Connect with us

Perkutut

Tarung Perdana Bermodal Persiapan Singkat, Tapak Suci Amunisi Yoga Manik Mas Denpasar Bali, Sukses Menembus Podium 10 Besar Piyik Bebas Pengda Surabaya Cup

Published

on

Perjalanan panjang Team Alam Denpasar Bali menuju Kota Pahlawan Surabaya hanya untuk mengikuti konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Pengda Surabaya Cup, Sabtu 22 Juni 2024, ternyata membuahkan hasil. Salah satu amunisi yang diboyong dari Pulau Dewata Menuju Surabaya sukses mempersembahkan trophy juara di urutan delapan Kelas Piyik Bebas.

Yoga Manik Mas, pemilik Tapak Suci, sukses meraih juara dalam debut perdana

Kalau dilihat hasil juaranya, memang jauh, tapi ada sesuatu yang luar biasa, sehingga team ini merasa perlu untuk bangga dan senang dengan hasil yang sudah didapat. Menurut Hasan, sang perawat awal keberangkatan menuju Surabaya memang memiliki misi hanya untuk mengetahui seberapa bagus kualitas burung ternakan SDR Bird Farm ketika tampil di lapangan.

Diketahui bahwa Tapak Suci adalah debutan bagi Team Alam milik Yoga Manik Mas. Dengan usianya yang masih berada di angka 6,5 bulan, Tapak Suci belum pernah ditarungkan. “Tapak Suci memang belum pernah lomba selama ini, makanya ketika kami berangkat ke Surabaya, tidak ada target muluk-muluk. Bagi kami hanya ingin tahu penampilannya saja,” ungkap Hasan.

Raih juara delapan Piyik Bebas di ajang Pengda Surabaya Cup 2024

Apalagi Tapak Suci bahwa sebulan berada dalam rawatan Hasan, sehingga bisa dikatakan belum maksimal dan menemukan formula yang benar-benar pas dan cocok. Tapi namanya ingin tahu saja, maka mereka memutuskan untuk berangkat tanpa ada target juara. Memilih Kelas Piyik Bebas, akhirnya Tapak Suci mendapatkan nomor kerekan 89. Karena memang tidak ada target khusus, Hasan bersama Team Alam mengaku enjoy aja melakoni tarung perdana ini.

Beban untuk bisa mengantarkan Tapak Suci sama sekali tidak nampak. Babak pertama dimulai, Tapak Suci tampil dengan kemampuan yang dimiliki. Pelan namun pasti, bendera demi bendera didapat. Sampai akhirnya di penghujung babak pertama, bendera tiga warna usulan berhasil diraih. Memasuki babak kedua, Hasan dengan tenang terus memantau performa sang asuhan.

Hasan, perawat Tapak Suci yang sukses bawa ke podium juara

Nampaknya Tapak Suci tampil stabil seperti babak pertama dan hasil yang sama menjadi miliknya. Usai turun minum, Hasan dan kawan-kawan berharap Tapak Suci bisa mempertahankan performanya atau bisa lebih ngotot lagi. Namun harapan itu pudar karena Tapak Suci di akhir babak ketiga, hanya mendapatkan bendera tiga warna. Namun, saat di babak keempat atau babak akhir, kembali sang rawatan menunjukkan performa meski kurang ngotot dan hasil pada babak pertama dan kedua, kembali didapat.

Hasan dan kawan-kawan merasa puas dengan apa yang dipertontonkan Tapak Suci meski hasil belum maksimal dengan meraih juara 8 Kelas Piyik Bebas. “Saya senang dan puas, ada tugas yang harus saya lakukan untuk lebih memaksimalkan potensi yang dimiliki Tapak Suci,” sambung Hasan lagi. Seiring perjalanan waktu, diharapkan Tapak Suci akan semakin menunjukkan kelasnya sebagai calon jawara di lapangan. “Mudah-mudahan ke depan Tapak Suci bisa lebih baik lagi,” harap Hasan.

Copyright © 2022 Media Agrobur. All Right Reserved.