisa sampai masuk,” tambah kung mania senior ini.

H.Atro Surabaya membagikan tips memandikan burung yang benar

Saat menggunakan alat semprot, setel pada posisi keluar air yang halus sehingga menghasilkan semprotan seperti salju. Hal ini akan sangat membantu proses penyiraman yang maksimal dan burung akan merasakan sensasi yang luar biasa. Menurut H.Atro saat menggunakan alat semprot, lakukan dengan santai dan pelan-pelan.   

Kemudian air mandi yang digunakan, bukan air saja, melainkan harus mengandung campuran beberapa bahan. Menurut H.Atro, ketika memandikan burung, air yang digunakan sudah dicampur dengan berbagai bahan rempah yang bisa didapat dengan mudah. Adapun bahan yang dimaksud adalah kencur, bawang daun, daun soro, kunir dan daun simbukan.

Pastikan kulit burung mendapatkan siraman air dengan cara disemprot

Tidak ada takaran atau dosis untuk setiap bahan yang dipakai. “Saya biasanya campurkan bahan yang ada di dapur, tidak ada takaran, yang penting jangan terlalu banyak dan juga jangan terlalu sedikit, disamakan saja biar pas,” ungkap H.Atro lagi.

Bahan-bahan tersebut kemudian direbut secara berbarengan sampai mendidih. Kemudian didinginkan dan saring, sehingga bahan-bahan tersebut tidak sampai ikut dalam proses memandikan. Agar tidak sampai berulang kali membuat racikan bahan untuk mandi, biasanya H.Atro membuat dalam jumlah banyak.

Usai mandi, penjemuran wajib diberikan pada burung

Sebagian dipakai dan sebagian lagi disimpan dalam lemari es. Sehingga tidak perlu lagi membuat racikan tersebut. Selain mudah dan praktis, juga bisa menghemat tenaga, bahan dan waktu yang dibutuhkan membuat air rebusan untuk mandi bagi perkutut rawatan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.