Tabanan Pelangi Cup Berlangsung Meriah, Tampil 3 Gaco Pendatang Baru

ADA yang istimewa dari gelaran Liga Perkutut Bali 2024 seri ke-7 yang dilaksanakan pada Minggu, 29 September 2024 di Lapangan Pengwil P3SI Bali-Sanur. Dimana, sebelum lomba dimulai para juri yang bertugas menandatangani pakta integritas pakem penilaian P3SI. Pakem penilaian P3SI tidak saja diterapkan di konkurs nasional seperti LPI, tetapi juga di laga regional seperi LPB dan juga latberan.

Seperti yang disampaikan koordinator juri LPB seri ke-7 Purwanto, pakta integritas pakem penilaiaan P3SI ini wajib dipahami dan diterapkan dalam penilaian semua lomba perkutut termasuk LPB 2024 seri ke-7 ini. Seperti di lomba hari ini, sebelum turun ke lapangan, para juri yang bertugas telah mengikuti pakta integritas terkait pakem penilaian perkutut P3SI. ‘’Alhamdulilah, saya rasa dari hasil evaluasi, semua juri yang bertugas sudah melaksanakan pakta integritas penjurian P3SI dengan baik,’’ ujar Purwanto.

Selain tata laksana system penjurian yang berbenah dalam rangka menumbuhkan keyakinan kung mania terhadap gelaran lomba, panitia kali ini yang diemban Pengda P3SI Tabanan juga tak tanggung-tanggung menyediakan hadiah doorprize sebuah sepeda listrik, magic-com, setrika listrik, pakan burung hingga 4 pcs helm berkualitas diundi di masing-masing kelas. ‘’Ini tidak terlepas dari rekan-rekan kung mania yang mensupport doorprize,‘‘ ujar Ketua Pengda P3SI Tabanan Nengah Widana.

Untuk itu, Widana mewakili rekan-rekan panitia mengucapkan terimakasih kepada pihak sponsor dan khususnya rekan-rekan kung mania yang sudah berpartisipasi penuh mengikuti LPB seri ke-7 ini sehingga hampir semua tiket laku terjual. Tentunya terimakasih juga disampaikan kepada pihak dewan juri yang bertugas secara professional. ‘’Kami juga tak lupa menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan lomba ini ada hal-hal yang kurang berkenan,‘‘ ujar Widana.

Di tengah semarak perkututan Bali yang semakin banyak melahirkan tetasan-tetasan berkualitas, pada LPB ketujuh ini membuktikan dari 4 kelas yang dibuka, 3 kelas disabet tetasan Bali yakni PA BF, Wira BF dan Manik Mas BF. Hanya di kelas Dewasa Senior, pendatang baru Mutiara Bali bergelang Palem BF bertengger di puncak, menggeser dominasi yang dipegang PA BF.

Mutiara Bali yang diusung Mr. Padol Smith tampil terdepan setelah berturut-turut di babak pertama dan kedua menyabet nilai tiga warna. Mutiara Bali dipepet perkasa milik team PA yang sempat meraih nilai tiga warna di babak ketiga. Sedangkan di posisi ketiga diambil Gentar Alam milik H Achmad Jasuli bergelang BTS yang juga sempat mengantongi nilai tiga warna di babak ketiga.

Sementara di kelas Dewasa Yunior pertarungan lebih seru karena ada beberapa gaco yang tampil dengan nilai tiga warna. Bahkan Virus milik Mindradjaja bergelang PA BF tampil dominan sejak babak pertama dengan nilai tiga warna. Bahkan di babak kedua Virus tampil ciamik menembus tiga warna hitam dan di dua babak berikutnya kembali stabil nilai tiga warna. Virus langsung menempati posisi puncak.

Di tangga kedua disabet Putri Bali milik Yusuf Satuman bergelang PBM yang hatrick menyabet nilai tiga warna, disusul di tempat ketiga oleh Senopati milik Mindradjaja yang dua kali mengantongi nilai tiga warna. Nilai yang sama juga diperoleh Nagabumi milik Triyasa KN dengan dua kali nilai tiga warna yang menempati posisi keempat.

Di kelas Piyik Yunior, Candra AF sukses mengantarkan pendatang baru Shirohige bergelang Wira BF setelah tampil maksi di babak pertama dan kedua dengan nilai tiga warna. Dua nilai tiga warna juga disabet Arung Samudra milik Suryanto namun kalah tidak bunyi di babak ketiga.

Sedangkan di kelas Piyik Hanging, tetasan Manik Mas BF sukses tampil di puncak melalui penampilan Ken Arok. Pendatang baru Milik Yoga Semadi yang sekaligus Ketua Pengwil P3SI Bali ini tampil stabil sepanjang empat babak. Sedangkan posisi kedua disabet Zoom milik Mindradjaja bergelang Mindra.

Di pengujung acara, selain penyerahan trofi kejuaraan sekaligus undian doorprize dimana hadiah utama disabet salah satu kung mania yang turun di kelas piyik hanging. (gde)