Perkutut
Dua Prestasi Terbaik Produk JBN Galis Bangkalan, di Liga Perkutut Jawa Timur Seri 5, Bawang Mas Group Cup Pamekasan

Sukses penyelengaraan Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Liga Perkutut Jatim Seri 5 Bawang Mas Group Cup Pamekasan Sabtu dan Minggu, 05 – 06 Agustus 2023, dirasakan juga oleh H.Holik JBN Galis Bangkalan. Pasalnya selama dua hari mengikuti dan mengawal kegiatan tersebut, ada kebanggaan yang dirasakan.

Dua produk ternak JBN Bird Farm miliknya sukses menembus urutan juara dua besar. Pertama adalah Bintang Indonesia yang sudah resmi menjadi milik RH.Moh.Jufri Zaini mania asal Bangkalan. Turun pada Kelas Piyik Hanging, perkutut yang lahir dari kandang JBN K.10 berhasil merangsek ke urutan dua.
Perkutut yang lahir dari indukan jantan cucu Irama Agung K.20 dengan betina Anak Sarana K.17, nyaris berada di barisan paling depan daftar kejuaraan. Namun sayang karena kurang kerja, maka harapan itu harus tertunda. Tidak Nampak kekecewaan karena masih ada peluang untuk bisa merealisasikan keinginan tersebut.

“Bintang Indonesia kurang bunyi saja, jadi hanya bisa meraih juara dua. Kalau saya bisa lebih rajin, mungkin ceritanya lain lagi,” terang RH.Moh.Jufri Zaini. Performa yang kurang diharapkan tersebut memang sangar beralasan. Bintang Indonesia belum memiliki rekor pengalaman tanding lebih banyak.
“Saat ini Bintang Indonesia masih terus saya ikutkan lomba biar makin kenyang pengalaman. Mudah-mudahan kedepannya bisa terus bagus,” harap pemilik perkutut berprestasi bernama Aduhai 99. Namun setidaknya kemenangan ini patut disyukuri karena mampu melawan sebanyak blok peserta yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

Menurut H.Holik JBN, produk tersebut masuk dalam kategori pilihan. “Bintang Indonesia menurut saya adalah burung mewah, tinggal nunggu usia dewasa aja, apakah bisa bertahan, tambah bagus atau sebaliknya. Tapi saya yakin bisa tetap bersaing,” jelas H.Holik. Untuk produk lainnya adalah Caviar Landon, amunisi Wawan Domisol Blega Bangkalan.
Tampil pada Minggu, 06 Agustus 2023 di Kelas Dewasa Yunior, perkutut yang lahir dari kandang JBN K.23 dengan formasi indukan jantan anak Irama Agung bersama betina Anak Sarana) membuat heboh. Raihan 4 warna dua babak penjurian, menjadi sinyal bahwa produk ini bukanlah hasil yang harus dikesampingkan.

Menurut H.Holik JBN Caviar Landon tergolong sebagai produk yang telat orbit. Menurut pengakuan H.Holik, burung ini saat masih muda, biasa-biasa saja, saat itu terjual ke orang dengan harga 2,5 juta saja. Namun seiring perjalanan waktu ketika usianya makin bertambah, menunjukkan kualitasnya sebagai calon jawara lapangan.
Beberapa gelaran yang diikutinya pada Kelas Piyik Yunior, membuat H.Holik terpaksa harus mengambil alih (menembus) kembali kepemilikannya. “Burung ini saat ketahuan mulai bagus saat di setengah kerek, saya tebus lagi dengan dua ekor perkutut produk lain JBN ditambah uang Rp 15 juta, total sekitar Rp 25 juta,” ungkapnya. Nah, saat itulah burung ini terus dalam proses pengawasan.

Sampai akhirnya berpindah ke Wawan Domisol dengan bandrol Rp 25 juta. Disinilah talenta burung dari trah jawara ini mulai terkuak. Lebih lanjut H.Holik mengaku bahwa karakter burung bergelang JBN makin dahsyat saat berada di usia lebih dewasa. Maka dari itu, kung mania yang sudah memiliki produk JBN harus lebih sabar menunggu kehadiran kualitas yang sebenarnya.
