Perkutut
H.Winardi Sethiono Banjarmasin : Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi di Bangkalan, Bakal Kembalikan Style Perkutut Indonesia yang Lama Hilang
Rapat Koordinasi & Rekonsiliasi Juri dan Perumus P3SI Tingkar Nasional dengan teman Menyamakan Persepsi Sistem Penilaian dan Permurusan Berdasarkan AD/ART dalam Rangka Menuju Konkurs Fair Play, Transparan dan Berkeadilan di Hotel Ningrat Bangkalan sudah usai tergelar dengan lancar dan sukses.
Hasil rapat memutuskan beberapa poin yang akan merealiasikan mimpi kung mania yang selama ini menginginkan adanya konkurs yang betul-betul mengedepakan nilai fair play. Hasil keputusan berupa Pakta Integritas sudah resmi tersusun dan langsung diserahkan oleh Ketua Bidang Penjurian Pusat H.Gunawan MTG kepada Ketua Umum P3SI Mayjend TNI (Purn) H.Zainuri Hasyim.
Penyerahan tersebut dilakukan pada Minggu, 04 Agustus 2024, disela-sela acara Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Piala CakraAdiningrat Bangkalan. Banyak pasang mata yang melihat bahwa Pakta Integritas kini sudah berada di tangan orang nomor satu di organisasi perkutut Indonesia.
Respon positif banyak datang dari kung mania, salah satunya adalah H.Winardi Sethiono Banjarmasin. Datang jauh-jauh dari Banjarmasin ke Bangkalan Madura demi menjalin silaturrahmi dengan sesama mania perkutut. H.Winardi Sethiono menyaksikan sendiri proses pembahasan sistem penilaian.
“Dengan adanya acara Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi saya secara pribadi sangat setuju sekali karena dampak yang akan ditimbulkan bisa memberikan efek yang luar biasa. Hal ini pasti akan merubah tata kelola dari pada sistem lomba kita,” terang Ketua Pengwil P3SI Kalimantan Selatan. Lebih lanjut disampaikan bahwa gagasan ini sangat bagus.
“Ide dan masukan seperti ini yang akan membuat organisasi P3SI akan semakin besar dan menjadi sebuah organisasi yang kuat karena ditopang dan didukung oleh gagasan cemerlang dan brilian,” ungkap H.Winardi Sethiono. Dampak lain dari kegiatan tersebut adalah adanya kejelasan kriteria burung Indonesia.
“Efek yang akan ditimbulkan adalah kritersia burung kita itu nantinya kembali pada seni suara, kembali pada pakem,” sambung pemilik Win’s Bird Farm Banjarmasin. Hal inilah yang sebenarnya sudah lama sangat diharapkan segera diberlakukan, apalagi diperkuat dengan jaminan ring P3SI.
“Disitu kita harus mempertahankan pakem-pakem kita, style Indonesia harus betul-betul dipertahankan. Sebenarnya style Indonesia harus tetap ada. Namun selama ini style Indonesia mulai hilang dan itu harus segera kembali. Burung itu merdunya harus dicari dulu agar tidak sampai menyimpang dari aturan,” kata H.Winardi lagi.
Ditambahkan pula bahwa saat ini suara burung yang penting gede, ujung panjang, tengah kocak, depan dorong gak peduli karena ketutup suara orang. “Maka dari itu saya berharap dengan adanya acara ini, sekarang suara burung yang sebenarnya harus betul-betul didengarkan karena hal ini yang namanya seni suara burung perkutut,” ungkap HWinardi mengakhiri obrolan.