Ayam Bekisar
Kahyangan Cup 2024 Surabaya, Wujudkan Kontes Tanpa Protes, Jumlah Peserta Melewati Angka 200
Minggu, 21 April 2024, lebih dari 200 ekor unggas (ayam bekisar, ayam hutan dan ayam buras) bersama pemiliknya hadir memadati lapangan Putro Agung Rangkah Surabaya untuk memenuhi undangan panitia Kontes Kahyangan Cup. Selain sebagai sarana untuk menyalurkan hobi, agenda ini menjadi ajang silarurrahmi.
Dari catatan panitia, peserta yang hadir berasal dari Jakarta, Purwokerto, Semarang, Magelang, Yogoakarta, Solo, Madiun, Malang, Trenggalek, Malang, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Banyuwangi, Bali serta Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep). “Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kehadiran rekan-rekan,” terang H.Wofi selaku Ketua Pelaksana.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian agenda yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. “Kahyangan Cup ini merupakan agenda untuk yang kesekian kalinya digelar di Surabaya dengan menggunakan lokasi yang berbeda. Hari ini Lapangan Putro Agung kami pakai sebagai tempat penyelenggaraan untuk tahun 2024,” sambung H.Wofi.
Tedjo, pemilik Resto dan Cafe Kahyangan mengaku bahwa gelaran ini sebagai wujud dukungan yang luar biasa untuk hobi ayam dan juga yang lain. “Beberapa waktu lalu, banyak teman-teman yang minta agar saya mengadakan lomba, makanya hari ini saya realisasikan. Saya meminta bantuan pada H.Wofi dan rekan-rekan untuk menjadi panitia,” jelas Tedjo.
Demi memberikan kesan luar biasa pada gelaran tersebut, sebanyak 6 unit sepeda motor dan barang elektronik lainnya, disediakan sebagai doorprize. “Mudah-mudahan apa yang kami berikan pada peserta tidak mengecewakan dan membuat mereka senang dan puas dengan apa yang sudah kami lakukan,” lanjut tokoh bekisar Surabaya.
Hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh serta mania. Mereka adalah H.Djamd Bandrun Sampang, H.Asid Bangkalan, H. AZ Rahman Ketua Kemari Cabang Sumenep, Cong Ming Ketua Kemari Cabang Surabaya, H.Mustofa Bali dan sederet nama lain. “Saya datang ke Surabaya selain mau melombakan ayam bekisar, juga ingin silaturrahmi dengan rekan-rekan,” jelas H.Mustofa.
Bersama rombongan sebanyak 3 unit mobil, H.Mustofa dan rekan-rekan Bali. Kehadiran mereka cukup menyolok karena menggunakan seragam kebesaran. “Apa yang kami lakukan sebagai bentuk dukungan kepada panitia Kahyangan Cup Surabaya dan sekaligus kami ingin mengundang karena pada Mei 2024 Bali punya gawe,” sambung H.Mustofa.
Hadir juga tamu kehormatan yakni Ustadz Danu, dai kondang asal Yogyakarta. “Saya sempatkan hadir ke Surabaya demi mengawal ayam bekisar yang turun di Kelas Utama. Kontes seperti ini bisa jadi ajang silaturrahmi antar mania yang jauh. Kami bisa bertegur sapa dan lebih mengakrabkan diri dengan para mania,” ungkap Ustadz Danu.
Lebih lanjut disampaikan karena dengan cara inilah, maka silaturrahmi bisa dilakukan. Kesibukan para mania, sepertinya bisa disatukan dalam lokasi dengan agenda kontes. Komunitas ayam hutan, tidak kalah semangatnya. Sekitar 12 mania ikut meramaikan agenda tersebut. “Kami datang sebagai bagian dari upaya untuk melestarikan hobi,” jelas Andre pimpinan komunitas.
Ditambahkan bahwa sinergi antara komunitas ayam hutan, ayam bekisar dan juga ayam buras, akan menjadi hobi semakin semarak. “Sudah waktunya komunitas saling support untuk bersinergi menyemarakkan hobi, sehingga harapan kita untuk menjadikan hobi lebih berkembang dan maju, akan terwujud,” tagas Andre.
Selama ini komunitas ayam hutan selalu ikut ambil bagian dalam setiap kegiatan kontes ayam bekisar. Meski mereka memiliki perangkat sendiri, artinya komunitas ini membawa peserta dan juri yang berada di luar kepanitia kontes ayam bekisar, namun tetap mampu menjalin kebersamaan tanpa ada perbedaan.
Kemeriahan gelaran Kahyangan Cup Surabaya sempat terusik dengan cuaca yang kurang mendukung. Sejak malam menjelang pelaksanaan, curah hujan tinggi mengguyur lapangan dan membuat kondisi tanah becek. Begitu juga pada saat pelaksanaan, cuaca mendung tanpa sinar matahari membuat suasana kurang mendukung.
Namun sampai usai acara, hujan yang dikhawatirkan turun, tidak terjadi. Sesekali ada mendung, kemudian muncul sinar matahari. “Kami dari panitia sudah melakukan upaya maksimal agar pelaksanaan berjalan lancar dan sukses. soal cuaca, sudah kami lakukan untuk tidak hujan, tapi alam memang tidak bisa dibantah, yang penting hari pelaksanaan tetap bisa jalan,” papar H.Wofi.
Keinginan peserta untuk menikmati proses acara, akhirnya terealisasi. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar tanpa ada kendala. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mendukung dan hadir. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, baik pemikiran, doorprize ataupun dana,” kata H.Wofi lagi.