Perkutut
Demi Menghormati H.Tohir PHT Gresik, H.Said IFF Sidoarjo Rela Lepas Caviar Landon, Nilai Transaksi Rp 160 Juta
Kabar lepasnya Caviar Landon, perkutut amunisi H.Said IFF Sepanjang Sidoarjo ke tangan H.Tohir PHT Gresik ternyata bukan saja persoalan ganti pemilik lama pada pengorbit baru. Ada hal yang tidak bisa dijabarkan secara panjang lebar, terkait transaksi yang baru saja dilakukan terhadap perkutut produk JBN Galis Bangkalan. Caviar Landon, kemunculannya mungkin bisa dikatakan baru seumur jagung, namun mampu membuat jagat hobi perkutut tanah air terhentak.
Aksi yang dipertontonkan saat berada di atas kerekan, seringkali membuat lawan langsung ciut dan tak mampu melakukan perlawanan imbang. Perkutut yang lahir dari kandang JBN K.23 dengan formasi indukan jantan anak Irama Agung bersama betina Anak Sarana) sejak awal kiprahnya di dalam arena, langsung membuat peta persaingan perebutan posisi kejuaraan mengalami perubahan.
Debut Caviar Landon yang dilakukan bersama Wawan Domisol Blega Bangkalan, menjadi buah bibir. Prestasi demi prestasi apik yang berhasil dikoleksinya, makin membuat Caviar Landon masuk daftar petarung yang wajib diwaspadai. Hingga akhirnya, kepemilikan berganti ke H.Said IFF Sepanjang. “Saya melihat catatan prestasi Caviar Landon begitu luar biasa dan saya langsung mengajukan untuk mendapatkannya. Ternyata keinginan saya diwujudkan dan mendapatkan restu dari Mas Wawan Domisol,” terang H.Said.
Kepindahan Caviar Landon ke H.Said IFF tidak menjadikan pamornya redup, bahkan sebaliknya prestasi Caviar Landon semakin cemerlang. Lewat aksi mautnya mengeluarkan performa terbaik ketika tampil di lapangan, Caviar Landon dengan mudah mendapatkan ganjaran bendera empat warna. Prestasi inilah yang membuat banyak penggila lomba berusaha untuk bisa memilikinya, termasuk juga H.Tohir PHT Gresik yang semakin yakin untuk bisa mendapatkannya.
Saat tampil dalam konkurs Piala Pangdam V Brawijaya, agenda Liga Perkutut Indonesia di Lapangan Makodam, Caviar Landon benar-benar membungkam lawan. Kala itu, H.Tohir yang berada di lokasi melihat langsung bagaimana calon amunisi yang bakal diboyong, mempertontonkan kualitas yang dimiliki. Caviar Landon jadi bintang lapangan. Sejak saat itulah, keinginan H.Tohir untuk segera meminangnya sudah tidak bisa ditunda lagi.
Meski belum ada pernyataan resmi, namun kabar yang berhembus mengatakan bahwa telah terjadi kata deal antara H.Said IFF dengan H.Tohir PHT. Namun hal itu tidak dibenarkan oleh H.Said. “Memang ada rencana Abah Tohir mau ambil Caviar Landon tapi belum ada kata deal,” jelas H.Said kala itu. Kemenangan Caviar Landon (Gagak Rimang) di podium kedua dalam gelaran LSJ Cup Waru Sidoarjo, semakin mempertegas adanya transaksi.
Namun lagi-lagi H.Said membantah. “Saya belum berani mengatakan bahwa Caviar Landon sudah di take over, nanti kalau sudah ada kata deal, akan saya infokan,” pengakuan H.Said. Sampai akhirnya, konkurs Kejurnas LPI XII Salatiga 02 – 03 Desember 2023 menjadi moment yang selama ini ditunggu-tunggu. Caviar Landon resmi berpindah tangan. “Saya sebenarnya eman melepas Caviar Landon, namun karena menghormati Abah Tohir, saya rela melepasnya, nilai yang disepakati Rp 160 juta,” ungkap pemilik IFF Bird Farm.
Lebih lanjut disampaikan bahwa H.Tohir adalah sosok yang selama ini menjadi panutan. “Abah Tohir sangat saya hormati dan segani, beliau adalah Penasehat Pengwil Jatim dan sampai saat ini masih suka lomba, makanya saya bersedia untuk melepas Caviar Landon,” sambung H.Said. Diharapkan dengan transaksi ini akan semakin mempererat hubungan keduanya.
“Saya berharap hubungan kami semakin dekat dan harapan saya agar Caviar Landon bisa terus orbit dengan prestasi yang tidak pernah redup,” harap H.Said. Setelah beredar kabar kepindahan Caviar Landon, banyak penggila lomba yang berusaha menghubungi H.Said. Mereka mengaku berani take over Caviar Landon dengan harga di atas nilai transaksi yang sudah dilakukan.
“Banyak yang telpon ke saya dan bilang berani ambil Caviar Landon dengan harga Rp 200 juta, ada juga yang berani Rp 250 juta sampai Rp 300 juta, tapi bagi saya nilai itu tidak ada artinya jika dibandingkan dengan penghormatan saya kepada Abah Tohir. Beliau ini sudah saya anggap orang tua dan saya tidak ingin mengecewakan. Transaksi ini bukan semata-mata masalah nominal uang, tapi ada hal yang tidak bisa disamakan dan dinilai dengan uang,” jelas H.Said lagi.