Connect with us

Perkutut

H.Said IFF Sidoarjo Saat Kunjungi Premiere Bird Farm Surabaya, Langsung Kepincut Produk Ternaknya, Deal Trah Import

KONBUR Tayang

:

Kunjungan H.Said IFF Sepanjang Sidoarjo ke markas Premiere Bird Farm Surabaya, awalnya hanya silaturahmi saja. Sebagai sesama kung mania, H.Said berupaya menjalin komunikasi darat dengan Mulyadi Kosasih atau yang akrab di panggil King King. “Selama ini saya sering ketemu Koh King King di lapangan, beberapa kali diajak main ke ternaknya,.mumpung ada waktu kosong saya usahakan untuk bisa datang ke tempat ternaknya,” terang H.Said.

H.Said IFF Sidoarjo (kanan) deal trah impor ring Premiere Surabaya

Saat sampai di lokasi, ada kung mania lain, seperti Siswoko Raharjo Bangkalan dan beberapa rekan lain. Meski sudah mendekati sore hari, namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap menjadikan pertemuan tersebut sebagai ajang saling bertatap muka dan mendekatkan diri satu sama lain. Obrolan berlangsung cukup gayeng, mulai urusan hobi perkutut sampai pada masalah lain.

Sesekali pembicaraan mereka terhenti ketika ada suara perkutut dari salah satu sangkar yang tergantung dekat dimana mereka duduk. Tanpa dikomando, suara mereka sepakat menilai burung itu masuk kategori perkutut kualitas lomba. Semakin larut, suara perkutut hasil ternakan Premiere Surabaya ini membuat para tamu menjadi penasaran. Ternyata Premiere menyimpan potensi yang tinggi sebagai peternak yang sukses mencetak burung kelas konkurs.

H.Said saat mantau burung produk Premiere ditemani langsung Mulyadi Kosasih

Siswanto Raharjo mengakui hal itu. “Disini burung-burung milik Koh King-King bagus dan layak dibuat lomba,” jelas Siswoko. Apresiasi juga disampaikan H.Said IFF. “Ternyata Koh King-King ternaknya bagus-bagus. Saya mendengar sendiri beberapa perkutut yang ada disini sebenarnya bisa dibuat lomba bukan dilevel lokal, tetapi nasional,” tegas H.Said IFF.

Sang tuan rumah yang mendapatkan acungan jempol hanya merespon dingin. Baginya bahwa apa yang dilakukan adalah sebuah bentuk hobi yang terus dilakoni. “Saya hobi perkutut, makanya saya tidak pernah ambisi untuk bisa menghasilkan ternakan bagus. Jika memang bisa keluar bagus, ya itu adalah rejeki dan kalaupun tidak, bagi saya tak masalah,” ungkap Mulyadi Kosasih.

H.Said kepincut produk Premiere dan langasung bawa pulang produk trah import

Meski tanpa target, namun King-King berusaha memasukkan penghuni kandang dengan kualifikasi yang tidak asal. Menurut pengakuannya bahwa indukan yang menghuni kandang ternaknya, sengaja dipilih melalui seleksi ketat. “Meski saya hobi, tapi saya tidak asal memasukkan indukan, ada beberapa kriteria yang harus dimiliki indukan jika ingin menjadi materi kandang,” sambung pria tinggi besar ini.

Adapun indukan yang dipastikan jadi materi kandang, berasal dari burung jawara yang sengaja diproyeksikan untuk indukan. Tidak sedikit indukan yang didatangkan dengan bandrol selangit karena masih mengalir trah import. Kenyataan itulah yang akhirnya menjadikan anakan bergelang Premiere mampu membius rasa penasaran mereka yang berada di lokasi tersebut.

Salah satu sudut Premiere Bird Farm Surabaya, banyak produk unggulan

 Termasuk juga H.Said IFF yang merasa bahwa produk ternak Premiere harus menjadi salah satu koleksinya untuk bisa dibawa menjelajah konkurs dari satu kota ke kota lain. Dengan pengalaman yang sudah tidak bisa dianggap enteng, bukan pekerjaan sulit bagi H.Said untuk mendeteksi adanya burung masa depan. Pelan namun pasti, ada suara yang membuat bulu kuduknya merinding.

Artinya jika itu terjadi, maka burung tersebut masuk kategori sebagai calon orbitannya. Diam-diam fokus pendengaran ditujukan pada posisi perkutut yang dimaksud. Sampai akhirnya H.Said menunjuk arah suara itu datang. Mulyadi Kosasih atau King-King langsung memberikan jawaban sesuai pertanyaan.

Trah Impor bergelang Premiere resmi berpindah tangan ke H.Said IFF Sepanjang Sidoarjo

Bahkan dikatakan bahwa perkutut yang dimaksud adalah anakan kedua dari salah satu indukan yang menjadi penghuni Premiere Bird Farm Surabaya. Sedangkan anakan pertama berada di kandang umbaran yang lokasinya tidak berjauhan dari mereka duduk. Siapa sangka, perkutut yang dimaksud mengeluarkan suara dan ternyata H.Said menilai bahwa burung tersebut membuatnya lebih tertarik.

“Dari pada adiknya, saya lebih pas dan cocok dengan kakaknya. Tinggal memoles dikit burung ini, saya yakin bisa diajak jalan-jalan ke konkurs nasional sekalipun,” apresiasi Ketua Pengcam Sepanjang. Bahkan jika harus memilih diantara keduanya, H.Said lebih pas untuk membawa pulang anakan pertama dari indukan yang sebagai dirahasiakan agar tidak sampai jatuh ke tangan orang lain.

Premiere Bird Farm Surabaya ternyata menyimpan produk unggulan kelas konkurs

“Untuk sementara identitas burung ini jangan sampai bocor ke luar, agar bisa tetap aman,” kata H.Said lagi. Nampaknya pemilik burung berprestasi bernama Sang Lokajaya ingin sekali membawa pulang. “Jangan dilepas dulu Bos King-King, saya ingin memastikan lagi memantau burung ini. Karena sekarang sudah malam dan kayaknya kurang maksimal untuk melakukan pemantauan. Entar kalau ada waktu kosong, saya langsung meluncur lagi kesini,” janji H.Said.

Sambil menunggu saat itu tiba, H.Said berusaha membawa pulang produk Premiere lainnya, yakni dari kandang K.A.5 bergelang Premiere 005 dengan formasi indukan jantan DLK 2460 dengan pasangannya DLK 2079). Trah darah impor yang mengalir kuat akhirnya memutuskan untuk menjadikannya sebagai bahan indukan.

“Karena produk Premiere yang saya incar belum ada deal, maka saya tetap bisa bawa pulang produk Premiere meski hanya untuk bahan indukan. Tapi kualitas burung ini memang benar-benar import. Saya berharap indukan ini bisa memberikan kontribusi besar pada produk IFF milik saya,” kata H.Said lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.