Perkutut
Halal Bihalal Cup Banyuwangi, Minggu (12/5): Jadi Ajang Persiapan Menuju LPJT Situbondo, Suling Medan, Putra Situbondo dan Pajero Tak Terbendung

Ladinil (latihan dinilai) burung perkutut bertitle “Halal Bihalal Cup” yang dimotori oleh H. Naufal Badri selaku Ketua Pengcam Kota Banyuwangi. Serta dibantu oleh Davit Iskandar dkk dan didukung penuh oleh Aang Muslimin bersama pengurus P3SI Pengda Banyuwangi. Yang dihelat pada hari Minggu 12 Mei 2024 di Lapangan Metro Community, Banyuwangi.
Selain ramai dihadiri oleh beberapa Ketua Pengda lintas kota yang ada di wilayah timur Jawa Timur. Seperti Pengda Bondowoso, Pengda Situbondo, perwakilan dari Pengda Jember serta bapak Herlan Susilo dari Bali. Rupanya ajang ini juga dijadikan uji mental dan kualitas sang jagoan sebelum turun di LPJT Situbondo, pekan depan.

Di kesempatan pertama, Aang Muslimin selaku Ketua Pengda Banyuwangi. Mengucapkan terima kasih kepada Ketua Pengda Bondowoso, Pengda Situbondo, bapak Lili DBL mewakili Pengwil Jatim, perwakilan Pengda Jember serta bapak Herlan Susilo Bali.

“Yang saya hormati bapak Lili DBL selaku wakil dari Pengwil Jatim, bapak Herlan Susilo dari Bali, bapak Sis dari Pengda Bondowoso, Pengda Situbondo sama Jember. Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak-bapak di latihan dinilai kali oleh Metro. Dan semoga ini akan dilaksanakan secara kontinyu oleh Pengcam Pengcam,” tutur Anang mengawali sambutannya.
“Mungkin habis ini oleh Pengcam Muncar terus Pengcam Wongsorejo. Semoga pelaksanaan latihan dinilai ini dapat berjalan dengan lancar. Saya berharap juga dalam penilain nanti diawasi oleh semuanya, fair play oleh juri juri. Dan bagi peserta yang kurang puas dalam penilaian bisa disampaikan secara bijak pada panitia atau pada Pengwil. Mungkin ada tambahan dari bapak Lili,” terang Aang yang langsung menyerahkan kepada Lili.

Sementara Lili DBL sebagai wakil dari Pengwil Jatim, juga menyampaikan soal penilaian. Dimana pada intinya, juri-juri dituntut fair play, sesuai aturan yang ada saat melaksanakan tugas. Karena juri-juri sudah mulai dinilai, nanti dipakai tidaknya itu semuanya apa kata pengurus atau panitia.

“Karena kenapa, sekarang Pengda ada perwakilan untuk menilai kelakuan juri. Intinya bagus, tidak atau kurang itu tergantung dari Pengda. Makanya mohon dengan sangat kepada semua juri ya melakukan penilain nanti sebagaimana mestinya, ikut aturan yang ada. Maksudnya jangan ngiri ngiri. Nanti kalau gak dipakai panitia disalahkan, jangan seperti itu,” tambah Lili.

“Karena kenapa, peserta ini juga ingin puas, yang tidak tau ya supaya tau. Misalkan ada burung 3 warna, layaknya seperti ini, makanya ngasi contoh yang bener. Juga sebaliknya, kepada semua teman-teman, jika melakukan protes harus tepat sesuai aturan yang ada. Misalnya burungnya gak layak tetep protes, kalau ketahuan akan malu sendiri, burung seperti itu tetep maksa,” pungkas Lili.

Sementara adanya ladinil “Halal Bihalal Cup”Metrao Banyuwangi, benar-benar ajang persiapan bagi jago-jago masadepan. Untuk menuju even “Bupati Cup II” Situbondo yang merupakan putaran ke-2 LPJT (Liga Perkutut Jawa Timur). Dimana even ini bakal dihelat pada hari Minggu 19 Mei 2024 besuk, di Lapangan PG Wiringin Anom , Panarukan, Situbondo.

Dan berikut beberapa jago yang berhasil menempati posisi lima besar terbaik dimasing-masing kelas. Di kelas piyik bebas, posisi pertama berhasil diraih oleh Suling Medan milik H. Maskur. Jago bergelang Brahmana ini mampu menerobos dibarisan paling depan, setelah aksinya tak terbendung oleh lawan-lawannya.

Dan diposisi kedua, berhasil direbut oleh Saigon, milik Herlan “Nero” Susilo dari Bali. Lalu posisi ketiga di tempati oleh BTN andalan Ivan Muncar, posisi keempat ditempati Akar Rumput milik H. Bagyo. Dan Kompas milik Sholeh berhasil mengunci posisi lima besar.

Selajutnya di kelas piyik Yunior. Podium pertama mampu diboyong oleh Putra Situbondo milik Lili DBL. Podium kedua milik VKS andalan Joko, podium tiga berhasil direbut Sadis milik Hendra. Lalu podium empat berhasil dicuri oleh Dor Dor juga milik Hendra dan Loddya milik Andri masuk podium lima.

Sedangkan untuk kelas piyik hanging. Posisi terbaik pertama, berhasil diraih oleh Pajero milik Adi dari Bondowoso. Lalu menyusul dibelakangnya ada Libas milik Hendra, Senopati milik Mftah, Pemburu milik H. Ansori. Dan Rancho milik Erwin berhasil mengunci posisi lima besar. Dan mengetahui jago-jago lainnya yang juga sukses masuk nominasi juara, bisa dilihat di box daftar juara di bawah ini.
“Saya atasnama Pengcam Kota dan mewakili panitia dan kru juri yang bertugas. Juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran semuanya. Serta mohon ma’af, jika masih banyak kekurangan,” tutup H. Naufal Badri yang diamini oleh panitia lainnya. *agrobur.

