Lomba
Goes De Ajus Cup V, Peserta Membludak di Tengah Bayang-bayang Hujan
MESKI hujan mengguyur Bali sejak Sabtu hingga Minggu pagi yang menyebabkan beberapa ruas jalan di Denpasar dan Badung tergenang air, namun tidak menyurutkan semangat kicau mania Bali untuk menghadiri gelaran lomba burung bertajuk Goes De Ajus Cup V pada Minggu, 14 Desember 2025 di Gantangan Lege Liang (GLL) Mahendradata Denpasar.
Sejak pukul 10.00 Wita lomba kelas komunitas sudah dimulai di antaranya kelas Sogon, SRDC, Ciblek, Anis Kembang. Kemudian dilanjutkan dengan kelas Anis Merah, Murai Batu, Cendet, Cucak Ijo, Kenari dan Kacer hingga malam.

Kelas anis merah masih diminati pemain
Goes De Ajus, sang pemilik gantangan sekaligus pucuk pimpinan Lege Liang Independent menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh kicau mania yang sudah berkenan hadir untuk meramaikan Goes De Ajus Cup V tahun 2025 ini. Meski hujan yang terus menerus turun namun tidak menyurutkan semangat kicau mania yang bahkan ada yang datang dari Jembrana, Gianyar dan Klungkung untuk hadir. “Kami mewakili panitia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,’’ ujar Goes De Ajus.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama penyelenggaraan yang sudah memasuki tahun kelima ini ada hal-hal yang kurang berkenan. “Kepada rekan-rekan yang berhasil meraih juara kami mengucapkan selamat dan bagi rekan-rekan yang belum beruntung di event ini jangan berkecil hati, semoga di laga-laga berikutnya jagoannya bisa bekerja maksimal di lapangan dan meraih juara,” ucapnya.

Bima bersama Predator
Di tengah-tengah mendung yang menyelimuti langit Denpasar, suasana panas terjadi di Gantangan Lege Liang. Terlebih lagi di kelas murai batu yang dikenal dengan kelas neraka. Pada sesi perdana kelas 350K, Bima yang diusung Mr. Pandak dari Jembrana berhasil menduduki podium utama. Sejak digantang, Bima dengan ekor pendek yang berada di sisi selatan tampil garang. Rolingan dan sesekali tembakannya terdengar tajam. Bima berhasil full kerja hingga akhir yang membuat juri memberikan nilai penuh. Lawannya Predator milik Ketut Astawa yang juga dari Jembrana berhasil membuntuti sebagai runner up mendampingi rekannya.

Barong bersama Predator
Namun di laga murai batu 400K, Barong milik Flyover berhasil melaju ke puncak. Dengan penampilannya yang garang bak barong yang lagi memanggung, Barong mantap tampil di puncak. Predator yang onfire kembali membayang-bayangi sebagai runner up.

Stylo sukses ambil alih posisi puncak kelas murai batu.
Di kelas murai batu G20 275K, giliran Stylo dari Semarapura Team yang mengambil alih posisi pertama. Kali ini Dalung BC berhasil memepet di posisi kedua melalui penampilan Dinasty milik Arik Kusuma.

Masih ada kelas murai batu pastol yang juga ramai peserta. Naruto milik Agus berhasil di posisi terdepan.
Kelas Cendet Ramai
Selain kelas neraka Murai Batu, tak kalah seru di laga Cendet yang ramai peserta. Walisongo yang diusung Steve Bass berhasil memuncaki kelas pembuka. Rolingannya yang rapat dengan lagu-lagu seperti gerejaan sepanjang penilaian memantapkan melaju ke puncak. Walisongo bersaing ketat dengan Black Mamba milik Mr. Imam yang juga tampil nancep.

Kelas Cendet ramai peserta

Walisongo moncer
Di laga Cendet lainnya, Hantu Laut milik Haikal berhasil terdepan setelah menunjukkan kualitasnya di depan juri lege Liang Independent. Hantu Laut berhadapan dengan Lampir dan Komando yang mendududki masing-masing posisi kedua dan ketiga. Sedangkan Walisongo turun ke posisi keempat.

Hantu Laut tampil terdepan

Juara Cucak Ijo

Jawara Kacer

Jawara Kenari

Jawara Anis Merah
Kelas-kelas lainnya yang juga tak kalah eboh di antaranya kelas anis kembang yang menghadirkan tiga kelas di antaranya yang berhasil naik ke podium yakni Predator, Boston dan Siliwangi. Kelas Cucak Ijo yang melejitkan Hercules Bali dan Roket, kelas Kacer tampil Avatar yang berhasil double winner. Sedangkan beberapa kelas komunitas bisa dilihat di berita lainnya. (gde)





