Perkutut
Liga Perkutut Jatim#5, HUT Pengda Sidoarjo 2024 (Sabtu, 24/08), Diramaikan 9 Blok Peserta, Podium Pertama Berhasil Direbut Slipknot, AW Lambo dan White Elephant
Hari pertama gelaran Konkurs Seni Suara Burung Perkutut HUT Pengda Sidoarjo Cup, Sabtu 24 Agustus 2024 berjalan sesuai harapan. Sekitar 9 blok peserta yang terbagi atas Kelas Piyik Bebas (3 blok) Kelas Piyik Yunior (3 blok) dan Kelas Piyik Hanging (3 blok) ikut meramaikan gelaran yang merupakan agenda Liga Perkutut Jawa Timur putaran 5.
Lapangan milik Pengda Sidoarjo yang berada di Desa Kepatihan Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo, penuh sesak oleh kung mania yang hadir dari berbagai daerah. “Alhamdulillah hari ini kami baru menyelesaikan satu agenda dari dua kegiatan yang akan kami laksanakan. Semua berjalan sesuai harapan kami,” terang Miko CMM selaku Ketua Pengda Sidoarjo.
Lebih lanjut disampaikan bahwa jumlah peserta ini sudah masuk target yang dipasang panitia. “Jumlah peserta sudah termasuk target yang kami pasang,” sambung pemilik CMM Bird Farm. Miko mengaku sempat khawatir dengan jumlah pendaftar. “Terus terang kami sempat khawatir dengan jumlah pendaftar. Seminggu sebelum pelaksanaan, jumlah yang masuk masih kami anggap minim,” ungkap Miko CMM.
Namun kekhawatiran itu sirna seiring perjalanan waktu. Pelan namun pasti, catatan bagian pendaftaran menunjukkan angka yang menggembirakan. Sampai akhirnya panitia berhasil menghadirkan 9 blok peserta di kelas kerekan dan gantangan. Menurut Miko CMM kondisi ini disebabkan oleh padatnya jadwal lomba.
Kung mania melakukan pertimbangan matang ketika memutuskan untuk hadir atau tidak dalam sebuah gelaran. “Saya sadar bahwa padatnya jadwal lomba memang membuat peserta harus mempertimbangkan ketika akan ikut lomba,” kata Miko lagi. Budi Susilo, ketua pelaksana mengatakan hal yang sama.
“Kami sempat pesimis dengan pelaksanaan lomba terutama dalam hal jumlah peserta, tapi Alhamdulillah semua berjalan sesuai harapan dan rencana,” jelas pemilik The Mars. Sementara itu, seperti pada pelaksanaan sebelumnya, juri dan panitia duduk bareng untuk menyamakan persepsi.
Benny Mintarso yang sempat absen beberapa waktu, berada di tengah-tengah juri sekaligus mengklarifikasi seputar kabar simpang siur yang sempat berhembus. “Alhamdulillah hari ini saya bisa berkumpul kembali dengan kalian, tidak ada yang perlu dipersoalkan lagi, semua sudah selesai,” harap Benny Mintarso.
Selanjutnya Akhmad Mauludin juri nasional asal Sampang menyampaikan beberapa komentar. Pertama soal penilaian kali ini mengunakan hitungan 2 – 3 – 4. “Tolong tampakkan pada peserta agar mereka tahu bahwa kalian menghitung setiap suara burung. Hal ini penting untuk menghindari protes,” tegas Akhmad Mauludin.
Lebih lanjut disampaikan pula untuk memperhatikan penempatan nilai burung sesuai kualitas. “Tolong saat menilai burung jangan ngarang, sesuaikan dengan bunyi burung. Jangan sampai ada celah bagi peserta untuk protes. Jangan pula terpengaruh pada sangkar dan peserta yang teriak,” sambung juri nasional.
Benny Mintarso yang masih berada di sana, mengatakan pendapat. “”Juri jangan sampai takut dan bimbang untuk memberikan nilai. Kalau memang benar dan yakin, lakukan yang terbaik,” kata Benny Mintarso. Cuaca cerah disertai angin yang berhembus mesra, mengawal acara dari babak pertama sampai akhir.
Proses penjurian berlangsung tanpa hambatan, sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan dilakukan. Untuk podium pertama di Kelas Piyik Bebas diraih Slipknot amunisi Bambang Sutrisno Bangkalan, perkutut ternakan CTP yang dikerek pada nomor 69. Disusul kemudian Anandika andalan Dede Primarasa Bandung, produk ternak ZNF yang berada di nomor kerekan 68.
Dan tempat ketiga dimiliki Raja Tega orbitan H.Budi Probolinggo tebakan BHS yang berada di nomor kerekan 112. Di Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik AW Lambo amunisi Awong Surabaya, produk Atlas yang menempati nomor kerekan 145. Disusul kemudian Alexis andalan Agus TP Surabaya, ternakan Atlas yang berada di nomor kerekan 203.
Dan tempat ketiga dimenangkan Tiara Cinta orbitan Tim Chelsea Surabaya, produk ternak Cak Goendul yang dikerek pada nomor 219. Untuk Kelas Piyik Hanging juara pertama menjadi milik White Elephant amunisi H.Jay/H Reyhan Binuang Kalimantan Selatan, perkutut ternakan Inaya yang digantang pada nomor 67.
Ditempat kedua ada Mutiara Timur andalan H.Holik JBN Galis Bangkalan produk ternak JBN yang digantang pada nomor 95 dan tempat ketiga dimenangkan Sabdo Palon Jr orbitan Fadli JDR Surabaya, perkutut ternakan JDR yang menempati nomor gantangan 76.