Perkutut
Liga Perkutut Jatim#5, HUT Pengda Sidoarjo 2024 (Minggu, 25/08), Penjurian Ketat Tanpa Toleransi, Podium Pertama Jadi Pembuktian Camelia dan Desi Ratnasari Reborn
Hari kedua Minggu, 25 Agustus 2024, pelaksanaan Liga Perkutut Jawa Timur Seri 5, HUT Pengda Sidoarjo 2024 berjalan lancar dan sukses. Dua kelas yang dilombakan (Dewasa Senior dan Dewasa Yunior), penuh sesak oleh peserta. Bukan saja para penggila lomba di wilayah Jawa Timur yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, mania dari luar juga berpartisipasi meramaikan bursa pertarungan perebutan podium juara.
Mereka adalah Team Prosper 1224 Bandung, Team Dede Primarasa Bandung, Kent BF Yogyakarta, Team Kasdoel Bali dan beberapa nama lain. Kehadiran mereka tentu menjadi sesuatu yang luar biasa karena harus berhadapan dengan para jawara di Jawa Timur yang selama ini sudah malang melintang dalam perebutan posisi kejuaraan.
Tepat pukul 08.00 proses penjurian dimulai. Diawali dengan breefing juri yang dilakukan langsung oleh Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jawa Timur, Benny Mintarso. Pertemuan tersebut sempat mengevaluasi kinerja juri Sabtu kemarin. Kekurangan dan permasalahan yang dihadapi serta ditemui pada hari sebelumnya menjadi catatan penting bagi juri yang akan bertugas hari ini, agar bisa lebih baik dan menghindari masalah.
Beberapa juri yang kemarin bertugas dan hari ini kembali diperkenalkan masuk lapangan, memberikan beberapa catatan yang akan dilakukan evaluasi apakah yang harus dilakukan selanjutnya. Lantas Benny Mintarso merangkum hal tersebut dengan jawaban bahwa juri harus tegas dan jangan goyah.
“Untuk yang kesekian kalinya saya sampaikan pada juri agar tidak goyah dan tetap fokus pada tugasnya. Jangan takut pada peserta,” tegas Benny Mintarso. Hal senada disampaikan Akhmad Mauludin, juri nasional asal Sampang Madura. “Rekan-rekan juri, tolong nilailah burung apa adanya, sesuai dengan kualitas pada saat itu, jangan sampai terpengaruh oleh teriakan,” harap Akhmad Mauludin.
Acara dilanjutkan dengan sambutan panitia. “Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari peserta yang telah hadir dan kami ucapkan selamat berlomba,” jelas H.Khusnut Taufiq yang mewakili ketua Pengda dan Ketua Panitia. Cuaca cerah mengawal kegiatan dari babak pertama sampai akhir. Empat babak penjurian berlangsung dalam kondisi yang menggembirakan.
Penjurian kali inibenar-benar ketat. Tidak ada toleransi bagi peserta untuk mendapatkan nilai lebih, semua bergantung dari kualitas burung. kenyataan ini berdampak pada perolehan nilai. Jawara yang turun kali ini merupakan petarung level nasional.
Maksimal nilai yang diraih peserta 43 ¾ atau bendera tiga warna hitam. Sampai akhirnya ditetapkan daftar juara di masing-masing kelas. Untuk Kelas Dewasa Senior, podium pertama berhasil diraih Camelia, amunisi h.Sunahwi Talango, perkutut ternakan Ababil. Kemenangan peserta yang dikerek pada nomor 45 berkari raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, kedua, ketiga dan bendera tiga warna pada babak keempat.
Disusul kemudian Dollar, andalan Boss Athif Sampang, perkutut ternakan Euro yang menempati kerekan 40 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama. Bendera tiga warna hitam pada babak kedua dan ketiga serta bendera dua warna pada babak keempat. Di temapt ketiga diraih Black Mamba.
Perkutut aorbitan team Prosper 1234 Bandung. Kemenangan perkutut bergelang IMR yang dikerek pada nomor 78 berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama, tiga warna pada babak kedua dan ketiga serta bendera tida warna hitam pada babak keempat. Di Kelas Dewasa Yunior, pertarungan terjadi begitu luar biasa.
DDesi Ratnasari Reborn yang tampil di nomor kerekan 107, amunisi Dede Primarasa Bandung tampil dahsyat. Lawan yang berusaha merebut podium nampaknya dengan mudah di tepis oleh perkutut ternakan IBO. Bambang Kancil yang mengawal langsugn sang asuhan merasa bahwa kinerja Desi Ratnasari Reborn sudah sesuai harapan.
“Alhamdulillah Desi Ratnasari Reborn tampail dahsyat dan akhirnya pertarungan berakhir dengan kemenangannya. Ini hasil yang harus kami syukuri,” terang Bambang Kancil. Menyusul pada urutan kedua, Bom Bali, andalan H.Junaedi./Tim Kasdoel Bali. Turun pada nomor ekrekan 143, perkutut bergelang Alexander 420 membuat para penikmat suara indahnya merasa terhibur.
“Hari yang menyenangkan dan kami bisa membawa pulang trophy juara meski di urutan kedua. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik dan stabil lagi,” ungkap H.Junaedi Tim Kasdoel. Dan tempat ketiga dimenangkan AW Rindu, orbitan Awong Surabaya, ternakan LIM yang ada di nomor kerekan 103.
Arif LMN Sidoarjo juga meraih sukses. Sang rawatan yakni Bunga Desa, perkutut yang tampil di nomor kerekan 119 produk ternak LMN berhasil merangsek ke urutan keenam. “Bunga Desa ini tampil untuk pertama kalinya, hasil ternakan sendiri yakni LMN 176, dengan indukan jantan LY 344 (Bintang Fajar) Cristal B-3 x RPM K.Alpard dengan betina WDT K.A1N ET 600 x WDT K-M5S,” ungkap Arif.