Derkuku/Puter Pelung
Halal Bihalal Deku Mania Bali: Pangeran Kembali Teratas, Guntur Bumi Melejit di Pemula

WALAUPUN Hari Raya Besar Idul Fitri sudah berlalu hampir tiga pekan, namun tidak mengurangi niat deku mania Bali untuk menggelar ajang Halal BIhalal Deku Mania Bali pada Minggu 22, Mei 2022 di lapangan TA Denpasar.
Dihadiri puluhan deku mania Bali, latber digelar untuk merekatkan tali silaturahmi di antara penggemar derkuku di Bali. Selain itu latihan ini sekaligus sebagai ajang pemanasan terakhir sebelum menuju Paku Alam yang akan digulirkan 12 Juni mendatang di Yogyakarta.

‘’Setelah sempat tertunda di ajang ngabuburit, kini kami bisa ngumpul lagi di latber halal bihalal untuk bisa saling bermaaf-maafan jikalau di antara kita ada salah-salah sehingga ke depan hubungan yang baik selama ini akan bisa terus terjalin dengan bagus,’’ ucap Ketua PPDSI Bali Hariyanto.
Selain itu, kata pemilik Tunggul Ametung BF ini, momen latihan ini selaligus digunakan sebagai ajang pemanasan dan seleksi untuk bersiap-siap menuju Paku Alam Cup yang tinggal 3 pekan lagi. ‘’Tadi burung yang bakal turun di Paku Alam sudah sebagian besar turun dan terdengar kualitas suaranya dengan jelas,’’ ujar Hariyanto.

Walaupun hanya latberan, persaingan di dua kelas yang disediakan baik kelas Bebas dan Pemula tetap berjalan sengit. Terlebih lagi hadirnya Pangeran milik H Anang yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Begitu juga ada Nakula yang rajin mengoleksi trofi jika berjuang membawa nama Bali di Jawa. Ada juga pendatang baru Sarbomba anak dari Gajah Mada yang juga dipanaskan yang untuk melonggarkan tenggorokannya sebelum berangkat ke Paku Alam. Begitu juga Supraba milik Ardhana yang juga tak kalah ngeri dengan kualitas anggungannya.

Jago-jago ini dan juga lawan-lawan lainnya di kelas Bebas sama-sama punya kualitas anggungan yang istimewa. Namun yang menentukan untuk menjadi yang teratas adalah kinerja di lapangan. Sehingga juri memiliki peran yang sangat vital dan menjadi kunci utama bukan sekedar memberikan penilaian suaranya tetapi jangan sampai suara yang dikeluarkan dengan sempurna tidak terhitung sehingga ketinggalan dari yang lain.

Kelas bebas yang dihadiri gaco papan atas Bali ini memang benar-benar seru. Pangeran yang turun di gantangan 87 sejak babak pertama sudah memborong nilai 43 ¾ atau lima warna, bahkan di antaranya mendapat hitam untuk menuju 6 warna.

Pangeran mendapat perlawanan sengit dari Bima dan Supraba setelah babak kedua berakhir. Memasuki babak ketiga Bima milik Hariyanto dan Supraba milik Ardhana berhasil mengoleksi koncer lima warna yang akhirny menduduki posisi kedua dan ketiga. Nakula yang menduduki posisi keempat juga sempat meraih lima warna di babak terakhir. Sedangkan Sarbomba yang meraih lima warna di babak ketiga menduduki posisi kelima.

Sementara itu, di kelas Pemula, Guntur Bumi yang dibesut Yoga Manik Mas sukses memetik kemenangan setelah mengoleksi tiga kali empat warna dan sekali tiga warna. Guntur Bumi disusul oleh Mario Pol milik dokter Ardhana yang juga meraih tiga kali empat warna dan sekali tiga warna. Di posisi ketiga disabet Dedalu milik Wayan Suka setelah di babak keempat meraih empat warna dan tiga warna di tiga babak lainnya. Sedangkan Kaesar milik Suripto yag digadang-gadang bakal ikut memeriahkan Paku Alam ini sempat di babak pertama menembus 4 warna sehingga menempati posisi keempat. ‘’Angel-angel, sudah ditune-up Jumat kemarin tetapi hasilnya hari ini malah kurang kerja. Tapi masih ada resep untuk persiapan Paku Alam,’’ ujar Suripto yang penuh semangat berlomba di Bali dan Jawa walaupun hanya punya beberapa jago.

Sementara itu, Komang Prancis, pemilik Rimba BF yang menurunkan dua gaco di kelas Bebas tidak banyak komentar. Karena ia lebih memilih berlomba sambil beternak. Seperti dua gaco yang diturunkan yang sedang ngeram dan sedang ngeloloh. ‘’Mungkin masih mikirin telor dan anaknya di rumah,’’ seloroh Komang Prancis yang mengaku untuk persiapan ke Paku Alam tentunya akan lebih dimaksimalkan. Minimal diistirahatkan dulu dari kandang ternak.

Di acara Halal Bihalal ini juga dihadiri Agung Astawa dari Kubal BF. Walaupun hanya bertengger di nomor besar, ia tetap semangat hadir di lapangan. ‘’Kalau burung di gantangan tidak mau bunyi, paling tidak pemiliknya di bawah bisa bercanda sesama penggemar, atau bagi-bagi tips agar besok lomba lagi para jawara punya pesaing,’’ ucap pejabat notaris yang buka kantor di Tibubeneng Badung ini.
Lomba diakhiri dengan undian doorprize yang merupakan sumbangan dari para deku mania. Ada kompor gas, barang elektronik lainnya, burung puter pelung anakan jawara hingga ayam potong.
Pada akhir acara Hariyanto mewakili panitia dan juri menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh deku mania yang sudah berkenan hadir dan juga yang sudah berpartisipasi menyumbangkan doorprize seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. (gde)
