Ternak
Masterpiece Bird Farm BSD Tangerang, Lahirkan Generasi Murai Batu Trah Prestasi
Mr Farid tampaknya tidak semata hanya sukses sebagai pemain murai batu maupun pengelola even organiser lomba yang belakangan ini gantangannya, Masterpiece Arena tengah populer. Dia juga sudah berhasil mengembangkan budidaya penangkaran murai batu jawara koleksinya, salah satunya Artomoro. Berikut ini profil singkat Masterpiece Bird Farm miliknya.
Bagi Mr Farid, hobi sebagai pemain dilapangan lomba dengan beternak (breeding) murai batu harus selaras dan seimbang. Mengawali hobinya sebagai pemain, dengan sederet burung jawaranya. Karena, terus bertambah koleksinya sebagian burung-burung yang diistirahatkan ke lapangan, kemudian dia kembangkan dengan cara menangkarkannya.
Sejumlah burung-burung terbaiknya kini menempati kandang ternaknya sekaligus menyatu dengan office Masterpiece Arena di kawasan Vila Melati Mas, BSD Serpong Tangerang. Tidak banyak memang kandang ternaknya, karena dia memang tidak hanya untuk mengejar kuantitas dalam jumlah banyak, tapi kualitas yang diutamakan.
Ada 4 ekor mantan burung jawaranya yang kini sudah beranak pinak melahirkan generasi dari trah prestasi. padahal penangkarannnya ini baru seumur jagung, belum genap dua bulan diternak, namun sudah produksi sekian banyak.
Diantara materi indukan pejantannya tak lain burung-burung terbaiknya, seperti Artomoro, Anak Mas, Sensasi dan C 1000. Sejak dikoleksinya, keempat burung ini sudah kenyang dengan prestasi. Burung-burung hebat ini kemudian dia pasangkan dengan indukan betina-betina juga trah unggulan dari beberapa peternak ternama.
Targetnya, menggunakan trah-trah jantan maupun betina terbaik diharapkan menghasilkan anakan yang berkualitas unggul.
Produktivitasnya terbilang cepat, baru hitungan bulan sudah mulai berkembang biak. “Yang sudah produksi Artomoro dan Anak Mas, C 1000 dan Sensasi masih bertelur dan mengeram,” jelas Irwan, awak kandang yang menjaga kesehariannya.
Kontruksi kandangnya tertata rapih,bersih dan resik. Masing-masing petak kandang berukuran lebar 1,5 meter x panjang 2,5 meter dan tinggi 3 meter. Bagian depan tampak terbuka menggunakan ram kawat halus. Begitu juga sebagian atap dibiarkan terbuka, sehingga matahari pagi leluasa masuk ke area kandang, sirkulasi udara sangat nyaman buat burung. Lantai kandang tanah tanpa plester.
Pemberian ekstra fooding diberikan jangkrik sebanyak-banyaknya, ditempatkan di baskom plastik. Kebutuhan air minum dan bak mandi, selalu diganti dengan air bersih setiap hari. Glodok kotak sarang dari bulatan batang kayu membuat burung nyaman berroduksi serasa dihabitat aslinya.
Lantasm berapa jumlah porsi ekstra fooding jangkrik setiap harinya untuk sepasang indukan? Biasanya, untuk sepasang indukan maksimal mengkonsumsi jangkrik hingga 30 ekor sehari, kecuali bila sedang bawa anakan, bisa lebih porsi jangkriknya.
Kebutuhan cacing diberikan kepada pasangan yang sedang mulai berproduksi. Sementara pemberian kroto diperuntukan hanya pada pasangan indukan yang sedang meloloh anakannya. Anakan dibiarkan diasuh sendiri oleh pasangan indukannya.
Lalu, berapa banderol yang dipasang untuk anak-anak burung dari trah jagoan ini? Eeit… nanti dulu, untuk sementara ini anak-anak burung ternakannya hanya untuk menjadi bagian dari koleksinya alias not for sale.
Yang jelas, dengan kehadiran generasi anakan Artomoro dan lain-lain, Masterpiece BF sudah melahirkan trah burung-burung unggulan. Seperti halnya tagline Masterpiece Arena, Barometernya Burung Kualitas! *agrobur4.