Connect with us

Lomba

Catatan Perjalanan LPI 2024 : Pendatang Baru Mengusik Seniornya, Putra Kadur dan Desy Ratnasari Reborn Layak di Podium Pertama, Tak Ada Dominasi Juara Jadi Bukti Persaingan Sengit

KONBUR Tayang

:

Liga Perkutut Indonesia 2024 sudah resmi berakhir. Konkurs Bawang Mas Cup Pamekasan yang dihelat pada Sabtu & Minggu, 07 – 08 Desember 2024 menjadi even pamungkas. Klasemen Akhir juga sudah merekap siapa saja yang akhirnya dinobatkan berbagai peraih podium di lima belas besar untuk Kelas Dewasa Senior dan Dewasa Yunior.

H.Hairul Fatah (kiri) bersama Team 3 Bintang Pamekasan

Perolehan poin dengan selisih yang tidak banyak, menjadi bukti bahwa persaingan perebutan podium juara berlangsung sengit. Artinya pula tidak ada dominasi juara yang berhasil diraih oleh para jawara yang ikut ambil bagian dalam meramaikan gelaran milik kung mania tanah air.

Untuk di Kelas Dewasa Senior, Putra Kadur, amunisi H.Hairul Fatah 3 Bintang Pamekasan yang menjadi peraih podium pertama berhasil mengumpulkan poin sebesar 860. Kemenangan perkutut ternakan ATLAS ini didapat setelah berhasil menjadi pemenang pertama (poin 150) pada LPI Putaran 1, 3, 4, 6 dan 7.

Ditambah dengan poin 40 (LPI Putaran 5, poin 10 (LPI Putaran 8 dan poin 60 (LPI Putaran 9). Dengan kemenangan terbanyak di podium pertama, Putra Kadur memang layak menyandang sebagai peraih podium pertama. Senandung Rindu yang tidak pernah sekalipun menembus podium pertama, berhasil meraih posisi kedua.

Slipknot orbitan Bambang Sutrisno Bangkalan, performanya mengusik sagn senior

Keberhasilan perkutut andalan Handang Semarang, produk ATLAS berkat poin 125 di LPI Putaran 1, poin 100 di LPI Putaran 3, poin 80 di LPI Putaran 4 dan 8, poin 50 d LPI Putaran 5, poin 15 di LPI Putaran 6, poin 60 di LPI Putaran 7 dan poin 90 di LPI Putaran 9. Total poin yang diraih Senandung Rindu adalah 600. 

Begitu juga dengan Camelia, orbitan H.Sunahwi Talango yang tidak pernah sekalipun merasakan menjadi juara pertama, namun berhasil menduduki posisi ketiga dengan total poin 590. Yang perlu menjadi catatan adalah hadirnya pendatang baru yang sempat mengusik ketenangan para seniornya yang selama ini merasa nyaman berada di zona aman.

Mereka adalah Samson, amunisi Cokro Hindoyo Lombok. Perkutut ternakan HDL ini mampu merangsek diurutan keempat Klasemen Akhir berkat raihan poin 125 di LPI Putaran 5, poin 60 di LPI Putaran 6, poin 70 di LPI PUtaran 7 dan 8 serta poin 100 di LPI Putaran 9. Nama lain sang pendatang baru adalah Slipknot, andalan Bambang Sutrisno Tanjung Bumi Bangkalan.

Desy Ratnasary Reborn bersama Team Primarasa Bandung dan kawan-kawan

Perkutut ternakan CTP ini langsung merangsek ke urutan 6 Klasemen Akhir, hanya dengan tiga kemenangan yang didapat pada LPI Putaran 7 (poin 100) LPI Putaran 8 (poin 150) dan LPI Putaran 9 (poin 125). Total nilai yang didapat Slipknot adalah 375. Begitu juga dengan Singo Edan orbitan H.Yazid RM BF Pamekasan.

Perkutut ternakan MABES ini langsung melesat di urutan 10 hanya dengan mengandalkan dua kemenangan saja yakni LPI Putaran 8 (poin 90 dan LPI Putaran 9 (poin 150). Di Kelas Dewasa Yunior, Desi Ratnasari Reborn, amunisi Team Dede Primarasa Bandung mengakhiri podium di urutan pertama.

Keberhasilan perkutut ternakan IBO ini berkat kemenangan pertama (poin 150) di LPI Putaran 6 dan 7 serta kemenangan lainnya yakni LPI Putaran 3 (poin 90), LPI Putaran 4 (poin 125), LPI Putaran 5 (poin 60 dan LPI 8 dan 9 (poin 100) dengan total poin sebesar 775. Simphoni andalan Kent Jogjakarta menyusul pada urutan kedua.

Ajik Gungtut Bali, bersama Markeso berusaha eksis di arena konkurs

Keberhasilan perkutut ternakan M&W ini berkat dua kali kemenangan di podium pertama (poin 150) yakni LPI Putaran 4 dan 8 serta kemenangan lainnya yakni LPI Putaran 1 (poin 100), LPI Putaran 5 (poin 40) dan LPI Putaran 7.  Begitu juga dengan Isabella orbitan Made Mindradjaja Bali yang sukses berada di urutan ketiga.

Kemenangan perkutut ternakan FIFA ini berkat 1 kali podium pertama (poin 150) di LPi Putaran 3 dan poin lainnya yakni LPI Putaran 1 (poin 125) serta LPI Putaran 6 (poin 125). Pendatang baru yang sempat memberikan tekanan dan mewarnai persaingan perebutan posisi juara adalah Markeso, orbitan Ajik Gungtut Bali.

Perkutut ternakan GALANG Surabaya ini hanya membutuhkan dua kemenangan untuk bisa hadir di urutan 8 Klasemen Akhir. Keberhasilan tersebut diraih pada LPI 8 (poin 125) dan LPI Putaran 9 (poin 80). Ada juga Megatron orbitan Haryanto Bali, perkutut ternakan M-46 Pamekasan yang hanya butuh dua kemenangan saja untuk bisa merebut urutan kesepuluh.

Team JBM Malang perlu diperhitungkan lawan

Dua kemenangan tersebut diraih dalam LPI Putaran 8 (poin 70) dan LPI Putaran 9 (poin 125). Begitu juga Nike Ardila orbitan H.Abdullah Mubarok Faisol Team JBM Malang, perkuttu ternakan CRISTAL Surabaya. Dengan satu kemenangan yakni LPI Putaran 9 (poin 150) berhasil menjadi juara ke tiga belas di Klasemen Akhir.

Dengan selisih poin yang cukup tipis dan tidak adanya dominasi kemenangan, maka menjadi indikasi bahwa persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung sengit dan ketat. Peluang demi peluang untuk menggeser lawan, sangat memungkinkan dan terbuka lebar. Bukan tidak mungkin hal ini akan terus berlanjut pada LPI 2025.

Semakin jelas bahwa perebutan podium juara akan semakin menarik untuk disimak, terlebih lagi para pendatang baru yang sudah teruji, akan terus memberikan tekanan pada para seniornya. Belum lagi jika nanti di tahun 2025 muncul pendatang baru yang akan meramaikan bursa perebutan podium juara.

Tentu akan semakin ketat dan sengit perlawanan yang akan diberikan oleh masing-masing andalan. Kita nantikan saja, pembuktian para jawara di Liga Perkutut Indonesia 2025. Apakah para senior akan mampu mempertahankan gelar atau akan tergusur dengan pendatang baru.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.