Perkutut
LatNil Pengcam Waru Sidoarjo, Serbuan Peserta Tak Terhindarkan, Ada Kung Mania Batal Ikutan, Podium Pertama Jadi Milik Raja Ikan, Sang Dewa Ruci dan AW Legendaris Jr
Untuk yang kedua kalinya setelah vakum cukup lama, lapangan Pondok Candra Waru Sidoarjo kembali diramaikan oleh kehadiran kung mania. Mereka datang dalam rangka memenuhi undangan panitia Latihan Dinilai Pengcam Waru, Pocan Kobra (Pondok Candra Kompak Bersatu dan Bersahaja) pada Minggu, 10 Januari 2024.
Masih membuka kelas yang sama pada gelaran sebelumnya yakni Dewasa Bebas, Piyik Yunior dan Piyik Hanging, dengan kapasitas masing-masing 2 blok. Menurut panitia, jumlah blok yang disediakan nampaknya tidak mampu menampung melubernya peserta, terutama di kelas kerekan.
Ada beberapa kung mania yang terpaksa harus mengurungkan niat untuk ikut ambil bagian dalam perebutan posisi kejuaraan. “Saya atas nama panitia meminta ma’af bagi peserta yang tidak kebagian tiket, pendaftar datang tanpa kami sadari dan kami tidak bisa berbuat banyak,” terang Ming Alexander, bagian tiketing.
Hal senada disampaikan Gwan, salah satu panitia. “Kami tidak mungkin menwrima pendaftar karena tiket yang kami sediakan terbatas menyesuaikan dengan kondisi lapangan,” kata Gwan. Setidaknya kondisi ini akan menjadi evaluasi panitia agar gelaran berikutnya tidak terulang kembali.
Antusias kung mania untuk mendukung semarak konkurs kali ini memang luar biasa. Lokasi yang strategis menjadi salah satu alasan mereka hadir. “Lomba di Pocan itu enak tempatnya, suasana adem dan menyenangkan dan tidak berisik dari suara dari luar,” jelas Budi Susilo peserta asal Sidoarjo.
Kemeriahan kegiatan ini tidak didukung oleh suasana alam yang cerah. Meski sempat ada pancaran sinar matahari, namun itu tidak berlangsung lama, karena wam mendung mendominasi perjalanan selama acara berlangsung. Namun demikian, kondisi tersebut tidak menyebutkan ambisi pada perkutut yang berada di atas kerekan dan gantangan.
Mereka berebut posisi kejuaraan dengan menampilkan kemerduan suaranya. Empat babak berjalan tanpa hambatan, sampai akhirnya penetapan pemenang diumumkan. Untuk podium pertama berhasil menjadi milik Raja Ikan amunisi Herlin Haes Surabaya, perkutut ternakan WDT yang dikerek pada nomor 134.
Menyusul PS urutan kedua, Kancil andalan H.Rudi Akasa Surabaya produk ternak ALF yang menempati nomor kerekan 74 dan tempat ketiga jadi milik White Tiger orbitan H.Atro Surabaya, perkutut bergelang WA yang berada di kerekan nomor 111. Di Kelas Piyik Yunior, posisi pertama berhasil menjadi milik Sang Dewa Ruci amunisi Altaduriga Babat Lamongan.
Perkutut produk ternak Jupiter yang berada di nomor kerekan 29. Menyusul pada urutan kedua Denjaka andalan Taufik Jombang, produk ternak AJO yang berada di nomor kerekan 54 dan Si Endel orbitan Rofik Surabaya, perkutut bergelang Galang yang ada di nomor kerekan 32. Dan di Kelas Piyik Hanging, juara pertama berhasil menjadi milik AW Legendaris Jr amunisi Awong Surabaya, perkutut ternakan AW yang menempati nomor gantangan 53.
Menyusul kemudian Anggun andalan Amir Surabaya, ternakan Ostama yang menempati nomor gantangan 29 sebagai peraih podium kedua dan tempat ketiga dimenangkan Mortir orbitan Supai Kodam Surabaya, perkutut ternakan Jihan VIP.13 hang berada di nomor gantangan 45.