Connect with us

Perkutut

Liga Perkutut Sulawesi Putaran ke-5, Sakera Cup Makassar Terus Berinovasi, Datangkan Juri Nasional Jawa Timur, Aksi Menawan Gowata, Tinta Biru, Unyil dan Berra’ Pastikan Podium Pertama

KONBUR Tayang

:

Liga Perkutut Sulawesi kini sudah memasuki putaran 5. Digelar pada Minggu, 24 September 2023 di Lapangan Toddopuli Makassar, acara berlangsung seru dan meriah. Empat partai yang dilombakan yakni Kelas Dewasa Senior, Dewasa Yunior, Piyik Yunior dan Piyik Hanging berhasil terlaksana tanpa hambatan.

Ketua Pengwil Sulawesi dan panitia Sakera Cup Makassar foto bareng juri yang bertugas

Kegiatan bertajuk Sakera Cup Makassar ini mampu membuat kung mania disana begitu antusias untuk meramaikan dan menyemarakkan agenda tersebut. “Alhamdulillah hari ini kami bisa menggelar Liga Perkutut Sulawesi Putaran 5 bertajuk Sakera Cup Makassar dengan lancar dan aman,” terang Ari Armadani, selaku Ketua Pelaksana.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini memang menjadi agenda penting bagi perkembangan hobi perkutut di Makassar. “Kami dari Sakera Cup sengaja membangun sesuatu yang berbeda untuk Sul-Sel, kami selalu selalu berevaluasi dan berinovasi menyajikan sesuatu yang berbeda,” ungkap Ari Armadani.

Sakera Cup Makassar terus berinovasi menyajikan kemasan yang penuh greget

Salah satu yang menjadi fokus dari pelaksanaan kali ini adalah perjamuan kung mania dari daerah. Panitia mengemas dengan layanan yang terbaik, semisal dengan mendirikan paddock dengan menghadirkan SPG agar lebih nyaman. Sakera Cup kali ini digelar dengan tujuan menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang lain.

“Sakera Cup berusaha membangun dan menciptakan greget, supaya kung mania tergerak untuk menjadikan kegiatan ini sebagai pilihan. Animo masyarakat untuk bisa menekuni perkutut, berusaha kami bangkitkan dan saat ini sudah ada hasil yang bisa kami dapatkan meski belum maksimal,” sambung Wakil Ketua Pengda Makassar.

Wianu Wibawa (kiri) bersama tokoh perkutut Sakera

Apa yang dirasakan saat ini awalnya memang dilalui dengan perjuangan. “Awalnya kami sulit menggiring masyarakat untuk mencintai perkutut. Berbeda dengan di Jawa yang sangat mudah dan gampang mengajak mereka. Disini kami harus jemput bola agar mereka bisa kami ajak untuk bersama-sama menekuni hobi perkutut,” kata Ari Armadani lagi.

Ditambahkan bahwa saat ini perkutut di Makassar bukan menjadi sebuah industri yang mengarah ke bisnis, tetapi merupakan hobi yang bisa dinikmati. “Disini para pelaku perkutut adalah adalah penghobi sejati. Soal rugi, itu adalah hal yang biasa dan tidak menjadi alasan untuk menghindar. Yang penting bagi kami adalah jalinan silaturrahmi yang harus tetap terjaga,” ungkap Ari Armadani.

Wisnu WIbawa dan Ari Armadani bersama komunitas perkutut Sakera

Hadir dalam acara tersebut Ketua Pengwil Sulawesi Selatan Wisnu Wibawa. “Hari ini adalah Liga Perkutut Sulawesi (LPS) Putaran ke-5. Alhamdulillah pelaksanaan berjalan lancar dan tetap seru dan semangat. Ini adalah bukti kerjasama dan dukungan yang kuat dari semua pihak, baik peserta, panitia dan tokoh perkutut,” jelas Wisnu Wibawa.

Antusias kung mania untuk tetap memberikan dukungan pada liga tersebut, menurut Wisnu Wibawa sudah terlihat sejak gelaran LPS ke-2 Walikota Cup. Saat itu peserta begitu meluber dan membludak. Mereka mendukung penuh agenda tersebut, sampai-sampai panitia dibuat kewalahan oleh serbuan peserta.

Purwanto (tengah) juri nasional asal Jember Jawa TImur saat memberikan arahan

Begitu juga pada pelaksanaan kali ini, angka peserta yang berhasil dikumpulkan oleh panitia sekitar 170 ekor dari semua kelas yang dilombakan. Seluruh tiket yang dicetak, tak menyisakan selembar pun. Apa yang menjadi kunci keberhasilan LPS bisa selalu menuai peserta dalam jumlah besar.

“Setiap lomba selalu ada evaluasi, apa yang menjadi kekurangan dan segera kami benahi dan perbaiki terus, terutama untuk bidang keterampilan penjurian. Makanya kami datangkan juri nasional,” ungkap Wisnu Wibawa. Lebih lanjut disampaikan bahwa ada penyegaran kembali untuk even-even selanjutnya untuk memaksimalkan kinerja juri muda.

Wisnu WIbawa saat menyerahkan trophy kejuaraan

“Kami selalu berusaha untuk terus melakukan evaluasi, baik dari sisi panitia, juri dan juga organisasinya dan Alhamdulillah semangat rekan-rekan luar biasa merespon program tersebut dan menjadikan setiap kegiatan selalu mendulang hasil yang tidak mengecewakan dan selalu berakhir dengan bangga dan senang,” sambung Wisnu Wibawa lagi.    

Hadir pula tokoh Sekera yakni H.Mohert. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari komunitas perkutut di Makassar. disini orang-orangnya kompak dan berusaha untuk menekuni hobi dengan semangat yang tinggi,” kata H.Mohert.  

Penyerahan trophy langsung dilakukan ketua Pengwil Sulawesi Selatan

Sebelum pelaksanaan Liga Perkutut Makassar, ada agenda yang tidak kalah penting, yakni pertemuan juri-juri Makassar bersama juri nasional asal Jawa Timur yakni Purwanto Jember. Acara ini lebih menekankan pada aturan main juri terbaru hasil Munas di Suabaya beberapa waktu lalu.

Purwanto yang berangkat dengan membawa tugas dari Pengwil Jawa Timur mengatakan ada misi yang harus disampaikan terkait hasil Munas di Surabaya tentang bidan penjurian. “Saya membawa tugas untuk menyampaikan kepada juri-juri dan juga panitia tentang hasil Munas di Surabaya pada poin penjurian,” tegas Purwanto.

Jamuan makan malam yang dilakukan panitia Sakera Cup Makassar

Pertemuan tersebut memang lebih di titik beratkan pada sisi penyampaikan hasil Munas tentang penjurian, khususnya di Kelas Piyik Yunior dan Piyik Hanging, mulai tanda bunyi, koncer sampai pada bendera yang menjadi nilai untuk burung yang mengeluarkan kualitas suara terbaiknya, sehingga diharapkan nantinya juri bisa memiliki satu kesepakatan tentang penilaian.

“Sebenarnya tugas saya adalah menyampaikan dan sekaligus menyamakan persepsi tentang penilaian di lapangan yang sudah menjadi aturan terbaru di P3SI dari hasil Munas. Hal ini penting untuk menyatukan persepsi dan penilaian, baik di lomba Jawa ataupun luar Jawa, sehingga akan ada satu keputusan yang sama,” sambung Purwanto.

Purwanto (kanan) saat menyantap makan malam bersama Ketua Pengwil Sulsel

Acara ini digelar santai namun tetap serius. Dikemas dengan cara tanya jawab bagi juri dan peserta acara yang belum paham soal sistem penjurian. “Sebenarnya acara ini lebih kea rah sharing tentang sistem penjurian yang sudah disahkan lewat Munas di Surabaya, tujuannya biar ada kesamaan penilaian,” kata Purwanto lagi.

Tujuan akhir dari persamaan persepsi ini, diharapkan peserta puas, juri bisa menjalankan tugas dengan baik dan benar serta panitia bisa mengadakan kegiatan tanpa ada lagi hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan penjurian. Acara ini ternyata direspon cukup baik oleh juri yang ada di Makassar.

Silaturahmi menjadi tujuan utama dalam menekuni hobi perkutut

Mereka antusias untuk mengikuti. Sesekali ada pertanyaan yang muncul disela-sela acara, yang menandakan bahwa mereka sangat respon dengan kegiatan tersebut. Bahkan dari penilaian Purwanto, sebenarnya kualitas dan kemampuan juri-juri Makassar sudah terbilang mumpuni.

Pertemuan juri-juri yang digelar pada Sabtu sore di lapangan Sakera Cup Toddopuli Makassar, dilanjutkan dengan makan malam di Lesehan Dani sampai akhirnya juri menjalankan tugasnya pada Minggu, 24 September 2023, ada catatan bagus yang berhasil dirangkum.  

Suasana sharing oleh Purwanto Juri Nasional Jatim bersama juri Makassar

“Saya melihat, merasakan dan menilai bahwa juri-juri Makassar sebenarnya sudah bagus-bagus. Makanya saya ingin mengusulkan agar mereka bisa naik posisi sebagai juri nasional, sebagai bukti dari kemampuan yang mereka miliki saat ini,” harap Purwanto lagi. Wisnu Wibawa yang hadir dalam acara tersebut juga memberikan kesan positif.

“program pertemuan juri-juri di Makassar dengan Mas Purwanto juri nasional Jawa Timur adalah protram peningkatan sumber daya di bidang penjurian Pengwil Sulawesi Selatan. Dari hasil evaluasi terhadap team juri Sulawesi Selatan, pada juri senior sudah cukup baik dan in syaa Allah Pengwil Sulawesi Selatan akan berkembang lebih baik ke depannya,” optimism Wisnu Wibawa.   

Disampaikan juga bahwa selama acara berlangsung, tidak ada teriakan yang mengganggu jalannya penjurian. Semua peserta begitu menikmati proses penjurian dengan cara ngopi di pinggir lapangan. Nuansa yang begitu menyejukkan diperlihatkan oleh gelaran Sakera Cup Makassar.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.