Perkutut
NHD Bird Farm Sumenep, Mayoritas Indukan dari Trah CMM Sidoarjo, Target Bisa Lahirkan Produk Volume Besar dan Irama

Dunia hobi perkutut berkembang begitu luar biasa. Banyak indikasi yang memperkuat kenyataan tersebut. Agenda konkurs sudah terjadwal selama satu tahun kedepan, baik pada level nasional, regional ataupun lokal daerah. Bahkan beberapa pihak mengaku kesulitan mendapatkan jadwal untuk menggelar kegiatan miliknya.

Begitu juga dengan keberadaan peternak yang makin bermunculan dimana-mana, baik di perkotaan sampai ke pelosok desa. Yang tidak kalah penting adalah bahwa indukan atau trah juga hampir dimiliki oleh setiap peternak. Sekarang tinggal bagaimana mengolah dan melakukan crossing indukan sehingga bisa menghasilkan produk unggulan.
Tentu saja setiap peternak memiliki target dan harapan terhadap produksi kandang ternaknya, melahirkan anakan yang jadi buruan dan bidikan kung mania. Adalah sebuah kebanggaan dan dinilai sukses jika mampu meraih hal demikian. NHD Bird Farm Sumenep menjadi satu diantara sekian peternak yang memiliki rencana demikian.

Farm yang dinahkodai oleh dua orang yakni Heru dan Didik mencoba fokus untuk mengembangkan indukan yang sudah resmi bergabung bersama mereka. Indukan bergelang CMM Bird Farm Sidoarjo dipilih menjadi penghuni kandang ternak dengan harapan bisa mewujudkan rencana mereka.
Dari sekitar 50 kandang ternak, mayoritas indukan berasal dari CMM. “Kebetulan indukan disini banyak berasal dari Pak Miko CMM, kami memang menjadi peternak binaan CMM Sidoarjo,” jelas Heru. Lebih lanjut disampaikan bahwa keinginan memboyong indukan CMM memang bukan tanpa alasan.

“Selama ini CMM dikenal sebagai peternak yang sukses mencetak burung, makanya saya ingin menjadi bagian dari CMM agar bisa menghasilkan seperti apa yang didapat oleh Pak Miko,” ungkap Heru. Apa yang disampaikan memang tidak berlebihan, beberapa kandang yang dinyatakan favorit berisi indukan trah CMM.
Sebut saja Kandang NHD 21 yang bermaterikan CMM K.26 bersama pasangannya CMM B.2. Dari kandang ini lahir anakan berprestasi bernama Gong yang sukses meraih prestasi di Kelas Piyik Hanging dalam sebuah gelaran di Sumenep. Kandang lain adalah NHD 9 dengan formasi kandang indukan jantan NST bersama indukan betina CMM K.10.

Dari kandang ini lahir perkutut bernama Panji Laras yang sudah membuktikan diri sebagai peraih juara juga di Kelas Piyik Hanging dalam sebuah gelaran di Sumenep. Diakui oleh Heru bahwa produk NHD memang masih terbilang baru. Farm yang berlokasi di Desa kepanjin ini resmi launching pada 21 November 2021 dengan 4 petak kandang saja.
Usia yang bisa dikatakan baru, untuk sebuah peternak yang ingin mencoba tampil berebut peluang menjadi farm yang sukses mencetak produk harapan. NHD yang merupakan kepanjangan dari Nahkoda Heru dan Didik memiliki keinginan kuat menjadi peternak sukses yang luar biasa. Sementara untuk kandang lain, saat ini dalam fase pengembangan.

“Target kami adalah ingin mencetak burung dengan volume besar namun irama. Saya yakin dengan materi CMM yang ada saat ini, harapan NHD untuk merealisasikan bisa terwujud,” harap Heru. Untuk itulah saat ini NHD lagi mengembangkan indukan di beberapa kandang seperti NHD 24 yang bermaterikan indukan jantan CMM Kandang C.6 bersama pasangannya CMM Kandang A.8.
Ada juga kandang NHD 23 dengan formasi indukan jantan CMM K.11 bersama pasangannya CMM A.1. Kandang lain adalah NHD 22 dengan formasi indukan jantan CMM A.7 dengan betina Magnum A.1. Mudah-mudahan tahun ini NHD bisa segera mengeluarkan produk harapan dan unggulan sehingga bisa langsung membuktikan bisa mencapai target seperti yang kami inginkan,” sambung Heru lagi.

Hal yang sama disampaikan Didik Tirmidzi. “Setiap peternak pasti ingin mendapatkan anakan bagus, makanya saya cari indukan yang kami anggap bisa mencapai tujuan kesana, makanya CMM menjadi pilihan kami,” jelas Didik. Setidaknya dengan formasi indukan yang sudah berkumpul dikandang ternak, maka peluang untuk bisa mewujudkan cita-cita bisa segera menjadi kenyataan.
Sementara untuk mendukung program ternak, NHD juga menggunakan produk kandang yang diproduksi oleh Niaga Arsitek Pandian Sumenep. Usaha pembuatan kandang ternak yang sudah banyak mendapatkan orderan dari beberapa peternak yang ada di Sumenep dan sekitarnya. Soal kualitas, tidak perlu dikhawatirkan.

Ditambahkan oleh Didik bahwa seluruh proses pembuatan kandang sampai pengembangan indukan yang ada, berjalan sesuai harapan. Beberapa produk juga sudah tersebar dan dimiliki kung mania dengan hasil prestasi yang tidak mengecewakan. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Miko CMM yang telah banyak membantu NHD dalam mengembangkan indukan, mudah-mudahan harapan kami untuk mendapatkan anakan bagus bisa segera terwujud,” harapan Didik.
