Connect with us

Perkutut

Latihan Dinilai “Akademi Juri Profesional” Bangkalan, Juri Yunior Terus Digembleng Dipantau Langsung Dewan Pengawas dan Juri Nasional

Published

on

Akademi Juri Profesional yang digagas Pengda Bangkalan lewat kegiatan Latihan Dinilai sudah ada titik terang bahwa pengkaderan juri menuju pada hasil yang diharapkan. Evaluasi demi evalusi menjadi agenda yang tidak pernah terlewarkan. Seperti pada kegiatan Kamis, 17 Februari 2022.

Latihan Dinilai “Akademi Juri Profesional” Bangkalan

Akademi Juri Profesional kali ini sudah memasuki kegiatan untuk yang ketiga kalinya. Hasil evaluasi untuk sementara sudah berada pada fase seperti yang diharapkan. Rudi Darmawan selaku Senior mereka mengatakan bahwa juri yang diturunkan selama tiga kali pertemuan sudah menunjukkan kemajuan.

Siswoo Raharjo (kanan) bersama Abdul Manap dan Ust.Suhadi

“Dari evaluasi yang saya lakukan selama tiga kali pertemuan, saya menilai juri yunior dan juri pemula sudah ada kemajuan sekitar 55 persen. Ini adalah kabar menggembirakan,” terang juri nasional asal Bangkalan. Ditambahkan oleh Rudi Darmawan perlu adanya jam terbang yang lebih lama untuk memastikan kemampuan mereka.

“Semua butuh proses, Latihan Dinilai seperti ini memang harus selalu ada agar juri terbiasa dan terlatih untuk menjadi penilai yang benar-benar profesional,” sambung Rudi Darmawan. Untuk itulah Rudi berharap agar juri-juri yang diproyeksikan untuk menjadi juri yang lebih baik, harus mendukung kegiatan seperti ini.

Rudi Darmawan saat memberikan evaluasi pada juri yunior dan pemula

Masukan juga diberikan oleh Rudi demi memaksimalkan kinerja para juri. Rudi memaparkan bahwa masih melihat bahwa juri belum bisa membedakan suara burung, ketika ada salah satu burung bunyi pada nomor sekian, maka ketika burung tersebut mengeluarkan bunyi berikutnya, seharusnya juri sudah bisa memastikan burung tersebut tanpa perlu melihat secara langsung.

Juri Yunior saat mendengarkan arahan dan masukan juri nasional

“Ini memang butuh proses, tapi setidaknya mulai saat ini juri diharapkan bisa belajar setahap demi setahap,” harapnya. Nampaknya masukan tersebut benar-benar menjadi sebuah pelajaran berharga bagi juri. “Saya senang dengan adanya evaluasi dari juri senior, setidaknya kami bisa mengetahui letak kekurangan juri yunior, sehingga kami terbantu dengan adanya masukan tersebut,” jelas Ariyasa juri yunior.

Untuk itulah diharapkan adanya dukungan dan kerjasama dari seluruh juri yang ada untuk bisa memastikan bahwa akademi ini bisa memberikan manfaat. “Saya mohon dengan sangat kepedulian dari semua juri agar bisa hadir dalam setiap kegiatan Kamis, karena ini demi kalian semua.

Suasana penjurian di Kelas Piyik Hanging

Jika memang tidak ada kesibukan dan acara penting, agar bisa hadir ke lapangan. Jika memang tidak bisa hadir, mohon agar ada pemberitahuan,” ungkap Siswoko Raharjo, selaku penanggungjawab kegiatan tersebut. Ada catatan yang akan dievaluasi terhadap kehadiran juri dan juga kinerja juri.

Kegiatan untuk yang ketiga kalinya, dibuka kelas Dewasa Senior, Piyik Yunior dan Piyik Hanging. Tujuannya adalah untuk lebih memberikan kesempatan kepada juri agar bisa menilai burung lebih maksimal. Tujuan lain adalah juga memberikan beberapa kesempatan pada pemilik burung untuk belajar memahami sistem penilaian.

Ustadz Suhadi raih kemenangan di keals Kerekan

Disana peserta bisa berinteraksi langsung dengan juri ketika ada hal-hal yang ingin ditanyakan. Proses inilah yang selama ini diharapkan bisa menjadikan kung mania dan juga juri saling belajar dan saling memahami, bagaimana menilai burung dan mengetahui suara burung langsung saat berada di lapangan.

Moh.Busro Dewan Pengawas Pengda Bangkalan memantau langsung kinerja juri saat berada di lapangan. Apakah sudah sesuai atau masih butuh masukan dan ide. “Tugas saya disini adalah mengawal juri-juri muda agar mereka bisa lebih maksimal dan professional dalam menjalankan tugasnya,” tegas Moh.Busro.

Peserta yang beruntung menembus urutan kejuaraan

Kegiatan latihan Dinilai “Akademi Juri Profesional” kali ini hanya sampai babak ketiga karena cuaca tidak bisa diajak kompromi. Mendung gelap sebenarnya sudah terlihat sejak babak kedua. Memasuki babak ketiga awan pekat semakin membuat suasana tidak kondusif sehingga saat peluit tanda berakakhirnya acara dibunyikan, panitia langsung menghentikan acara.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.