Connect with us

Perkutut

Eksebisi Liga Perkutut Hanging Jember: Upaya Untuk Marangkul Kembali Kungmania Pemula

Published

on

Eksebisi Liga Hanging Jember
H. GUFRON & H. BADRI. Sang penggagas Eksebisi Liga Hanging Jember.

Di saat banyak kemasan lomba seni suara alam burung perkutut, dengan even yang mentereng bertabur hadiah besar. Disatu sisi jelas sangat menarik, khususnya bagi Kungmania “senior” yang sudah malang melintang menjelahi lomba burung perkutut.

Namun disisi lain, terutama bagi Kungmaia “pemula”, mereka mengaku takut untuk turun di even-even besar tersebut. Pasalnya, selain para “pemula” ini belum punya pengalaman. Jago perkutut yang mereka andalkan-pun, kualitasnya jauh dari milik para “senior-nya”.

SIAP GELAR LIGA HANGING. Dari kiri, Didik Singojoyo, H. Badri, Alit Suharianto dan H. Gufron.

Melihat kenyataan itulah, duet H. Badri bersama H. Gufron mewakili Pengcam Tanggul, Jember. Bakal menggelar lomba dengan kemasan sederhana yang intinya lebih pro kepada “pemula” yaitu eksebisi liga hanging khusus pemula.

“Betul dan jangan salah, bukan kami mampu atau tidak bikin lomba/even yang lebih besar. Tapi liga hanging ini memang kami siapkan secara matang dengan karakter yang jelas. Yaitu untuk merangkul Kungmania pemula dan sekaligus mematangkan Juri Yunior yang ada di Jember,” tutur H. Badri yang diamini H. Gufron.

Nampaknya rencana ini mendapat dukungan penuh dari Pengda Jember melalui Alit Suharianto, selaku Ketua Bidang Penjurian. Dan dukungan dari Didik Singojoyo serta para Juri Yunior Pengda Jember yang memang ingin mengasa kemampuannya di liga hanging.

“Saya kira liga hanging ini sangat tepat bagi juri yunior untuk berlajar memahami pakem penilaian sesuai AD/ART P3SI, sebelum promosi ke even atau lomba yang lebih besar. Selain itu, juri yunior harus punya pendirian yang teguh dan juga harus jujur menilai burung sesuai hati nuraninya,” tegas Alit.

PARA JURI YUNIOR JEMBER. Siap sukseskan liga hanging.

Sementara Didik Singojoyo, selain mengamini apa yang disampaikan oleh Ketua Bidang Penjurian Pengda Jember. Ia juga sangat setuju dengan rencana digulirnya liga yang digagas oleh H. Badri bersama H. Gufron. Karena menurutnya, lewat liga inilah saatnya merangkul pemain pemula.

“Betul, karena selama ini pemain pemula kurang percaya diri untuk turun di lomba besar. Padahal mereka itu (pemain pemula), juga jadi salah satu kunci kesuksesan gelaran lomba. Jadi lewat liga nanti, pemain pemula kita rangkul,” terang Didik Singojoyo yang sudah merasakan bagaimana mahalnya biaya belajar di dunia perkutut.

H. Gufron memaparkan, eksebisi liga hanging nanti akan di bagi menjadi 2 kelas. Yaitu kelas liga hanging A (untuk umum) dan kelas liga hanging B (untuk pemula), dengan harga tiket yang sangat terjangkau.

“Kami memang tidak bisa memberikan hadiah kejuaraan maupun doorprice yang besar. Untuk itu kami mohon ma’af, khususnya bagi Kungmania yang sudah mengkalkulasi biaya yang dikeluarkan, tidak sebanding jika burungnya juara. Karena konsep liga kali ini, ingin memberi kesempatan kepada Kungmania pemula tanpa ada rasa dianak tirikan atau faktor lainnya,” tegas H. Gufron.

Dan kalau tidak ada halangan, lanjut H. Gufron. Eksibisi liga hanging akan dilaksanakan dua kali, yaitu tanggal 26 Nopember dan 31 Desember 2023. Dan jika sukses, bukan tidak mungkin liga ini akan dilanjutkan tahun 2024. Dengan memakai sistem poin seperti liga pada umumnya.

“Ya mudah-mudahan rencana ini bisa sukses, baik pelaksanaan liganya muapun tumbuh kebangnya pemain pemula. Untuk itu saya bersama H. Badri serta panitia, mohon do’a restu dan dukungan teman-teman Kungmania semua,” pungkas H. Gufron yang diamini H. Badri. *agrobur.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.