Connect with us

Perkutut

Jatirogo Cup Jember (Liga Hanging Pro Pemula Seri-5): Terapkan Aturan Baru Penilaian, 4 Burung Jadi Korban, Bunga Desa, Joy Boy dan Syair Cinta Terdepan

KONBUR Tayang

:

Jatirogo Cup Jember
ANTIROGO CUP JEMBER. Sukses menyuguhkan lomba yang kondusif dan fair play.

Gelaran Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk “Jatirogo Cup Jember” yang digagas oleh Candra AF bersama kru panitia. Pada hari Minggu 18 Agustus 2024 kemarin, di Lapangan Kampus 2, Aniversitas PGRI (UNPAR) Jember. Mampu menyuguhkan acara yang cukup menarik dengan doorprize utama sepeda listrik.

Bahkan ajang yang jadi lanjutan Liga Hanging Pro Pemula putaran ke-5 serta untuk memeriahkan HUT RI ke-79 ini. Juga mampu memompa semangat, khusunya Kung Mania yang ada di Jatijati (Jati Agung) dan Antirogo Jember.

ALIT KETUA JURI PENGDA JEMBER DIDAMPINGI H. IDRUS WAKIL. Saat menyampaikan aturan baru pakem penilaian.

Dan Candra AF, meski masih terhitung baru di dunia perkutut. Namun, pria yang selalu tampil energik dan murah senyum ini. Rupanya juga mampu menyatukan dua kelompok arisan yang ada di Candijati dan di Antirogo. Untuk bersama-sama mengemas lomba Jatirogo (Jati Agung & Antirogo) Cup.

CANDRA AF. Ketua Panitia Jatirogo Cup.

Menurut Candra AF, semua ini ia lakukan, selain untuk menambah erat talisilaturahmi antar sesama kelompok arisan. Juga untuk membangun semangat bersama, demi meramaikan dunia perkutut khususnya di wilayah Jember dan sekitarnya. Sehingga tak keliru kehadirannya langsung mendapat respon positif dan dukungan dari semua Kung Mania.

YUDO MEWAKILI PENGDA JEMBER. Mendukung penuh gelaran lomba.

Terbukti, gelaran perdana “Jatirogo Cup” Jember yang menyiapkan 3 kelas. Yaitu 1 blok kelas piyik yunior, 2 blok kelas piyik hanging A (untuk umum) dan 1 blok kelas piyik hanging B (khusus pemula). Dari total 4 blok, hanya menyisakan beberapa gantangan saja yang kosong.

M. SOLEH. Saat memanjatkan doa demi kelancaran lomba.

Cuaca cerah saat itu, seakan ikut mendukung suksesnya gelaran Jatirogo Cup. Dan tepat pukul 07.00 WIB, Alit Suhariyanto selaku Ketua Juri Pengda Jember. Mengawali acara dengan membacakan aturan baru pakem penilaian, untuk kelas piyik yunior (setengah kerek) dan piyik hanging.

HERU JEMBER, KETUA DERKUKU JAWA TIMUR. SELAKU PENANGGUNG JAWAB LAPANGAN UNIPAR Mengajak Guyub Rukun Seduluran Sak Lawase, Ayo lestarikan sesama penggemar anggung sebagai budaya leluhur.

Dimana diaturan tersebut dijelaskan. Untuk kelas piyik yunior, apabila ada burung yang dinilai gacor, bunyi 3 berturut-turut dengan durasi waktu 15 detik. Maka juri langsung memberikan sangsi diskulifikasi total (4 babak) dengan menancapkan bendera merah. Serta memberi nilai maksimal 2 warna, meski burung tersebut sebetulnya mendapat nilai lebih.

“Betul, jadi kalau ada burung yang kena diskualifikasi di babak pertama, kedua, ketiga atau keempat. Maka nilainya akan diturunkan maksimal menjadi 2 warna, meski burung tersebut sebelumnya sudah mendapat nilai 2 warna lebih,” tegas Alit.

KELAS PIYIK YUNIOR ATAU SETENGAH KEREK. Ada 4 burung yang jadi korban aturan baru penilaian.

“Sedangkan untuk kelas piyik hanging juga sama. Apabila ada piyik yang ngerot, mbekur-bekur dan bunyi gacor 3 kali berturut. Maka piyik tersebut juga langsung di diskulifikasi total (4 babak) dengan diberi tanda bendera merah. Dan nilainya-pun sama maksimal 2 warna, meski sebelumnya mendapat nilai 2 warna lebih,” tambah Alit.

JUARA KELAS PIYIK YUNIOR. Saat selfi bersama Ketua Pengda Jember.

Selesai Ketua Juri Pengda Jember membacakan aturan baru pakem penilain khusus piyik yunior dan piyik hanging. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Ketua Panitia atau Ketua Pelaksana Jatirogo Cup, yaitu Candra AF.

Dimana dalam inti sambutanya, Candra AF selain mengucapkan selamat datang kepada semua peserta lomba. Ia juga mengucapkan terima kasih, atas dukungan dari semua pihak. Baik kepada Kung Mania senior maupun kepada para peternak-peternak besar yang ada di Jember. Dengan harapan para pemula bisa tau dan mengerti, bagaimana caranya merawat burung perkutut yang baik.

TOTAL 3 BLOK KELAS PIYIK HANGING A DAN B. Full gantangan.

Terima kasih ia juga sampaikan kepada Pengda Jember. Dimana ia juga berharap, Pengda menjadi organisasi yang bisa ngayomi, ngayemi dan mungkin bisa ngayemi. Terutama dari materi perkutut maupun ilmu-ilmu yang nanti akan diberikan kepada para perawat.

PERSAINGAN DI KELAS PIYIK HANGING. Cukup ketat untuk mendapat poin liga.

Yang ketiga, lanjut Candra. Saya hanya ingin mengutip satu puisi yang disampaikan oleh founding fathers kita, yaitu Ir. Soekarno yang judulnya “aku melihat matahari”. Jikalau engkau mendengar suara Perkutut diantara pohon-pohon yang tinggi, maka engkau tidak lagi mendengar bunyi perkutut, yang engkau dengar adalah Indonesia.

“Jadi bapak-bapak yang saya hormati dan saya banggakan. Mari berlomba dengan baik, mari kita junjung tinggi sporivitas. Dan yang terakhir jangan lupa bahagia,” tutup Candra usai mengucap salam dan dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh M. Soleh.

JUARA 1 KELAS PIYIK HANGING A. Yoy Boy besutan Cndra AF, turun perdana langsung juara.

Begitu selesai berdoa bersama, tak lama kemudian peluit-pun dibunyikan. Ini menandai kalau lomba Jatirogo Cup resmi dibuka dan perburuan poin liga-pun dimulai. Seketika itu juga suasana arena-pun menjadi ramai oleh suara merdu anggung dari jago-jago perkutut yang di gantang.

Persaingan ketat antar jago Perkutut untuk bisa mendapat nilai tertinggi, terlihat seru ditiga kelas yang dibuka oleh Panitia. Sementara juri yang bertugas, terus fokus memperhatikan serta mendengarkan burung mana yang rajin bunyi dan stabil. Tapi tetap dengan mengedepankan aturan baru pakem penilaian.

PARA JUARA KELAS PIYIK HANGING-A. Puas dengan penilaian tim juri yang cukup ketat.

Bahkan persaingan ketat dan seru, terjadi nyaris disepanjang 4 babak penilaian. Dan aturan baru pekem penilain yang dijalankan oleh juri, rupanya membawa korban 4 burung yang diskualifikasi di kelas piyik yunior. Yaitu nomer kerekan 20, kerekan 23, kerekan 40 dan kerekan 45. Dimana semua pemilik, mengaku pasrah dan menerima sangsi tersebut.

Akhirnya di kelas piyik yunior, podium pertama  berhasil diboyong oleh Bunga Desa (kerekan 7). Jago hasil produk H.G BF Klatakan, Tanggul yang jadi andalan Nahrawi dari Sumberbaru ini sukses merebut tropy juara 1. Setelah mengoleksi nilai 43½, 43½, 43 dan 43¼.

PARA JUARA KELAS PIYIK HANGING-B. Bangga dengan hasil kerja jagonya.

Sedangkan di kelas piyik hanging A (umum), terjadi persaing seru dan ketat sejak babak pertama dimulai. Yaitu dua jago masadepan Bajak Laut milik Hendy dan Joy Boy andalan Candra AF Jember yang sama-sama produk Mutiara BF. Serta ada Black Magic milik Abdul Rahman S dari Lumajang dan Dakocan milik H. Holis Jember.

Namun akhirnya nama Joy Boy, jago yang baru pertama kali turun lomba. Ternyata bukan hanya mampu mempertontonkan mental tarungnya di lapangan. Tapi jago muda ini juga mampu menunjukkan kualitas anggung suaranya dihadapan juri yang bertugas dan penonton yang menyaksikan dari bibir arena.

Dengan mendapat bendera 3 warna (nilai 43½) dua kali, dibabak pertama dan kedua. Dan mendapat nilai 43 juga dua kali dibabak ketiga dan keempat. Joy Boy dinilai layak untuk meraih podium tertinggi dengan membawa pulang tropy juara 1.

DOORPRIZE UTAMA SEPEDA LISTRIK. Berhasil dibawa pulang pak Luluk Kung Mania Jember.

Dan disusul kemudian oleh Bajak Laut, setelah mendapat, 43¼, 43½, 42 dan 43 yang memang kurang maksimal kerjanya. Lalu posisi tiga ada Black Magic dengan nilai 43½, 43¼, 42 dan 42. Dan posisi empat direbut oleh Dakocan dengan nilai 43¼, 43, 43¼, dan 43¼.

Selanjutnya untuk kelas piyik hanging B (khusus pemula). Kali ini jago-jago perkutut muda dari luar kota, mampu mendominasi posisi tiga besar terbaik. Dimana podium pertama berhasil diboyong oleh Syair Cinta milik Sulhan dari Lumajang. Setelah mendapat nilai 43¼ rata empat babak.

Baru disusul kemudian oleh Doser andalan Syuahadak dari Jatiroto dengan nilai 43¼, 43, 43¼ dan 43¼. Posisi tiga berhasil direbut oleh Raja Sawer milik Santo Lumajang dengan nilai 43¼, 43¼, 42 dan 0. Dan posisi empat berhasil digaet oleh Putra Kramat milik M. Soleh dengan nilai 43, 43¼, 43 dan 43.

KRU PANITIA. Sukses mengemas lomba perdana dan tak lupa mohon ma’af bila masih ada kekurangan.

Itulah beberapa jago yang berhasil merebut podium tertinggi digelaran Jatirogo Cup kali ini. Namun untuk mengetahui jago-jago lainnya yang juga sukses membawa pulang tropy kejuaraan di masing-masing kelas. Selengkapnya bisa dilihat di box daftar juara serta klasemen sementara liga.

“Sekali lagi, saya atasnama panitia Jatirogo dan juga mewakili tim juri yang bertugas. Mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang hadir. Dan mohon ma’af, jika digelaran perdana ini masih banyak kekurangan,” pungkas Candra, usai mendampingi Kumoro Atmaja Ketua Pengda Jember, menyerahkan pemenang undian doorprize utama. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.