Perkutut
H.Holik JBN Bird Farm Galis Bangkalan, Berebut Produk Terbaik Antara Pembeli dan Keinginan Untuk Orbitkan Anakan Sendiri
Semarak hobi burung perkutut saat ini tidak bisa dihindari. Agenda padat menjadi salah satu fakta yang tidak bisa lagi terbantahkan. Kini, Minggu bukan lagi menjadi hari yang harus dipilih untuk bisa menggelar kegiatan. Waktu-waktu sibuk dengan aktifitas masyarakat, terpaksa harus menjadi pilihan, agar hobi perkutut bisa tetap jalan.
Ada fenomena bahwa untuk menggelar kegiatan, bukan hanya bisa dilakukan hari Minggu dan hari libur saja. Mulai Senin sampai Sabtu, sudah terlihat dengan jelas bahwa kung mania bisa tetap menyalurkan hobi perkututnya. Seperti yang terjadi di Bangkalan, salah satu daerah di Madura yang memiliki jadwal kegiatan paling padat.
Padatnya agenda, berimbas pada tingginya angka perburuan burung kelas lomba. Penggila lomba tentu sudah memiliki referensi, kemana harus memburu perkutut agar bisa tetap turun ke lapangan. JBN Bird Farm, kini menjadi lokasi yang mulai diburu banyak kung mania untuk bisa mendapatkan perkutut kelas lomba dengan kualitas handal.
H.Holik JBN Bird Farm mengaku bahwa tempanya sudah mulai didatangi kung mania, baik untuk sekesar silaturrahmi ataupun untuk mengincar produk yang ada di dalam kandang umbaran dan sangkar. “Teman-teman sudah banyak yang datang kesini, ada yang hanya main dan cari burung untuk lomba dan juga ternak,” terang H.Holik.
Bagi pemburu burung lomba, rata-rata mengincar usia muda atau piyik hanging, meski ada juga yang sudah berumur. Bagi mereka yang memburu usia piyik, tentunya punya target bisa turun di ajang Liga Hanging Bangkalan 2024. “Teman-teman yang cari burung muda, katanya mau dibuat main di Liga Hanging Bangkalan,” sambung H.Holik.
Karena yang pasti, liga hanging saat ini sudah melewati putaran 8, tinggal beberapa putaran lagi, gelaran ini akan dinyatakan berakhir. Bagi kung mania yang sudah memiliki poin, tentu akan berusaha untuk bisa terus berlomba dengan target menang. Semakin banyak juara yang didapat, maka peluang untuk mengisi posisi juara di podium 10 besar akan semakin besar.
JBN Bird Farm sebagai peternak di Bangkalan, tentu menjadi syarat yang pas untuk dipakai, karena ketika bisa meraih juara, maka poin akan tetap bisa didapat. Sebaliknya ketika menang juara, namun tidak menggunakan peternak Bangkalan, maka poin akan dengan sendirinya dinyatakan hilang.
JBN sebagai salah satu peternak sukses, tentu menjadi alasan kuat bagi penggila lomba untuk mendapatkan produk handal, diturunkan dan bisa meraih juara. Seperti dalam gelaran Liga Hanging Bangkalan Putaran 8 yang digelar oleh Pengcam Blega. Di akhir acara, produk JBN nyaris memboyong tidak besar podium juara.
Di urutan pertama, adalah Putra Nanggala amunisi Mawardi Burneh produk JBN, urutan kedua Raden Segoro andalan H.Ach.Faisol Geger juga merupakan produk JBN. Ditempat keempat ada Mutiara JBN orbitan H.Holik sendiri dan produk JBN lain yang sukses meraih juara adalah Merah Delima milik Muiz Hamada Blega di urutan ke7.
Diakui olehnya bahwa ada rasa senang dan bangga, karena produknya bisa dijadikan pilihan oleh kung mania untuk lomba. Namun disisi lain, H.Holik mengaku bingung karena harus “berebut” dengan yang lain. “Saya sebenarnya juga punya poin di LPJT 2024, jadi saya harus punya burung juara agar poin saya bisa tambah terus,” ungkap H.Holik.
Kenyataan inilah yang kadang menjadi dilemma, harus melepas produk unggulan agar bisa dijadikan amunisi kung mania, namun disisi lain ada keinginan untuk terus berkiprah di arena agar bisa terus meraih predikat juara dan berhasil masuk nominasi di akhir liga. Tidak jarang H.Holik harus mengalah demi memberikan pelayan terbaik untuk pembeli.