Latbernil P4SI Bali ‘’Tresna Asih’’, Airlangga Joss 5 Warna 4 Babak, Ganapati Juarai di Madya

WALAUPUN hujan sepanjang hari di hari Sabtu hingga Minggu pagi, namun para pelung mania Bali tidak gentar untuk menerobos jalan menembus hujan agar bisa mengikuti Latbernil P4SI Bali bertajuk Tresna Asih yang diselenggarakan Minggu, 26 Februari 2023 di Gantangan Gunung Galunggung (G3) Denpasar.

Mereka begitu bersemangat mengikuti latber, bukan sekedar meraih juara tetapi lebih dari itu sesuai tajuknya TRESNA ASIH, yakni pertemuan melalui latber ini untuk menjalin persahabatan yang lebih erat untuk saling menjaga, berbagi untuk kebahagiaan bersama. Acara Latbernil P4SI Bali memang selalu mengedepankan keguyuban di antara penggemar.

Walaupun skala lomba terbilang kecil namun antusias untuk berbagi begitu besar. Seperti sumbangan yang datang dari peserta seperti doorprize baik 1 ekor puter, kompor gas, teh, ubi rebus, tahu dll. ‘‘Kami menyadari penggemar puter pelung di Bali memang sedikit, tetapi kami tetap bisa menjalankan program seperti menggelar latihan dan juga liga termasuk secara rutin mengunjungi Panti Asuhan untuk berbagi,‘‘ terang Ketua P4SI Bali Made Tendha. Ia mengatakan, program ini jalan semuanya tidak terlepas dari kebersamaan dan dukungan dari teman-teman pelung mania yang tidak pernah surut bersemangat untuk berlomba dan berbagi untuk memeriahkan lomba.

‘‘Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah menyumbangkan bermacam barang sehingga lomba puter pelung selalu meriah,‘‘ ujar Made Tendha seraya mengingatkan bahwa lagi sebulan P4SI Bali akan menggelar lomba bertajuk Tunggul Ametung Cup dimana owners TA BF akan menjadi sponsor utama.

Di balik gelak tawa, canda ria pelung mania di lapangan, ketika babak pertama dimulai, peserta langsung fokus tertuju pada gaconya masing-masing yang lagi memanggung. Seperti Rais Sugiyanto yang menurunkan Airlangga bergelanag Fla di gatangan 25 begitu serius memperhatikan gacoannya sampai lupa minum teh sancang yang disuguhinya bersama kladi rebus dan tahu kecap, lantaran Airlangga rajin berbunyi. Ada IB Wirawan dan Hariyanto ikut memberikan support karena Airlangga sendiri ditake over dari Hariyanto.

Airlangga sesaat memasuki babak pertama langsung mengeluarkan alunan iramanya yang apik ditutup suara ujung yang jelas. Satu demi satu bendera ditancapkan. Begitu juga Rogo Warsito milik Imam Hariadi yang juga tapil apik. Airlangga dan Rogo Warsito kejar-kejaran meraih nilai hingga menembus lima warna.

Di babak kedua ada sederet gaco yang tampil kerja hingga menembus 4 warna. Namun hanya Airlangga yang bisa menembus hingga lima warna. Begitu juga di babak ketiga yang mulai diterpa angin kencang, Airlangga kembali menyabet lima warna.

Di babak keempat, Airlangga kembali kerja. Kali ini Rogo Warsito yang sempat tertinggal di babak kedua dan ketiga denga nilai empat warna plus kembali menunjukkan perfomanya dan kembali meraih lima warna bersama irnagga. Namun dari akumulasi poin, Airlangga ditetapkan sebagai pemenang disusul juara dua disabet Rogo Warsito. Para pemenang selain mendapatkan trofi dan piagam juga juara 1, 2 dan tiga masing-masing mendapatkan voucher dana pembinaan.

Sementara di kelas dewasa madya, sederet gaco juga tampil berbunyi.  Seperti Ganapati di gantangan 47 yang tampil stabil. Milik Dharma Sasana ini pun akhirnya meraup nilai 4 warna di 4 babak yang diikutinya. Sekaligus mengantarkan bertengger di podium utama. Mahadev milik Made Tendha juga tampil prima, namun 4 warna yang dikantongi di semua babak mengantarkan bertengger di posisi kedua.  Begitu juga penampilan Petir milik Koplak yang berhasil menduduki peringkat ketiga setelah menunnjukkan kualitas suaranya yang ciamik.

Bagi para pemenang di kelas madya, selain mendapatkan trofi juga piagam penghargaan dan khusus juara 1, 2, dan 3 juga mendapatkan bonus voucher dana pembinaan.

‘‘Kami panitia dan juga dari hasil rembug sesama pelung mania ingin memberikan penghargaan berupa uang kepada pemenang 1-3. Namun ke depan kalau memungkinkan, semua pemenang akan mendapatkan dana pembinaan sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras telah merawat burung tersebut dan berhasil berbunyi di lapangan,‘‘ ujar Made Tendha seraya memohon maaf jika dalam penyelenggaraan ini ada hal-hal yang kurang berkenan. (gde)