Perkutut
Samsul Arifin Muncar Banyuwangi, “Kuras Habis” Produk Ternak Dewa Suara Pamekasan, Order Berikutnya 50 Pasang Indukan Masih Nunggu Antrian
Saat ini Dewa Suara Bird Farm Pamekasan mengalami krisis produk ternak. Perkutut yang biasanya terpajang di kandang umbaran ataupun sangkar harian, kini tidak nampak lagi seperti biasanya. Suasana sepi tanpa penghuni, kini menjadi pemandangan yang seringkali bisa ditemui.
Antara senang karena bisa mengeluarkan seluruh produk tanpa sisa dan merasa bingung sebab tidak mampu memenuhi semua kebutuhan dan permintaan pasar. “Alhamdulillah saat ini Dewa Suara kehabisan stok anakan perkutut, padahal masih ada yang cari dan saya tidak bisa memenuhinya,” terang Imam Hidayat pemilik Dewa Suara Bird Farm.
Ranji dan kandang umbaran yang biasa dipenuhi perkutut, terlihat kosong. Begitu juga dengan deretan sangkar yang tergantung, juga ikut ikutan tidak berpenghuni, pergi bersama pemilik barunya. Kalaupun ada, itu sudah menjadi milik orang lain yang kebetulan belum diambil pemiliknya.
Padahal selama ini Dewa Suara disupport burung-burung dari CTP Bird Farm Bangkalan, namun itu belum menjadi solusi. “Selama ini Dewa Suara banyak dibantu CTP Bangkalan, yang rutin mengirim produknya ke sini, baik burung untuk lomba ataupun ternak, tapi ternyata masih tetap saja kurang,” ungkap Imam Hidayat.
Kondisi ini disebabkan oleh bertambahnya peminat perkutut bergelang Dewa Suara, baik di Pamekasan sendiri ataupun luar kota, salah satunya Samsul Arifin kung mania Muncar Banyuwangi. Bersama beberapa rekan yang tergabung dalam komunitas kung mania Kraton Muncar Banyuwangi, Samsul Arifin menjadikan perkutut bergelang Dewa Suara sebagai referensi dalam memilih produk unggulan.
“Saya berlangganan disini sudah lama, sekitar 1 tahun yang lalu,” jelas Samsul Arifin. Menurutnya selain murah, kualitas bagus yang dimiliki, menjadi alasan kuat untuk memilih produk bergelang Dewa Suara. Diceritakan oleh Samsul Arifin bahwa awal berkunjung ke markas Dewa Suara dan memboyong sekitar 23 ekor untuk indukan.
Bandrol terjangkau menjadi daya tarik baginya untuk membawa perkutut dalam jumlah yang lumayan. Ternyata setelah indukan tersebut berproduksi, hasil anakannya tidak mengecewakan. “Burung untuk indukan yang pernah kami beli dengan harga murah dan terjangkau, ternyata mengeluarkan anakan bagus, makanya saya kembali lagi,” ungkap Samsul.
Imam Hidayat mengaku bahwa produk yang dihasilkan Dewa Suara memang bukan asal-asalah. Support indukan dadi CTP Bird Farm Bangkalan, menjadi faktor penentu kualitas yang digasilkan. “Indukan yang ada di sini, semua barasal dari CTP. Saya disupport langsung CTP. Dan indukan yang ada disini bukan indukan asal-asalan, makanya kalau keluar bagus, itu sudah wajar,” papar imam Hidayat.
Kenyataan itulah yang membuat Samsul dan rekan-rekan lain serta pembeli kembali memboyong produk Dewa Suara. Kabar terakhir bahwa Samsul masih saja berusaha untuk mendaratkan perkutut bergelang Dewa Suara. Bahkan untuk saat ini, Samsul mengaku bakal memborong 50 pasang calon indukan untuk dibawa ke Muncar Banyuwangi.
“Selama ini saya sudah banyak ambil di Dewa Suara untuk indukan, nah sekarang saya juga mau ambil lagi karena banyak permintaan di Banyuwangi, tapi saya stok sudah habis,” ungkap Samsul. Imam Hidayat sendiri mengaku bingung karena tidak bisa memenuhi seluruh permintaan.
“Saya sudah berusaha untuk menyediakan stok produk sendiri. Bahkan saya juga sudah minta bantuan ke CTP Bangkalan untuk menyediakan calon indukan yang dipesan Mas Samsul, tapi ternyata belum bisa memenuhi, karena untuk saat ini disana juga kehabisan stok,” papar Imam Hidayat.
Akhirnya Imam Hidayat bisa menjanjikan untuk memenuhi permintaan tersebut dalam waktu maksimal 1 bulan. “Kalau untuk saat ini saya belum bisa memenuhi, makanya saya janji dalam 1 bulan agar Mas Samsul kembali lagi kesini dan membawa pesanannya,” kata Imam Hidayat lagi.