Connect with us

Perkutut

Ladinil Antirogo Cup 2023 Jember, Minggu (24/12): Peserta Puas, Terminator dan Pegasus Terbaik

Published

on

Antirogo Cup 2023 Jember
PANITIA ANTIROGO BERSAMA KETUA PENGDA JEMBER. Sukses mengemas ladinil perdana.

Latihan dinilai (Ladinil) bertajuk “Antirogo Cup 2023” Jember yang digagas oleh Slamet Agus Hermanto bersama kelompok arisan perkutut Antirogo. Pada hari Minggu 24 Desember 2023, berlangsung ramai dihadiri peserta dari dalam dan dari luar Jember.

SLAMET AGUS HERMANTO. Ketua kelompok arisan Antirogo.

Bahkan acara ladinil yang baru pertama kali digelar oleh kelompok arisan perkutut Antirogo ini, boleh bilang sukses. Pasalnya dari 2 partai yang dibuka, yaitu 1 blok kelas piyik bebas dan 1 blok kelas piyik hanging. Hanya menyisahkan beberapa gantangan saja yang kosong.

ALTI SUHARIANTO, Mewakli Pengda Jember saat memberi penjelasan soal aturan penilaian di kelas piyik bebas.

Dimana sebetulnya menurut Slamet Agus Hermanto, selaku ketua kelompok arisan Antirogo. Seminggu sebelum hari “H” semua tiket dari dua kelas tersebut ludes tak tersisa. Bahkan sehari menjelang pelaksanaan, masih banyak Kungmania yang pesan tiket. Namun karena keterbatasan tempat dan gantangan, semuanya pesanan akhirnya ditolak.

KELAS PIYIK BEBAS.

“Ya betul, meski semua tiket habis tapi masih banyak yang mau daftar. Dan karena memang tempat dan gantangannya terbatas, panitia terpaksa menolak setiap ada pesanan tiket. Tapi sayang, saat hari “H” beberapa peserta yang sudah pesan tiket ternyata tidak datang, tanpa ada pembeitahuan sebelumnya. Ya akhirnya ada beberapa gantangan yang kosong,” tutur Slamet.

KELAS PIYIK HANGING.

Tapi lanjut Slamet, panitia tetap bersyukur. Karena ladinil perdana ini banyak mendapat support dan dukungan. Baik dari ketua dan pengurus Pengda Jember maupun dari teman-teman antar kelompok arisan yang ada di Pengcam Pengcam.

“Betul, terima kasih kepada bapak Kumoro, pak lurah Antirogo, pak Alit, pak Hendra Jaya, Indra Anak Manja, pak Tyok H7B, pak Munif dari Surabaya. Semua peserta yang sudah hadir ikut dan juga teman-teman panitia yang sudah bekerja keras demi suksesnya ladinil ini,” ucap Slamet.

SUASANA LADINIL. Santai, tertib dan kondusif.

Ladinil perdana Antirogo, meski dikemas cukup sederhana. Namun secara keseluruhan, peserta yang hadir mengaku cukup puas. Khususnya masalah konsumsi yang disajikan oleh panitia saat istirahat. Dengan model prasmanan plus berbagai macam menu lauk, sayur serta sambal ala masakan desa. Semua peserta benar-benar mengaku puas menikmati sajian tersebut.

Dan Antirogo Cup, meskipun hanya ladinil, namun persaingannya terlihat sangat ketat. Buktinya, begitu peluit dibunyikan sebagai tanda ladinil dimulai. Nyaris semua burung yang digantangan, baik yang di kelas piyik bebas maupun piyik hanging langsung on fire. Saling pamer anggung merdu suara emasnya dihadapan juri yang bertugas.

ACARA ISITIRAHAT. Peserta saat menikmati sajian panitia.

Sementara dari bibir arena, nampak sang pemilik maupun sang joki pun tak mau kalah. Setiap jagonya melepas suara anggung merdunya, merekapun langsung berteriak kecil memanggil-memanggil juri. Namun semua itu dalam batas wajar dan tidak samapai mengganggu jalannya ladinil.

MENU MASAKAN DESA. Peserta merasa puas.

Dan setelah persaingan ketat antar jago selama empat babak penilaian selesai. Kemudian nilai-nilai tersebut masuk ke meja perumus dan selanjut direkap. Akhirnya masing-masing kelas dipilih 10 jago hebat yang dinyatakan layak masuk nominasi kejuaraan.

Namun yang ada nama 2 jago jadi yang terbaik di ladinil kali ini. Dimana untuk kelas piyik bebas, nama Terminator milik Mas’ud Antirogo terpilih menjadi yang terbaik pertama. Setelah berhasil meredam ambisi NMax milik M. Sholeh Jember dan Sapuh Jagat milik HRS Tanggul.

PARA JUARA KELAS PIYIK BEBAS. Tradisi guyuran air mineral bagi yang berhasil juara 1.

Sedangkan untuk kelas piyik hanging, Pegasus yang jadi andalan Kumoro Atmaja. Rupanya juga sukses menjadi yang terbaik pertama. Setelah burung hasil kebun senidiri, yaitu Rubicon BF ini berhasil lolos dari hadangan Naga Bonar 1 milik H. Sofyan Sukowono.

Itulah dua nama burung hebat yang sukses menjadi yang terbaik. Namun mengetahui burung-burung hebat lainnya yang juga berhasil masuk nominasi kejuaraan. Semuanya bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.

JUARA KELAS PIYIK HANGING. Saat selfi bersama.

“Saya atasnama panitia tak lupa mohon ma’af, jika di ladinil ini masih banyak kekurangan. Baik itu soal tempat gantangan maupun konsumsi yang kami sajikan. Karena tak ada manusia yang sempurna, begitu juga kru panitia. Mudah-mudahan kita semua diberi kesempatan untuk bisa hadir kembali di sisni, aamiin,” tutup Slamet, usai menyaksikan undian doorprize. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.