Lomba
Majapahit Cup Mojokerto, LP-Jatim Seri 6 (Minggu, 03/09), Jawara Empat Warna Berebut Podium Pertama, Caviar Landon dan Ruby Star, Lolos dari Serangan Lawan

Memasuki hari kedua, pelaksanaan Liga Perkutut Jawa Timur Seri 6 bertajuk Majapahit Cup Mojokerto yang dihelat pada Minggu, 03 September 2023, semakin seru. Persaingan burung level atas mewarnai perjalanan penjurian. Cuaca cerah dan cenderung panas semakin menambah suhu pertarungan perebutan posisi kejuaraan semakin hangat dan penuh aksi dramatis.

Juri kali ini dituntut untuk lebih jeli dan fokus dalam memberikan penilaian pada burung milik peserta yang bertarung di dua kelas yakni Dewasa Senior dan Dewasa Yunior. Pembekalan juri oleh Benny Mintarso Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jawa Timur dan H.Gunawan Ketua Pengwil Jawa Timur sebelum acara dimulai, memberikan dampak yang luar biasa pada juri untuk menjalankan misi menjadi juru bonus dengan semangat yang tinggi.
Benny Mintarso saat itu meminta juri untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan amanah. “Karena masing-masing kelas berjumlah 2 blok, maka saya minta tolong agar juri memantau betul burung, karena peserta saat ini sensitif sekali,” tegas Benny Mintarso. Keinginan tersebut diperkuat oleh pernyataan H.Gunawan.

“Saya menghimbau kepada koordinator, kalau memang tidak layak, gak usah dikasih usulan. Upayakan pemberian usulan harus dipertimbangkan betul kualitas burung,” harap Ketua Pengwil Jatim. Lebih lanjut disampaikan bahwa jika ada teriakan peserta yang menggangu konsentrasi juri, maka juri berhak meminta dewan pengawas untuk mengkomunikasikan hal tersebut, karena dewan dibayar untuk menjalankan tugasnya.

“Juri gak usah takut untuk meminta bantuan dewan pengawas ketika ada peserta yang menggangu dengan teriakannya,” sambung H.Gunawan. Benny Mintarso pada kesempatan yang sama juga berharap agar juri siap setiap saat untuk ditugaskan pada posisi yang berbeda.

“Ditempatkan dimana saja, juri harus siap, mau jadi juri, koordinator ataupun dewan, karena kalian adalah juri nasional yang sudah memiliki pengalaman dan jam terbang yang tinggi,” ungkap Benny. Penegasan kinerja juri juga disampaikan H.Andri Supirno Ketua Pengda Mojokerto dalam sambutannya.
“Hari ini adalah lomba kelas dewasa, oleh karena itu saya harap peserta harus bisa dewasa dalam mengikuti lomba,” tegas Ketua Panitia LP-Jatim Majapahit Cup Mojokerto. Ditambahkan bahwa dengan tidak berteriak, maka memberikan kesempatan kepada juri untuk bisa memantau burung secara maksimal dan peserta lain bisa menikmati suara indah perkutut yang dilombakan.

“Permintaan saya, setengah hari saja peserta tidak berteriak, ciptakan suasana damai dan tenang,” harap H.Andri Supirno. Hal ini sesuai dengan keinginan H.Gunawan bahwa perbaikan bukan saja dari juri. “Perbaikan tidak hanya datang dari juri saja, tetapi peserta juga harus merubah sikap dan tingkah laku untuk lebih tertib ketika berada di lapangan. Mari ciptakan situasi yang nyaman selama dalam pelaksanaan acara,” tambah H.Gunawan.

Sementara itu dari dalam arena disampaikan bahwa pelaksanaan lomba berjalan lancar tanpa masalah. Empat babak penjurian bisa selesai sesuai harapan. Rekapitulasi nilai akhirnya menentukan posisi kejuaraan. Untuk di Kelas Dewasa Senior, babak pertama terjadi perang antara Ruby Star amunisi Dede Primarasa Bandung, Mandalika amunisi 2 Putri HSF/HSF Group Pamekasan dan Black Foot amunisi H.Anwar Talango Sumenep.

Ketiganya berhasil meraih bendera 4 warna. Namun dibabak kedua, Mandalik dan Black Foot hanya bisa meraih bendera tiga warna hitam, sementara Ruby Star terus mempertahankan perolehan nilai 4 warna. Begitu juga di babak ketiga Ruby Star tetap bertahan dengan raihan bendera 4 warna, sedangkan Mandalika dan Black Foot mengalami penurunan nilai yakni hanya meraih bendera dua warna hitam.

Dengan demikian Ruby Star, perkutut yang baru saja di take over dari H.Aziz Ababil Sampang dengan angka 250 juta langsung mengunci kemenangan di podium pertama, meski di babak akhir perolehan bendera tiga warna hitam tetap diraihnya. Dengan demikian perkutut ternakan Ababil yang dikerek pada nomor 277 dinobatkan sebagai peraih podium pertama.

Sedangkan Mandalika dan Black Foot tetep bertahan pada raihan bendera dua warna hitam dan posisi kedua berhasil diraih Mandalika ternakan Magnum yang dikerek pada nomor 286, diikuti oleh Black Foot produk ternak Ababil yang menempati nomor kerekan 285 sebagai peraih juara ketiga. Untuk Kelas Dewasa Yunior, pertarungan tidak kalah hebatnya.

Rupawan amunisi Sony Hartanto Surabaya mengawali penjurian dengan raihan nilai empat warna. Pesaing terdekat yakni Caviar Landon amunisi Wawan Domisol Blega Bangkalan dan Bangsawan amunisi Sony Hartanto Surabaya hanya meraih bendera tiga warna hitam. Memasuki babak kedua, raihan bendera berhasil didapat oleh ketiganya dengan nilai tiga warna hitam.

Babak ketiga, Bangsawan dan Caviar Landon meraih bendera tiga warna hitam sedangkan Rupawan hanya berada di angka dua warna hitam. Siapa sangka, di babak akhir, Caviar Landon langsung menyalip dengan raihan bendera empat warna. Seketika podium bertama harus diberikan pada Caviar Landon, perkutut ternakan JBN yang dikerek pada nomor 213.

“Alhamdulillah harinini Caviar Landon berhasil membawa pulang podium pertama di Kelas Dewasa Yunior, mudah-mudahan kedelan makin stabil dan bisa terus berprestasi pada tempat yang sama,” harap Ali Domisol dan mekanik. Sedangkan urutan kedua berhasil menjadi milik Rupawan, produk ternak Jupiter yang menempati nomor kerekan 203 dan tempat ketiga diraih Bangsawan, ternakan Jupiter yang berada di nomor kerekan 184.

Dalam kegiatan kali ini, panitia menerapkan sistem fair play penjualan tiket. Diawal acara, seluruh tiket yang tercetak, dihitung dengan menghadirkan beberapa peserta yang sudah hadir di lapangan. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada pesanan tiket yang terjual. “Monggo bapak-bapak yang sudah hadir di lapangan, kami akan membuka segel tiket dan kita hitung bersama-sama, agar tidak terjadi curiga dan fitnah bahwa kami menerima pesanan nomor tiket,” ucap Taufik.

H.Andri Supirno mengaku bahwa cara ini dilakukan sebagai wujud bahwa panitia tidak curang dalam menjual tiket untuk peserta. Diakhir acara panitia mengucapkan bahwa terima kasih atas dukungan, kerjasama dan para yang diberikan peserta. Permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan, baik penyajian acara, menu makan, lapangan dan serta hal yang lain.
