Perkutut
Liga Bangkalan Bangkit Putaran I, Berhasil Tansparan dan Fair Play, Langgam Prambanan Akhiri Penjurian Empat Warna, Bangkit Kembali dan Reborn Raih Poin Tertinggi
Minggu, 29 Mei 2022 berlokasi di Lapangan Baru Pengda Bangkalan di Jalan Halim Perdanakusuma, Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut bertajuk Liga Bangkalan Bangkit Putaran Pertama resmi dimulai. Sebanyak 386 ekor perkutut ikut ambil bagian dalam kegiatan yang rencananya akan dihelat selama 10 putaran.
Tiga kelas yang dibuka, Dewasa Bebas 82 peserta, Piyik Yunior 160 peserta dan Piyik Hanging 144 peserta memenuhi blok yang sudah disediakan. Angka perolehan peserta diakui Ade bagian ticketing ternyata dalam perjalanan waktu mampu melebihi target yang sudah ditetapkan panitia sebelumnya.
“Ada penambahan jumlah peserta di semua kelas, sehingga kami harus menambah blok yang sudah ditetapkan pada awal penetapan agenda kegiatan,” terang Ade. Kondisi demikian menjadi awal yang baik bagi Pengda Bangkalan, khususnya panitia yang berusaha menyajikan sebuah pagelaran yang diinginkan semua pihak.
“Alhamdulillah Liga Bangkalan Bangkit Putaran Pertama terselenggara dengan baik, saya atas nama Ketua Panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta dan pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini, mudah-mudahan agenda selanjutnya dukungan tetap kami dapatkan,” terang Abdul Wahid selaku Ketua Panitia Liga Bangkalan Bangkit 2022.
Mengawali kegiatan tersebut seperti biasanya, panitia mengumpulkan seluruh juri untuk mendapatkan arahan dan panitia berusaha mendapatkan masukan dari juri untuk menjadikan gelaran ini lebih berkualitas. Ketua Pengda Bangkalan, Ir.R.Moh Mahmud mengharapkan liga ini bisa tercipta sesuai harapan dan cita-cita.
“Tolong dijaga transparan dan fair play. Transparan berasal dari panitia sedangkan fair play datang dari juri, untuk itulah mari kita ciptakan transparan dan fair play di gelaran Liga Bangkalan Bangkalan,” tegas pemilik CTP Bird Farm. Lebih lanjut disampaikan bahwa Pengda Bangkalan lewat gelaran yang selalu dihelat selama ini berusaha untuk mengangkat juri agar tidak selamanya disalahkan.
“Saya ingin anda sebagai juri bisa menjalankan profesionalisme. Apapun yang membuat juri merasa ada kekurangan dari panitia dan Pengda Bangkalan, mohon diutarakan sehingga apa yang dirasa kurang, bisa kami minimalisir,” urai Ir.R.Moh.Mahmud. Ditambahkan pula bahwa kalau ada juri yang merasa terganggu saat menjalankan tugas, sampaikan pada pengawas biar bisa diatasi.
“Kalau juri ada uneg-uneg, sampaikan pada kami biar kami mencarikan solusi. Juri adalah eksekutor, bagus tidaknya lomba tergantung dari juri. Saya katakan lagi bahwa juri tidak usah sungkan-sungkan untuk memberikan masukan, sehingga kita sama-sama bisa menjadikan lomba lebih baik,” sambung Ir.R.Moh.Mahmud.
Dukungan tetap dibutuhkan dari semua pihak, karena tanpa adanya dukungan, maka panitia tidak bisa apa-apa. Acara duduk bareng antara Ketua Pengda dan beberapa pengurus bersama juri, dilanjutkan dengan penugasan kepada juri, koordinator dan dewan. Untuk dewan juri yang terdiri dari tiga orang yakni Joni Idris Probolinggo, Sueb dan Sholeh Bangkalan dilakukan pengundian untuk menentukan posisi tugas.
“Saya sengaja mengundi dewan juri dengan tujuan agar tidak dikesankan ada kongkalikong. Kami ingin transparan dan fair play,” jelas Siswoko Raharjo, Ketua Bidang Penjurian Pengda Bangkalan. Ditambahkan pula oleh Ir.R.Moh.Mahmud bahwa komposisi dewan juri tidak diskenariokan, tetapi murni diundi diharapan semuanya.
“Pemilihan Dewan Juri bergantung kemampuan dan penempatannya berdasarkan undian yang kami lakukan untuk menjaga transparan dan fair play,” kata Ir.R.Moh.Mahmud. Begitu juga dengan kebiasaan gelaran di Bangkalan bahwasanya sebelum juri memasuki lapangan, semua alat komunikasi dikumpulkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Seperti biasanya, kami dari panitia selalu mengumpulkan alat komunikasi juri agar mereka bisa tenang dalam bekerja,” sambung Siswoko lagi. Sementara itu perjalanan acara berlangsung lancar dan aman. Tidak ada masalah dan kendala yang terjadi. Cuaca cerah dan cenderung panas mengiringi perjalanan proses penjurian.
Meski sempat hadir cuaca mendung, namun semua itu tidak sampai mengurangi sengitnya persaingan perebutan podium di masing-masing kelas yang diikuti. Empat babak yang diberikan kepada juri untuk menjalankan tugasnya dengan baik, mampu terealisasi sesuai harapan. Di Kelas Dewasa Bebas, juara pertama berhasil diraih Langgam Prambanan orbitan H.Maulana Cholid Yogyakarta.
Perkutut ternakan Arfanda yang dikerek pada nomor 64 sukses merampungkan penilaian setelah mengkoleksi raihan nilai tiga warna hitam pada babak pertama, kedua dan ketiga serta mengakhiri penjurian dengan perolehan bendera 4 warna. Menyusul kemudian Terlena andalan Roy Surabaya.
Perkutut produk ternakan Mr yang dikerek pada nomor 78 berhasil merampungkan penjurian dengan koleksi bendera tiga warna hitam pada babak pertama dan kedua, serta dua warna pada babak ketiga dan keempat. Urutan ketiga ada Dewata amunisi Wawan Blega Bangkalan. Produk ternak Domisol yang menggunakan nomor kerekan 70 sukses meraih bendera tiga warna pada babak pertama, ketiga dan keempat serta tiga warna hitam pada babak kedua.
Di Kelas Piyik Yunior, juara pertama menjadi milik Bangkit Kembali amunisi Cipto Irama/Habib Muhammad Bangkalan. Keberhasilan produk Irama yang menempati nomor kerekan 249 merampungkan penjurian empat babak dengan raihan bendera tiga warna hitam pada babak pertama, ketiga dan keempat serta tiga warna pada babak kedua.
“Alhamdulillah Bangkit Kembali bisa tampil dan mau bunyi. Hasil akhir bisa meraih juara pertama. Mudah-mudahan prestasi ini bisa terus terukir dalam setiap lomba yang akan kami ikuti,” ungkap Cipto Irama. Menyusul kemudian Tapak Dara andalan Ir.M.Arifin Bangkalan. Perkutut ternakan JBN yang dikerek pada nomor 157 berhasil mengakhiri penjurian dengan raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan kedua, tiga warna hitam pada babak ketiga dan dua warna hitam babak keempat.
Di tempat ketiga ada Achiles orbitan Slamet Surabaya. Perkutut produk ternak IBM yang menampati nomor kerekan 192 sukses merampungkan penjurian dengan raihan bendera tiga warna rata dari babak pertama sampai keempat. Untuk Kelas Piyik Hanging, podium pertama berhasil diboyong Reborn amunisi anyar Uzair Situbondo. Keberhasilan perkutut ternakan RQ yang digantang pada nomor 51 sukses mengkoleksi penilaian dengan raihan bendera tiga warna rata dari babak pertama sampai keempat.
“Hasil yang harus saya syukuri. Ini penampilan Reborn untuk pertama kalinya. Perjalanan jauh tak mampu membuatnya tampil mengecewakan meski belum maksimal. Mungkin masih dalam kondisi kurang fit setelah semalam baru datang ke Bangkalan,” ungkap Uzair. Setidaknya produk yang lahir dari indukan CTP dan RQ ini mampu mempersembahkan kemenangan.
Dilanjutkan pada urutan kedua ada Jayeng Kusuma andalan Slamet Riyadi Malang. Perkutut ternakan WDT yang digantang pada nomor 06 sukses merampungkan penjurian dengan raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan ketiga serta dua warna hitam pada babak keempat. Ditempat ketiga diraih Terakota amunisi CTP Group Bangkalan.
Perkutut hasil ternak CTP yang menempati nomor gantangan 49 sukses merampungkan penjurian dengan raihan bendera tiga warna pada babak pertama, ketiga dan keempat serta dua warna hitam pada babak kedua. Diakhir acara, segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi dan dukungan yang telah diberikan seluruh peserta serta pihak yang telah banyak membantu. Permintaan ma’af juga disampaikan apabila selama acara, ada hal-hal yang kurang berkenan.