Deal Take Over Anak Manja K-222, Candra AF Arjasa Siap Road Show Mengibarkan Bendera Jember

Candra Ary Fianto Jember, Kung Mania muda  low profile yang akrab disapa Candra ini memang baru 3 tahun, bergelut dengan hobi seni suara alam burung perkutut. Tapi meski hobinya boleh dibilang baru seumur jagun. Namun tekad dan semangatnya untuk lebih serius menekuni burung klangenan ini sudah tak perlu diragukan lagi.

Bahkan kedekatannya dengan salah satu Kung Mania sejati, yaitu Didik Singojoyo Kalisat, Jember yang seperti teman lama. Membuat Candra AF langsung klik dan semakin percaya untuk melangkah kedepan mengembangkan hobi perkututnya.

Karena sebagai pemula, ia mengaku banyak belajar soal perkutut dari Didik Singojoyo. Baik perkutut untuk diternak maupun mencari amunisi yang bisa diturunkan di lomba, baik latber, lomba regional, lomba besar maupun lomba nasional.

“Betul, saya dengan pak Didik Songojoyo sangat dekat sekali. Dan lewat pak Didik pula, saya banyak belajar soal perkutut, khususnya untuk mencari amunisi lomba. Karena saya tau beliau sering turun ke lomba-lomba besar luar kota bersama tim Anak Manja Jember,” tutur Candra.

Dan apa yang jadi keinginan Candra AF, untuk segera memiliki amunisi handal sebagai jago di arena lomba, rupanya hari Sabtu, 8 Jani 2024 kemarin terwujud. Adalah Komang, perkutut jawara ring Mutiara Bondwoso milik Made Mindrajaja Bali yang dipercayakan kepada Indra Anak Manja Jember itulah yang jadi pilihannya.

Pilihan Candra memang tidak keliru, pasalnya Komang (Mutiara F3) yang saat ini menghuni salah satu Kandang-222 Anak Manja. Adalah juara 1 kelas Piyik Hanging, saat turun di Kejurnas Salatiga tahun 2023 lalu. Jadi Komang bukanlah burung sembarangan, tapi jago yang sudah pernah meraih prestasi juara di level nasional.

Komang bersama pasangan betinanya yaitu Mutiara C9, kini sudah resmi diboyong atau di take over oleh Candra AF. Namun saat Indra AM ditanya soal berapa mahar untuk meminang Komang. Putra dari Saryono salah satu tokoh perkutut Jember ini hanya tertawa kecil dan bilang ini untuk mendukung semangat pemula.

“Betul, untuk pemula saya akan berusaha all out mensupport. Karena bisnis hobi perkutut ini seperti piramida meruncing, naik dari bawah ke atas. Dan piramida akan kokoh apabila yang bawah yaitu pemula terisi penuh, kemudian perlahan naik sampai ke puncak. Jadi begitu, kita harus perhatikan dan support pemula,” terang Indra.

Dan menjelang sore ketika transaksi kepindahan “Komang” sudah selesai. Tiba-tiba disalah satu sangkar ada burung narik depan nyelep, dengan ketukan tengah satu-satu dan dikhiri ujung yang manis. Candra yang awalnya mau pamit pulang, akhirnya mengurungkan niatnya dan langsung jatuh hati setelah mendengar anggung mewah burung tersebut.

Sebetulnya sejak pagi ia sudah memantau semua burung yang ada di sangkar. Tapi semuanya hanya bunyi-bunyi biasa tidak ada yang mau narik. Tapi saat ia pamit pulang itulah, ia mendengar ada burung narik dengan langkahnya yang benar, ketukannya lengkap dan ujungnya manis.

“Ia hampir seharian saya pantau semua burung yang ada di sangkar. Baru saya mau pamit pulang kok ada burung yang bunyi narik bagus. Dan setelah saya tanyakan pada mas Indra, rupanya burung itu ring Mutiara yang umurnya baru 5 bulan. Saya pun yakin untuk membawa pulang pulang piyik ini sebagai amunisi lomba, Ya mudah-mudahan bisa seperti Komang, membawa nama baik Jember,” pungkas Candra yang langsung pamit pulang. *agrobur.