Perkutut
Herry Morgan “Trojan” Smith Hardianto Sidoarjo, Keputusan Jadi Agen Penjualan Produk Peternak, Ternyata Sebuah Pilihan Tepat

Semarak hobi perkutut yang saat ini sedang terjadi, membuat peluang untuk memanfaatkan moment tersebut memberikan kesempatan yang lebar dan seluas-luasnya untuk masuk menjadi bagian dari hiruk pikuknya hobi perkutut. Bagi komunitas kung mania, sepertinya tidak hari tanpa hobi perkutut.

Ada saja kegiatan hobi, mulai dari latihan biasa, latihan dinilai, latihan berhadiah sampai pada kegiatan yang lebih besar seperti liga dan lomba. Herry Morgan Smith Hardianto, kung mania Sidoarjo nampaknya mengerti betul kondisi demikian. Keinginan untuk memastikan bahwa kesempatan untuk ikut meramaikan dunia hobi, begitu besar.

Awalnya Herry Morgan Smith Hardianto memiliki rencana untuk menjadi peternak, namun rencana tersebut batal dilakukan dan keputusan dibuat untuk beralih menjadi agen penjualan produk peternak. Pilihan itu nampaknya menjadi keputusan tepat. Baginya ternak bukanlah tempat yang benar baginya.

Menurutnya ternak adalah sebuah tantangan yang membutuhkan proses panjang dan mungkin bisa lebih panjang dari apa yang dibayangkan, sedangkan menjadi agen atau marketing dikatakan lebih cepat dan tidak butuh waktu lebih lama untuk menekuninya. Pola pemikiran seperti itulah yang mengantarkannya dalam sebuah pilihan.

“Saya awalnya ingin nyoba ternak, sudah bangun kandang dan beberapa indukan siap masuk kandang, tapi setelah saya pikir-pikir, ternyata lebih enak jualan saja,” ungkap pria yang akrab dipanggil Trojan. Lebih lanjut dikatakan bahwa menjadi agen penjualan produk ternak, memiliki peluang lebih cepat dari pada harus memulai menjadi peternak.

“Saya menilai menjadi peternak dan penjual butuh dua konsentrasi yakni di kandang dan juga dalam hal penjualan, tetapi jika saya hanya fokus jualan saja, kan lebih enak, tidak terlalu ruwet memikirkan hal lain,” sambungnya dengan nada bercanda. Meski memilih menjadi agen penjualan produk ternak, Herry Morgan Smith Hardianto mengaku tidak asal jual perkutut.

Tentunya ada kriteria yang harus dipilih, semisal produk ternak tersebut berasal dari beberapa peternak level atas atau yang sudah punya nama. “Saya tidak asal menjual burung, saya memilih dari peternak besar dan level atas, sehingga produk yang saya tawarkan benar-benar berkualitas, saya ingin pembeli puas dengan apa yang saya jual nanti,” ungkap Herry Morgan lagi.

Dirinya mengaku saat ini banyak akses yang dimiliki untuk masuk ke beberapa peternak, baik di Jawa Timur ataupun Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta dan beberapa kota lainnya antara lain Crystal Surabaya, Jupiter Surabaya, Imoba Surabaya, Aso Sidoarjo, Crown Jawa Barat, Padma Jawa Barat, Starampel Ponorogo dan beberapa perkutut ternakan lain.
“Saya mendapatkan produk dari peternak besar, biasa langsung dari pemilik farm karena sudah kenal dan mempercayakan pada saya dan ada juga yang melalui orang lain atau tangan kedua, yang penting produk yang saya jual asli dari peternak tersebut,” sambung pemilik Kerajaan Perkutut King of Trojan Sidoarjo.

Diakui pula bahwa proses menjadi agen penjualan produk perkutut peternak level atas sudah berjalan dengan lancar dan tanpa kendala. “Alhamdulillah saya sudah melakukan jual perkutut dari peternak besar dan level atas, hasilnya memuaskan. Mereka mengaku berterima kasih karena dapat produk sesuai keinginan,” katanya.

Beragam produk yang ditawarkan dan berhasil dilepas dengan variasi kualitas dan harga yang menyesuaikan. Semua bergantung juga dari bargaining yang dilakukan antara dirinya dengan calon pembeli. Selama ini Trojan mengaku lebih banyak memanfaatkan media social untuk menjaring calon pembeli.

Bahkan ada beberapa dari mereka meminta bantuannya untuk mencarikan burung berkelas yang bisa untuk lomba nasional. “Banyak dari pembeli yang minta dicarikan burung yang lebih bagus, katanya mau buat lomba nasional dan ada pula yang minta perkutut untuk indukan dari trah bagus,” jelas Herry Morgan lagi.

Baginya yang terpenting setiap proses dilakukan dengan keterbukaan tanpa saling menyakiti. “Biarlah orang mau ngomong apa soal saya, yang penting saya bisa berbuat baik pada siapapun dan tidak ingin menyakiti siapapun, setiap orang memiliki pilihan dan keputusan, begitu juga dengan saya,” ucapnya dengan nada serius.
