Eagle Eye Cup 1 di GLL: Zeus, New Ninja, Kowok dan RX-King Terbaik

DI tengah tak terkendalinya jadwal lomba burung di Bali, peran komunitas burung sangat berperan penting dalam menghidupkan dan menggairahkan dalam satu ajang lomba, selain yang utama peran juri yang harus mengedepankan sportivitas penilaian dan panitia yang jujur memberikan hadiah.

Seperti yang tampak di event Eagle Eye Cup 1 yang digeber di Gantangan Lege Liang Mahendradata Denpasar, Minggu, 26 Maret 2023. Meski hujan disertai angin kencang sempat menghantui kicau mania untuk hadir di siang itu, tetapi tak menjadi halangan untuk mengadu gacoannya. Tampak hadir sederet komunitas kicau mania seperti komunitas kacer mania, komunitas punglor kembang, komunitas SRDC, komunitas cucak ijo, penggemar murai batu dan para anisher.

Oki & Tata selaku Ketua Panitia Eagle Eye Cup 1, yang memang keseharian turun di berbagai event lomba memberikan apresiasi penghargaan kepada seluruh komunitas burung yang hadir. ‘’Sebagai bentuk ucapan terimakasih, kami berikan piagam penghargaan kepada rekan-rekan komunitas,’’ ucap Oki selepas menyerahkan piagam.

Oki juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan kicau mania yang sudah berkenan hadir meramaikan event ini meski hujan sempat mengguyur kota Denpasar. ‘’Kami juga memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba ada hal-hal yang kurang berkenan,’’ ucap Oki yang siap menggelar Eagle Eye Cup II dengan hadiah yang lebih gede.

Tepat pukul 13.40 Wita, kelas perdana SRDC A sebanyak 18 peserta naik. Penggemar SRDC begitu suntuk menikmati kerja masing-masing kontestan tanpa harus teriak. Rolingan disertai tonjolan tembakan silih berganti dikeluarkan. Namun ada juga beberapa gaco yang mendapat peringatan karena turun dan ngeruji. Setelah 7 menit penilaian, Cupetong di gantangan 18 di sisi barat yang begitu menonjol memainkan rolingan yang dikombinasikan dengan tonjolan-tonjolannya yang apik berhasil mendominasi koncer A.

Di sesi kedua, peserta bertambah menjadi 19. Kali ini pertarungan semakin seru karena beberapa gaco yang diprediksi bakal tampil terdepan justru terkena peringatan. Namun di gantangn 23 sangkar merah ada Zeus milik Bayu yang tampil ciamik. Rolingannya yang apik membuat juri terus melirik hingga akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama. Namun ada juga Sableng dan Gatsu yang juga tampil ngotot menempati posisi kedua dan ketiga.

Di sesi ketiga dengan jumlah peserta yang masih stabil, Zeus di gantangan 46 kembali perfoma. Zeus sempat mendapat perlawanan dari Suling Sakti milik Fredy yang sama-sama dari KSM x TMR. Dua kali Zeus terdepan dinobatkan sebagai SRDC terbaik.

Komunitas yang tak kalah ramainya yakni kelas kacer. Sederet pemain ternama ikut memeriahkan kelas ini seperti Tut De Ariana, H Ayyub, Mr. Big, Mr. Young, Chika, Mr. Jun, Kenzi, dll. Walau diguyur hujan sebanyak 20 peserta hadir di sesi pembuka. Angin yang berembus tak menyurutkan para kontestan untuk menunjukkan kinerjanya. Namun di tengah para gaco yang kerja, ada Klawung di sisi barat laut gantangan 20 yang tampil eboh. Sejak start nagen di satu titik mengumbar rolingan tanpa jeda hingga juri menancapkan koncer A. Klawung milik H Ayyub bersaing  dengan rekannya sendiri RX-King di gantangan 37 yang tampil ngotot dengan suaranya yang ngerik-ngerik.

Di laga kedua perang bintang, Klawung dan RX-King kembali duel. Kali ini RX-King yang digantang di timur laut nomor 51 tampil dengan rolingannya yang rapat, keras dan ngerik-ngerik hingga sayapnya pun ikut bergetar. RX-King akhirnya mendapat nilai penuh koncer A. Klawung yang berada di gnt 37 berada di posisi kedua dengan gayanya yang nyeklek.

Di leg ketiga peserta kacer masih stabil, dimana peserta masih penasaran atas kekakalan di sesi pertama dan kedua. Namun RX-King yang kembali diturunkan di gnt 40 kembali ngerik-ngerik. Rolingan degan suara pedasnya sejak awal hingga akhir kembali mendapat nilai penuh. Namun kali ini Kimoyang berhasil memepet. Debutan Chika tampil dengan gaya duduk sambil memainkan rolingannya yang tanpa jeda.

Bahkan di sesi keempat, Kimoyang akhirnya berhasil melaju ke puncak menggeser RX-King di tempat kedua. Sempat gnt 38 sangkar bulat ukir melantai setelah mengeluarkan tembakan dahsyat malah panitia memberikan hadiah sebotol Coca-cola. Namun, dua kali mendulang poin juara 1 dan dua kali di posisi runner up membuat RX-King dinobatkan sebagai kacer terbaik.

Di kelas partai neraka murai batu, Sniper milik P. RT tampak bersaing ketat dengan New Ninja milik Mr. Rizal. Namun juri memberi Sniper nilai lebih sehingga tampil terdepan.

Di laga murai kedua, panitia memberikan hadiah spesial. Dari total tiket masuk 900 K,  panitia langsung mengeluarkan untuk juara 1 dapat 700K dan juara 2 dapat 200K. Yang beruntung di kelas ini yakni Rembo milik Asyifa di posisi pertama disusul New Ninja di posisi runner up.

Masih ada kelas ketiga yang mengorbitkan Lawe milik Mr. Rudi di puncak dan New Ninya kembali sebagai runner up. Namun karena tiga kali bertengger di posisi kedua panitia menobatkan sebagai murai batu terbaik.

Kelas yang tak kalah ramai yakni kelas cucak ijo. Sebanyak 19 peserta ikut hadir di leg pertama. Side Pakse sukses naik podium setelah tampil dengan kombinasi rolingannya dan tembakan-tembakannya yang panjang-panjang. Side Pakse sempat bersaing sengit dengan Rambo milik Jarwo dan Cobra milik Harun.

Di sesi kedua, peserta bertambah ramai. Tampak sejak awal Kawok yang digantang di nomor 25 tampil ngotot dengan tembakannya yang keras dan panjang-panjang.  Namun Korlap sempat mengelabui dengan tidak mengumumkan masuk nominasi sehingga peserta sempat terdiam. Tetapi juri yang tahu kualitas burung kompak mutlak memberikan koncer merah kepada Kawok membuat peserta bersorak.

Di leg ketiga, Anak Sholeh yang turun di pojok timur laut bersangkar merah tampil mencolok dengan tonjolan-tonjolannya yang panjang-panjang. Sempat bersaing ketat dengan Kawok (Roger) yang masih di gantangan 25. Namun Anak Sholeh mendapat nilai sempurna full koncer A disusul Kawok di posisi kedua. Tetapi panitia menobatkan Kawok (Roger) sebagai cucak ijo terbaik.

Di event Eagel Eye ini juga dibuka kelas anis kembang yang menampilkan Sambo sebagai juara di sesi pertama, kemudian Kapten di sesi kedua. Sementara juara di kelas punglor merah disabet Dor, Dor,  dan Legong di sesi kedua.

Mr. De Agus mewakili dewan juri Lege Liang yang bertugas mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir memenuhi undangan panitia dan memohon maaf jika dalam penyelenggaraan khususnya penilaian ada hal-hal yang kurang. Juri Lege Liang senantiasa menerima saran dan kritik demi penilaian ke depan yang lebih baik dan lebih fairplay. (gde)