Connect with us

Perkutut

Silaturahmi ke Grand Master Surabaya, Mania Perkutut Singapore Borong Produk Kandang Favorit

KONBUR Tayang

:

Nama besar Grand Master Surabaya sebagai salah satu peternak yang sukses mencetak produk kelas konkurs, sampai saat ini masih belum pudar. Hal ini terlihat dari masih adanya kung mania yang melakukan silaturahmi ke markas yang berada di daerah Citra Land Surabaya.

Muhammad mania merbok Singapore (tiga kiri) borong produk Grand Surabaya

Mereka datang selain untuk menjalin silaturahmi, tujuan lain adalah dalam rangka mengincar produk Grand Master yang saat ini mulai kembali dengan performa yang membuat banyak mania penasaran. Beberapa gelaran konkurs, produk bergelang Grand Master muncul di daftar juara sebagai pemenang.

Kenyataan inilah yang membuat mereka tidak ingin melewatkan moment ini untuk bisa mendapatkan apa yang selama ini mereka cari. Ternyata para pemburu perkutut kelas lomba yang datang kesana, bukan saja kung mania Indonesia, tetapi beberapa mania luar seperti Singapore, menyempatkan bersandar ke Grand Master hanya demi memenuhi kebutuhan perkutut untuk mereka mainkan.

Muhammad didampingi Tek Gwan saat mantau perkutut

Senin, 20 November 2023, di kandang Grand Master, nampak ramai oleh kehadiran para pemburu perkutut kelas konkurs. Selain rekan-rekan yang biasa parkir disana, ada tamu yang cukup menyita perhatian, mereka adalah mania asal Singapore dan Batam, yakni Muhammad, H.Ling dan H.M. Chairul Anwar.

Ketiga mania ini datang dengan harapan bisa membawa pulang perkutut yang diincarnya. Tek Gwan sang pemilik farm, paham betul apa yang harus dilakukan. Seluruh produk unggulan dikeluarkan dengan harapan bisa terpantau oleh mereka. Ternyata, proses pantau yang ditemani langsung oleh tuan rumah, membuat mereka tertarik untuk memilikinya.

Tek Gwan dan Muhammad saling support hobi perkutut

Tek Gwan dengan sabar dan telaten, memberikan pandangan dan wawasan tentang seputar produk yang masuk kategori pilihan mereka. Cuaca ektrem yang terjadi di Surabaya, sempat membuat proses pemantauan terusik, namun demikian, semua itu tidak menyurutkan keinginan mereka untuk terus bertahan.

Muhammad misalnya, mania asal Singapore ini begitu fokus untuk memastikan mana produk yang akan diboyong ke Singapore. Lambat namun pasti, akhirnya mania satu ini berhasil memilih produk Grand. “Setelah saya mantau, ada burung yang saya suka, itu yang akan saya bawa pulang,” jelas Muhammad.

Deal anakan kandang Grand 6 A, adik Anak Emas juara pertama Hanging LPI Surabaya

Tak lama kemudian, ada lagi suara perkutut yang membuatnya terpesona. Saat itu juga, Muhammad juga langsung sampaikan ke pemilik burung. Dan lagi-lagi ada suara yang bikin kuping panas dan ingin memilikinya. “Wah, disini banyak burung bagus, makanya saya suka ada disini,” ungkap Muhammad.

H.Ling yang sempat memantau produk Grand Master, juga mengaku tak habis pikir dengan kualitas burung disana. “Burung disini bagus-bagus nich, saya suka,” ungkap H.Ling. Tek Gwan ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa produk yang masuk pilihan mania Singapore ini adalah anakan dari kandang yang selama ini menjadi andalan.

Proses pantau terus dilakukan Muhammad demi dapatkan burung incaran

“Pilihan mereka memang tidak salah dan ternyata tepat, burung yang mereka pilih itu adalah dari anakan kandang bagus,” jelas Tek Gwan. Adapun kandang yang dimaksud adalah kandang 6 A (Palem SK 09 x Palem SK 26). Dari kandang ini muncul nama burung Anak Emas yang diorbitkan Yok Jing dan berhasil menjadi juara pertama konkurs Piala Pangdam V Brawijaya, Liga Perkutut Indonesia Putaran 11 di Kelas Piyik Hanging.

Salah satu perkutut yang sempat terpantau Muhammad dengan kualitas yang tidak kalah bagus adalah adik dari Anak Emas. “Saya dengar suara burung tuh, enak,” puji Muhammad. “Dari kandang ini sudah mengeluarkan lima strip, semua anakan kualitasnya rata,” ungkap Tek Gwan.

Cuaca panas tak membuat Muhammad menyerah saat pantau burung

Kandang lain yang tidak kalah bagusnya adalah kandang Grand 5 A (Palem.Sk 31 x Grand K.13 A), ada juga kandang Grand 10 A (Grand K.12 A x Palem SK.26) dan kandang Grand 11 A (Grand 10 A x Palem SK.31). Diakui oleh Tek Gwan bahwa ada beberapa kandang yang kosong karena belum ada penghuni.

Proses seleksi indukan terus dilakukan untuk mengisi kandang yang kosong, namun sampai jari ini masih ada kandang yang belum memiliki penghuni untuk segera melahirkan produk yang banyak diincar kung mania. “Sebenarnya seluruh kandang bisa terisi, namun calon jodohan yang sudah mau masuk, ada yang dipinang orang, jadi terpaksa saya relakan,” ungkap Tek Gwan lagi.

Kung mania lintas negara, Singapore dan Indonesia

Bahkan satu diantara sekian produk Grand yang bakal diboyong Muhammad Singapore, sudah masuk rencana untuk menjadi penghuni kandang Grand yang kosong. Namun rencana itu harus tertunda dan harus mencari ulang calon indukan yang akan mengisinya. “Ada perkutut yang dibawa Pak Muhammad sebenarnya mau saya buat indukan, tapi karena diminati, maka saya relakan,” sambung Tek Gwan lagi.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.