Perkutut
LatNil Pengcam Tragah Bangkalan (Kamis, 23/05), Tetap Hadirkan Fair Play Juri, Matahari Salip Palapa di Injuri Time, Singa Laga Terlalu Tangguh Bagi Lawan

Kamis, 23 Mei 2024 Pengcam Tragah Bangkalan punya gawe. Kegiatan bertajuk LarNil diselenggarakan dengan membuka dua partai yakni Kelas Piyik Bebas dan Piyik Yunior. Sekitar 6 blok peserta (Piyik Bebas 3 blok dan Piyik Yunior 3 blok) ikut ambil bagian dalam agenda tersebut.

“Hari ini kami menggelar acara LatNil dengan dua kelas yakni Piyik Bebas dan Piyik Yunior. Alhamdulillah semua kelas terisi penuh,” terang H.Alamsyah selalu Ketua Pengcam Tragah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengisi waktu kosong karena kebetulan bersamaan dengan hari libur nasional.
“Saya harap teman-teman bisa terus semangat untuk tetap menyalurkan hobi perkututnya,” lanjut H.Alamsyah. Meski di Bangkalan sendiri padat dengan agenda kegiatan, namun tidak sampai menyurutkan minat kung mania untuk memberikan dukungan pada acara yang digelar menggunakan lapangan Amuse Bird Arena Tragah Bangkalan.

“Agenda di Bangkalan sendiri padat, tapi teman-teman tetap semangat untuk mengikuti kegiatan. Ini luar biasa,” jelas Jamil selaku panitia bagian pendaftaran. Dari data yang masuk, peserta tidak hanya berasal dari kota setempat tapi juga dari daerah lain seperti Surabaya dan Sampang.

” Saya mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian, dukungan dan kehadiran peserta salam kegiatan ini,” kata H.Alamsyah lagi. Seperti dalam kegiatan-kegiatan sebelumnya, bahwasanya briefing juri menjadi rutinitas yang tidak pernah terlewatkan. Kali ini seluruh juri duduk bareng dengan Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jatim Benny Mintarso.
Ketua Pengda Bangkalan Ir.RH.Moh Mahmud dan Ketua Bidang Penjurian Pengda Bangkalan Siswoko Raharjo. “Briefing hari ini hanya sekedar mengingatkan pada juri agar tidak lengah saat menjalankan tugas di lapangan. Koordinasi penting dilakukan antara tim dan jangan sampai terlewatkan, terutama di awal-awal penjurian,” tegas Siswoko Raharjo.

Lebih lanjut disampaikan bahwa jangan sampai karena kegiatan ini hanya berupa LatNil, lantas menurunkan intensitas kinerja juri sehingga tidak maksimal. Tetap fokus dan konsentrasi harus menjadi pegangan. Benny Mintarso juga memberikan masukan. “Karena lombanya kelas Piyik, maka tolong diperhatikan dengan seksama dan sungguh-sungguh,” jelas Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jatim.

Ditambahkan bahwa juri yunior untuk terus belajar dan belajar. “Juri Yunior jangan sampai merasa bosan, kalian harus terus belajar karena persaingan cukup ketat. Saat ini Jatim punya 125 juri. Juri Yunior harus bersaing menjadi yang terbaik sehingga tidak sampai kalah dengan yang lain,” tambah Benny Mintarso.
Untuk Juri Senior diharapkan bisa memberikan bimbingan dan masukan pada adik-adiknya. Masukan juga diberikan oleh Ketua Pengda Bangkalan. “Saya harap agar juri bisa menjalankan tugasnya dengan baik, jujur dan obyektif dan bukan subyektif. Hal ini tidak bisa ditawar-tawar lagi dan mutlak dilakukan,” jelas Ir.RH.Moh Mahmud.

Hal yang juga disampaikan adalah soal raport yang kini dibuat oleh Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jatim. “Raport yang menilai bukan pribadi pengurus seperti Mas Benny ataupun Pak Sis, tetapi peserta dalam setiap kegiatan. Jadi kalau ternyata raport kalian kurang bagus, maka jangan salahkan pribadi pengurus. Seluruh penilaiannya sifatnya obyektif,” tegas pemilik CTP Bird Farm.

Jadikan semua ini sebagai cambuk untuk bekerja secara lebih maksimal lagi. Harapan lain adalah komitmen juri yang harus terus dipertahankan. “Juri harus kompak, karena kalau tidak maka nilai kalian akan turun. Jangan sampai saling menyalahkan, pegang teguh korsa korps juri sebagai wadah bagi kalian. Upayakan untuk selalu kompak dan jangan cari cara agar selamat hanya demi kepentingan pribadi,” papar Ir.RH.Moh Mahmud.
Sementara itu, cuaca cerah dan cenderung panas mengawal acara dari pertama sampai akhir. Empat babak penjurian berlangsung tanpa masalah. Sampai akhirnya penentuan posisi kejuaraan dilakukan. Untuk podium pertama Kelas Piyik Bebas terjadi pergeseran posisi kejuaraan.

Di babak pertama perkutut yang berada di nomor kerekan 111 berhasil diraih nilai tertinggi dengan bendera tiga warna hitam. Memasuki babak kedua perkutut bernama Palapa berhasil mempertahankan nilai tiga warna hitam dan ada burung lain yakni pada kerekan 19 meraih bendera sama juga yakni tiga warna hitam.

Namun memasuki babak ketiga mengalami perubahan posisi kejuaraan. Burung yang dikerek pada nomor 82 menyodok dengan raihan bendera tiga warna hitam. Sementara burung pada kerekan 111 hanya meraih bendera koncer dan kerekan 19 meraih bendera tiga warna. Nah, di babak keempat terjadi perubahan posisi.
Kerekan 82 bertahan pada nilai tiga warna hitam, sedangkan kerekan 111 meraih bendera dua warna dan kerekan 19 mendapatkan bendera tiga warna. Akhirnya keputusan menyatakan podium pertama berhak menjadi milik kerekan 82 yakni Matahari amunisi Kades Kolla Modung Bangkalan perkutut ternakan Langit Biru.

“Alhamdulillah akhirnya Matahari mau tampil dan bisa meraih juara pertama. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi,” terang Juari sang perawat. Menyusul pada urutan kedua kerekan 111 yakni Palapa andalan Pak Hadi Kamal ternakan Tikno dan tempat ketiga diraih Tapak Suci orbitan Ir.M.Arifin Bangkalan produk JBN.

Untuk Kelas Piyik Yunior, podium pertama berhasil menjadi milik Singa Laga amunisi Moch Chotim Keleyan Socah. Kemenangan perkutut ternakan MHF yang menempati nomor kerekan 319 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan ketiga serta bendera tiga warna hitam pada babak kedua dan keempat.
“Hari yang menyenangkan karena bisa meraih juara pertama bersama Singa Laga. Mudah-mudahan ke depan bisa tampil lebih bagus lagi,” jelas Moch Chotim. Menyusul pada urutan kedua Raden Segoro andalan Suharyono AL Tunjung Burneh Bangkalan. Kemenangan perkutut ternakan JBN yang berada di nomor kerekan 327 berkat raihan bendera tiga warna pada babak pertama, kedua dan keempat serta bendera dua warna hitam pada babak ketiga.

“Kali ini Raden Segoro kurang tampil maksimal tapi saya tetap bangga,” kata Suharyono AL. Ditempat ketiga dimenangkan oleh selendang Sahdu orbitan M.Marsudi Kalimantan Barat. Sukses perkutut ternakan Hamada ini berkat raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan tiga warna pada babak kedua, ketiga dan keempat.
“Penampilan awal yang bagus untuk burung Selendang Sahdu. Kebetulan burung ini sudah jadi milik Pak H.Marsudi Kalimantan Barat yang memang minta dicarikan burung. Saya yakin ke depan bisa terus eksis di arena lomba,” terang Abu Ali sang perawat. Di akhir acara, segenap panitia mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari seluruh peserta dan permintaan ma’af juga disampaikan jika selama acara ada hal-hal yang kurang berkenan.

