Connect with us

Perkutut

Liga Hanging Pro Pemula Jember Seri-2: Produk JBM Malang Dominasi Juara Di Dua Kelas, Balita Kuasai Kelas Hanging B, Lelang Piyik Peternak Lokal Laku Mahal

Published

on

Liga Hanging Pro Pemula Jember

Perburuan poin di Liga Hanging Pro Pemula Jember seri ke-2 yang digelar hari Minggu 25 Februari 2024, di markas H.G BF, Klatakan, Tanggul, Jember. Terlihat lebih ramai, lebih seru dan lebih ketat persaingannya dari pada perburuan poin di liga yang pertama.

Pasalnya di liga kali ini, selain dibanjiri oleh peserta dari Lumajang dan Jember. Beberapa peserta dari luar kota, seperti dari Blitar, Malang, Kalibaru Banyuwangi. Rupanya tak mau ketinggalan, jugat ikut nimbrung dengan mengusung jago-jago muda terbaiknyan untuk ikut berburu poin.

KELAS PIYIK YUNIOR. Pesertanya cukup ramai.

“Alhamdulillah, putaran ke 2 liga hanging pro pemula kali ini banyak mendapat respon dan perhatian dari teman-teman luar kota. Saya mewakili panitia, hanya bisa mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman di Jember. Mudah-mudahan seri berikutnya, liga ini bisa tambah ramai,” tutur H.Gufron selaku ketua pelaksana.

Namun ada yang beda diputaran liga kali ini. Dimana panitia, selain tetap membuka kelas liga hanging A yang pesertanya bebas dan kelas liga hanging B khsusus untuk pemula. Rupanya panitia juga membuka kelas piyik yunior atau kelas setengah kerek. Namun kelas ini tidak masuk poin liga.

KELAS HANGING A. Full gantangan dan banyak turun jago-jago dari luar kota.

“Betul, dan dibuka kelas piyik yunior karena banyak permintaan dari teman-teman. Ya munkin dengan ada tambahan kelas setengah kerek, putaran ke-2 liga kali ini memang jadi tambah ramai saja,” tambah H. Gufron.

Dan memang betul, dengan hadirnya peserta dari luar kota serta penambahan kelas piyik hanging. Selain suasana lomba makin ramai, perburuan poin di dua kelas liga, yaitu kelas hanging A dan hanging B juga sangat ketat dan seru.

KELAS PIYIK HANGING B. Upaya untuk memberi kesempatan kepada pemain pemula.

Terbukti, begitu peluit tanda babak pertama dimulai. Suasanapun berubah menjadi tambah ramai, oleh suara anggung dari jago-jago yang dikerek maupun yang digantung. Namu juri-juri muda yang ditugaskan dengan diawasi langsung oleh para jurnas senior Jember. Mampu menjalankan tugas dengan baik, sesuai arahan yang diberikan oleh ketua Pengda Jember bersama ketua Bidang Penjurian.

Bahkan ketatnya aturan penilaian baru P3SI, di kelas piyik yunior ada beberapa burung yang harus mendapat sangsi atau diskulifikasi karena gacor. Namun untuk kelas ini, sangsi yang diberikan hanya per-babak. Misalnya ada burung yang sudah mendapat nilai tiga wana atau lebih, karena kena diskulifikasi nilainya diturukan menjadi dua warna.

PARA JUARA KELAS PIYIK YUNIOR. Produk JBM Malang mendominasi.

Namun dibabak-babak berikutnya burung tersbut dinilai tak menyalai aturan, masih bisa masuk nominasi juara sesusai nilai yang didapat. Tapi aturan diskulifikasi untuk kelas piyik hanging berbeda. Dimana jika ada burung piyik kena dis karena dinilai ngerot, gacor atau mbekur-bekur. Maka diskulifikasi berlaku penuh empat babak, jadi burung tersebut sudah tidak bisa masuk nominasi juara.

Dan setelah melalui persaingan ketat antara jago, di kelas piyik yunior, kelas hanging A maupu hanging B, selama empat babak penuh penilaian. Akhir beberpa produk farm JBM Malang, yang dikawal langsung oleh Dayat. Berhasil mendominasi posisi terhormat dua kelas yang berbeda.

DAYAT JBM. Sukses mengawal Demokrat dan Rejeki merebut tropy juara pertama.

Seperti di kelas piyik yunior, Demokat yang dikerek dinomor 36, meski dibabak pertama burung ini sudah mendapat sangsi diskulifikasi.Namun di tiga babak berikutnya, jago bergelang JBM ini mampu kerja stabil tanpa menyalahi aturan. Dengan mendapat nilai 43, ¼, 43½, 43½ dan 43, Demokrat dinilai layak merebut posisi pertama. Dan Cinta Hati yang juga produk JBM, mengunci di posisi runer up.

H. HOLIS (KIRI) BERSAMA YUDO. Sukses moncer bersama produk sendiri yaitu jatimas BF.

Rupanya jago-jago produk JBM, tidak hanya sukses di piyik yunior saja. Namun di kelas piyik hanging A, Rejeki yang digantung dinomor 8. Juga mampu membawa pulang tropy juara 1, setelah mendapat nilai 43¾, 43¼, 43¼ dan 42.

Sebetulnya ada jago muda wakli tuan rumah yang punya peluang untuk merebut posisi pertama. Yaitu Dakocan hasil kebun sendiri H. Holis, yaitu Jati Mas BF, yang menempati nomor 26. Burung yang lahir dari Jatimas Kandang 31 dimana induk jantan RPM Ferari dengan betina RPM Bugatti, soal kualitas anggung sebetulnya tak kalah.

PARA JUARA KELAS HANGING A. Puas dengan hasil kerja jagonya.

Tapi sayang, setelah mendapat nilai 3 warna di babak kedua. Di babak ketiga, Dakocan performanya sedikit menurun, sehingga hanya mendapat nilai 43. Dan dengan mendapat nilai 43, 43½, 43 dan 43¼ di babak terakhir. Jago muda yang punya prospek cerah ini harus puas menampati posisi runner up sebagai juara 2.

Sedangkan di kelas piyik hanging B. Nama Balita yang diusung oleh H. Jono dari Jatiroto, Lumajang, berhasil merebut podium pertama. Setelah bersaing ketat dengan Tutul milik Didik Singojoyo dari Kalisat, Jember. Pancasona milik Misran dari Antirogo, Jember dan Buroq andalan Idrus, juga dari Kalisat, Jember.

Itulah beberapa jago yang mampu meraih tropy juara dan poin penuh di liga putara ke-2 kali ini. Namun untuk mengetahui jago-jago lainnya yang juga berhasil masuk nominasi kejuaraan dan juga masuk klasemen sementara liga. Semuanya bisa dilihat di box di bawah ini.

PEMAIN PEMULA KELAS HANGING B. Mendapat tropy kehormatan dari H. Gufron karena jagonya punya kualitas nilai 3 warna.

Dan yang cukup menarik di liga ini yaitu selain persaingan antar jago begitu ramai, ketat dan seru. Ada lelang burung piyik kualitas yang asli hasil produk peternak lokal yaitu X-SP BF Jember. Setelah melalui kejar mengejar nilai tawar mulai dari harga Rp 100 ribu.

Piyik strip pertama dari X-SP K-A4 dengan jantan FDR 606 D (FDR 442 C4 & Shasa 666 Ayuthaya) dan betina Atlas K-111 (Atlas 1891 Lamborgini dan Palem 1048 K.C5) ini. Akhirnya tembus dengan nilai yang lumayan tinggi untuk ukuran peternak baru, yaitu Rp 1,3 juta.

PARA JUARA KELAS HANGING B. Benar-benar banyak pemain pemula.

Dimana pemenang lelangnya adalah pemilik Hebad BF, yaitu H. Badri dari Sumberbaru, Jember yang memang terus mengejar dengan nilai tawar diatas pembeli lainnya. Karena memang pemilik Hebad BF sudah mendengar rekaman suaranya dan yakin, kalau piyik lelang ini memang punya kualitas anggung suara bagus.

Akhirnya liga putaran ke-2 resmi ditutup, setelah H. Gufron selesai memberikan tropy kejuaraan kepada para pemenang dari tiga kelas tersebut.

“Sekali lagi, saya atasnama panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang hadir. Dan tak lupa, panitia dan juga yang bertugas mohon ma’af, jika disepanjang acara masih ada kekurangan. Mudah-mudahan semua yang hadir, pulang dengan lancar tanpa ada kendala apapun,” tutup H. Gufron. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.