Perkutut
Liga Perkutut Lombok Seri 2, Hadirkan Juri Nasional Madura, Produk Peternak Gresik Sapu Bersih Podium Pertama Semua Kelas

Hobi perkutut di Lombok saat ini benar-benar semakin memanas. Tensi tinggi para kung mania dipaksakan untuk menghadapi kenyataan bahwa Lombok harus mengalami perubahan yang lebih baik lagi. Artinya gelaran makin menarik, jumlah peserta mengalami peningkatan dan yang tidak kalah hebatnya adalah kualitas peserta juga harus berkembang lebih pesat lagi.

Sejak gelaran Liga Perkutut Lombok 2023 seri perdana, hawa persaingan perebutan posisi kejuaraan di masing-masing kelas yang dilombakan, terasa begitu memicu adrenaline para peserta untuk meninggikan kapasitas. Hanya perkutut yang memiliki kualitas terbaik dan bermental lapangan saja yang bisa menembus urutan kejuaraan.
Kehadiran kung mania asal Jawa dalam liga perdana tersebut, seakan membuka mata dan telinga mereka bahwa persaingan perebutan podium paling depan saat ini tidak bisa lagi dianggap enteng. Ada serangan yang dilakukan kung mania luar Lombok dan hal itu harus dihadapi meski harus mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki.
H.Cholil HDL Bird Farm Menganti Gresik bersama rombongan yang mencoba menjajal kemampuan perkutut orbitannya, ternyata mampu membuat kejutan dengan raihan kemenangan yang fantastik. Begitu juga yang terjadi dalam Liga Perkutut Lombok Seri 2 yang tergelar pada Minggu, 26 Februari 2023 di Lapangan Taman Gitar Batur Lombok Tengah.

H.Cholil HDL kembali muncul bersama rombongan yang sama, seperti Khoirul Anwar Ketua Pengda Surabaya, Jacob LY Surabaya, Susanto PA Bali dan beberapa rombongan lainnya. Mereka sepertinya ingin menjajal untuk kedua kalinya produk dan orbitannya dengan jawara milik tuan rumah.
“Saya datang karena merasa nyaman berlomba di Lombok sekaligus saya ingin mencoba kembali apa yang pernah saya lakukan pada liga sebelumnya,” terang sang perawat nasional ini. Gelaran kali ini semakin lengkap dengan hadirnya juri nasional asal Madura seperti Sueb Bangkalan, Akhmad Mauludin Sampang dan Faisal Pamekasan.
Mereka diundang secara khusus untuk menjadi pengadil burung milik peserta. Setidaknya kehadiran mereka akan menjadi sebuah pengetahuan baru bagi peserta, khusus di Lombok terhadap penjurian yang akan dilakukan oleh juri leven nasional. Sebuah pemandangan yang dihadirkan panitia Liga Perkutut Lombok Seri 2.

Petarungan kembali dihadirkan di dalam arena. Para jawara tuan rumah harus berhadapan dengan kedatangan produk luar Lombok yakni HDL Bird Farm Menganti Gresik dan Akasa Bird Farm Surabaya. Tiga partai dilombakan yakni Kelas Dewasa Senior, Dewasa Yunior dan Piyik Hanging yang diikuti oleh peserta masing-masing 2 blok.
Sebuah gelaran yang luar biasa. kolaborasi antara jawara tuan rumah, peserta asal Jawa dan juri nasional dari Madura menjadi sebuah suguhan yang benar-benar tidak akan mungkin terlupakan. Di dalam arena tersuguhkan perang untuk menentukan sebuah supremasi kejuaraan dan yan gakan menyandang predikat sebagai pemenang.
“Liga Perkutut Lombok Seri 2 ini sungguh luar biasa seru dan menegangkan,” jelas Hendry Kusuma salah satu panitia. Cuaca yang kurang mendukung karena angin disertai gerimis, semakin menambah sengitnya perebutan posisi kejuaraan. Even yang disponsori oleh Carpenter dan kolaborasi antara Pengwil dan Pengda betul-betul menyuguhkan gelaran yang tidak biasa.

“Kami sengaja mendatangkan juri-juri nasional terbaik dari Madura sebagai bentuk komitmen untuk bersama memajukan perkututan dan perlombaan di Lombok,” ungkap Hendry Kusuma pemilik Hollywood Bird Farm. Lebih lanjut disampaikan bahwa Carpenter dan team tahun ini dengan gebrakanannya akan mengajak beberapa kungmania Lombok untuk partisipasi perebutan LPI nasional agar Lombok dikenal.
“Saya ingin menghidupkan animo dan gairah kung mania Lombok untuk menuju pada kondisi yang lebih maju dan berkembang,” tegas Tjokro Hindoyo kepala suku Carpenter Team. Gebrakan demi gebrakan akan menjadi agenda yang akan direalisasikan. Sementara itu dari dalam arena diinformasikan proses penjurian berlangsung lancar dan aman.
Empat babak penjurian dilalui tanpa ada masalah. Penentuan kejuaraan dilakukan. Untuk podium di Kelas Dewasa Senior diraih oleh Singosari amunisi Pak Made BDB Mataram, produk ternak Fajar Gresik yang dikerek pada nomor 75. Disusul kemudian Musang Kung andalan Samuel Cakranegara, ternakan Akasa yang menggunakan nomor kerekan 72.

Ditempat ketiga, ada Blue Marlin orbitan Pak Sing Lombok Barat, perkutut bergelang Makita 1179 yang menggunakan nomor kerekan 67. Untuk Kelas Dewasa Yunior, podium pertama kembali diraih oleh produk HDL lewat aksi apik Terano amunisi Lalui Riadi Praya yang berada pada kerekan nomor 116.
Dilanjutkan kemudian Bondan Junior andalan Mustahap Selong, ternakan MS 30 yang dikerek pada nomor 106 dan tempat ketiga diraih Gedong andalan Lalu Juani Loyok perkutut bergelang CRn 106 yang dikerek pada nomor 90. Di Kelas Piyik Hanging, podium tiga besar diborong produk HDL.

Mereka adalah Sriwijaya amunisi Made BDB Mataram yang digantang pada nomor -2 sebagai peaih podium pertama, disusul kemudian Ken Arok andalan Yunior Wahyu Ampenan yang berada di nomor gantangan 06 dan Tornado milik Pak Sing Lombok Barata pada gantangan nomor 01.
Diinformasikan juga bahwa Pengwil NTB/Lombok telah melakukan program P3SI Pusat mengenai pengecekan ring yang wajib dipakai bagi perkutut ternakan. Usai acara penjurian dilakukan, beberapa perkutut milik peserta yang dinyatakan lolos sebagai peraih juara 10 besar, dilakukan cek ring untuk memastikan apakah burung tersebut memang sudah menggunakan ring P3SI.

