Perkutut
Kolom Dinilai Cahaya Purnama Giliraja Sumenep (Senin 05/08), Even Perdana Namun Kemasan Tetap Mewah, Agenda Lanjutan Siap Gelar Liga Intern
Senin, 05 Agustus 2024, kung mania di Dusun Tanodung Lombang Giliraja Sumenep Madura, menggelar kegiatan Kolom Dinilai Cahaya Purnama. Meski agenda ini untuk yang pertama kalinya, namun nuansa kemewahan terlihat jelas. Salah satu yang membuat kegiatan ini benar-benar dikemas sedemikian rupa adalah kostum yang dipakai.
Warna kuning kecoklat-coklatan dari seragam yang mereka pakai membuktian bahwa mereka memang sengaja mempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan tersebut. Kesan kompak yang solid, tertangkap dengan jelas. “Kolom Dinilai Cahaya Purnama Giliraja ini adalah untuk yang pertama kalinya digelar,” terang Adi Sis, salah satu juri yang bertugas disana.
Lebih lanjut disampaikan bahwa seragam yang mereka pakai memang menjadi atribut yang selama ini digunakan ketika mereka berada dalam lingkungan kung mania, terutama saat mereka turun lomba di luar. “Baru kali ini saya baru melihat kalau komunitas punya seragam. Mereka begitu kompak dan solid,” sambung Adi Sis.
Disampaikan juga bahwa komunitas di sana memang memiliki seragam semua. Jadi ketika ada kegiatan, semuanya menggunakan seragam, baik yang menjadi panitia ataupun peserta. Inilah kelebihan yang dimiliki komunitas di Giliraja. Diakui oleh Adi Sis bahwa kegiatan ini memang baru pertama kalinya digelar dan peserta yang hadir juga dari masyarakat sekitar.
“Peserta yang hadir adalah kung mania di Giliraja dan tidak ada yang berasal dari luar, karena memang keinginan dari panitia untuk membangun semangat kung mania untuk lebih aktif dan eksis menekuni hobi dan menambah pengalaman serta wawasan berlomba,” papar Adi Sis yang mengaku salut dengan pemandangan yang dilihat.
Informasi yang didapat bahwa Giliraja tidak hanya akan menggelar kegiatan Kolom Dinilai. Mereka berencana untuk mengadakan liga, namun lagi-lagi peserta yang harus hadir adalah dari kalangan sendiri. “Giliraja ada rencana untuk membuat liga, namun peserta tetap berasal dari daerah setempat,” ungkap Adi Sis lagi.
Kolom Dinilai kali ini memang hanya membuka satu kelas saja yakni Piyik Bebas. Alasannya karena ini adalah gelaran perdana, namun tidak menutup kemungkinan akan ada kelas lain untuk melengkapi kebutuhan peserta. Dari empat babak penjurian, Joy-Joy amunisi Mat Imam Tanodung, perkutut bergelang Mataram yang dikerek pada nomor 13 ditetapkan sebagai juara pertama.
Disusul kemudian Sekali andalan H.Razat Tanodung, perkutut ternakan HA yang dikerek pada nomor 11 sebagai peraih podium kedua dan tempat ketiga dimenangkan oleh Rama orbitan Micyono Tanodung produk ternak Rama yang ada di nomor kerekan 17 sebagai peraih podium ketiga.